Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Benteng-Benteng Peninggalan Islam

Sajadah Muslim ~ Salah satu strategi militer yang dipakai oleh kekhalifahan Islam untuk mempertahankan wilayahnya yaitu membangun benteng. Bahkan di kota-kota Islam yang besar, benteng dibangun tidak hanya satu, namun terdiri dari beberapa laps seperti di Kota Hisn, Quhandiz dan Qal’a.


Kemegahan benteng-benteng peninggalan peradaban Islam di abad pertengahan itu ada yang masih berdiri kokoh, ada pula yang telah musnah berikut ini beberapa di antaranya.

Benteng Salahudin

Di Barat, benteng ini dikenal dengan nama The Citadel of Saladin dibangun oleh panglima perang Muslim terkemuka yang bernama Shalahudin Al-Ayubi dari Dinasti Ayubiyah pada tahun 1170 M, di bangun diatas bukit Muqatam yang terletak di antara kota Kairo dan Fustat Mesir.

Karena letaknya di atas bukit, setiap orang yang datang ke sana bisa menikmati keindahan pemandangan seluruh penjuru kota Kairo. Bahkan Piramida dan Giza peninggalan raja-raja Mesir pun bisa terlihat dari Benteng Shalahudin.

Shalahudin membangun Citadel sebagai tempat latihan militer serta melindungi Mesir dari serangan Pasukan Salib, yang berusaha untuk menguasai kembali Yerussalem.

Benteng ini sempat dilupakan dan tidak terurus hingga pada masa kekuasaan Dinasti Mamluk, Namun pada abad ke-14 M, benteng ini mulai diperhatikan dan dirawat. 

Bahkan Sultan El-Nasser Mohamed mulai membangun sejumlah bangunan lain di sekitar benteng tersebut, seperti masjid. Saat ini, Citadel juga menjadi tempat latihan militer Mesir.

Benteng Al-Ukhaider

Terletak di padang pasir yang berjarak 48 km dari kota Karbala dan 150 km diselatan kota Baghdad, Iraq. Benteng ini masih nampak kuat, tembok luarnya masih lengkap dan terawat dengan baik.

Benteng tersebut dibangun oleh salah seorang pemimpin dari Dinasti Abbasiyah yang pernah berkuasa di Iraq, yakni Isa ibn Musa pada tahun 774 hingga 775 Masehi, di dalamnya juga di bangun masjid dan tempat tinggal semacam apartemen. Arsitekturnya sangat indah

Pada saat perang Teluk yang terjadi antara Iraq dan Kuwait pada tahun 1991, benteng tersebut pernah diserang oleh dua pesawat terbang. Namun kondisinya tetap berdiri dengan kokoh tanpa ada kerusakan yang cukup berarti. Hal ini bukti kemampuan teknik bangunan yang tinggi dari arsiteknya.

Dulu, benteng ini juga telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang datang atau pergi ke Iraq, selain untuk singgah, juga berfungsi untuk melindungi wilayah-wilayah disekitarnya dari serangan-serangan orang asing.

Benteng Alamut

Di bangun pada tahun 840 M, di atas gunung  Alborz pada ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut, terletak di selatan Laut Kaspia dekat Provinsi Qazyin, dari kota Teheran, Iran sekitar 100 km.

Benteng Alamut merupakan bahasa Persia yang artinya sarang burung Rajawali. Kemungkinan nama tersebut diberikan untuk menggambarkan betapa kokohnya benteng tersebut.

Benteng ini memang didirikan di atas gunung untuk menyulitkan para penyerang yang akan menghancurkannya.

Untuk memasuki benteng tersebut, para penyerang harus melewati lereng-lereng yang terjal dan licin yang sangat berbahaya. Benteng yang panjangnya 400 meter tersebut juga memiliki sistem suplai air yang berbeda dari benteng-benteng lainnya. Sebenarnya benteng ini memang didirikan untuk menahan serangan dari bangsa Seljuk.

Pada tahun 1090 M, Hassan-i Sabbah, seorang komandan dari Persia yang berhasil menguasai benteng Alamut, membangun sejumlah taman dan perpustakaan di dalamnya. Namun pada bulan Desember tahun 1256 M, pasukan Mongol di bawah kepemimpinan Hulagu Khan datang dan berusaha untuk menghancurkannya benteng tersebut, tetapi tidak berhasil.

Benteng Alamut rusak parah akibat terjadinya gempa bumi di Iran pada tahun 2004. Dinding-dindingnya runtuh, untuk memperbaikinya membutuhkan waktu panjang sekitar 10 tahun.

Benteng Allepo

Benteng Allepo terletak di Suriah, di jantung kota historis Allepo, benteng ini dibangun oleh Sultan Hamdanid, penguasa Allepo pertama, sebagai pusat kekuatan militer. Ia merupakan sebuah bangunan yang mengelilingi sebuah istana di kota tua Allepo.

Benteng termegah dan terluas ini pernah diduduki oleh beberapa penguasa, seperti dari Yunani, Bizantium. Ayyubiyah dan Mamluk. Mayoritas bangunan yang bertahan hingga hari ini diperkirakan berasal dari periode Ayyubiyah.

Baca juga :

Bentuk benteng ini elips, panjang sekitar 450 meter dan lebar 325 meter dengan ketinggian 50 meter dari kaki bukit gunung.

Benteng tersebut juga dikelilingi oleh parit yang dialiri air untuk melindungi benteng dari penyelundup. Parit benteng itu memiliki kedalaman 22 meter dan lebar 30 meter.

Benteng Ajyad

Benteng tersebut dibangun oleh kekhalifahan Turki Utsmani di kota Makkah pada tahun 1775 M. Ini dimaksudkan untuk melindungi Ka’bah dan kota Makkah dari serangan para pendatang.

Benteng tersebut meliputi 23.000 meter persegi yang terletak di pegunungan Bulbul. Pada tahun 2002, benteng tersebut dimusnahkan untuk sebuah proyek pembangunan Abraj Al-Bait Towers yang terdiri dari apartemen, hotel berbintang lima, maupun pusat perbelanjaan.

Pemusnahan ajyad itu diprotes oleh pemerintah Turki. Namun pemerintah Saudi tetap memperbolehkan kelanjutan proyek ini. Selain itu, meskipun memiliki nilai historis tetapi benteng tersebut tidak termasuk bangunan bersejarah yang dilindungi oleh UNESCO.

Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup


Labels: Sejarah-Islam

Thanks for reading Benteng-Benteng Peninggalan Islam. Please share...!

0 Comment for "Benteng-Benteng Peninggalan Islam"

Back To Top