Sajadah Muslim ~ Bismillahirrahmanirrahim alhamdulillahi rabbil ‘alamin wa sholatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal mursalin sayyidina wamaulana Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’iin, amma ba’du.
Kepada yang terhormat bapak ...... para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Mengawali jumpa kita melalui mimbar kultum kali ini, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita, sebingga kita bisa bertemu muka dan berkumpul di tempat ini tanpa ada suatu halangan apapun. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw yang begitu besar cinta dan keinginannya kepada umatnya agar selamat dari siksa api neraka.
Bapak, Ibu, Saudara Sekalian yang Saya hormati
Dosa, ibarat racun yang akan membinasakan bagi yang meneguknya. Setiap dosa akan menimbulkan ekses yang mangantarkan pada kemudharatan dan kesengsaraan. Dosa menjadi tirai penghalang untuk dapat sampai dan bertemu dengan sang kekasih.
Namun demikian, Allah tetap membuka pintu tobat selebar-lebamya dan Ia sangat mencintai hamba-Nya yang bertobat dengan sebenarbenarnya. Imam Muslim meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di waktu malam agar orang yang berdosa di siang hari bertobat, dan membentangkan tangan-Nya di waktu siang agar orang yang berdosa di malam hari bertobat. Yang demikian itu hingga matahari terbit dari barat." (HR. Muslim).
Imam Tirmidzi meriwayatkan hadis sahih: "Sesungguhnya di arah barat terdapat pintu (tobat) yang luasnya seluas perjalanan empat puluh tahun atau tujuh puluh tahun, Allah senantiasa membuka pintu itu sejak Ia menciptakan langit dan bumi dan tidak akan menutupnya sampai matahari terbit dari padanya (arah barat), agar supaya manusia bertobat." (HR. Tirmidzi).
Allah swt berfirman: "Hai orang-orang yang beriman bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." (QS. At-Tahrim: 8).
Allah swt juga berfirman dalam ayat lain: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222).
Bapak, Ibu, Saudara Sekalian yang Saya hormati
Nabi saw memberikan gambaran kesenangan Allah terhadap orang yang bertobat, sebagaimana dalam hadis berikut ini. Beliau saw bersabda: "Sesungguhnya Allah lebih senang alas seorang hamba beriman yang bertobat, dari pada kesenangan yang dirasakan oleh seorang laki-laki yang tersesat jalan bersama binatang tunggangannya di padang luas yang ganas. Pada binatang yang dikendarainya itu terdapat bahan makanan, minuman dan perbekalan lainnya. Karena kelelahannya ia menyandarkan kepalanya di padang yang ganas lagi mematikan itu hingga terlelap dan tertidur beberapa jenak: Setelah terjaga betapa terperanjatnya sebab binatang kendaraan yang membawa perbekalanya itu raib, hilang entah ke mana. LaLu ia mencarinya ke sana ke mari hingga sangat lelah, haus dan terbakar terik matahari. Di tengah kecemasan dan kelelahannya itu ia mengaduh dan kembali ke tempat semula, lalu dengan penuh perasaan yang tidak menentu ia merebahkan tubuhnya. Ia membaringkan kepalanya dengan berbantal tangannya penuh kepasrahan, biarpun harus mati.
Ketika ia terjaga dari keterlelapanya, tiba-tiba kendaraan yang membawa makanan, minuman dan perbekalan lainnya itu berada di hadapannya kembali. Alangkah senangnya dia. Tetapi Allah lebih senang dengan tobatnya seorang hamba yang beriman, dari pada kesenangan yang dirasakan oleh orang yang menemukan kembali kendaraan beserta barang perbekalannya itu."
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Apabila seorang hamba bertobat, niscaya Allah akan menerima tobatnya. Lalu Allah melalaikan Malaikat Hafadhah terhadap kesalahan-kesalahan hamba itu yang telah ditulis olehnya dan Ia juga melalaikan seluruh anggota tubuhnya atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya, serta melalaikan tempatnya di bumi (di mana dia pernah melakukan dosa) dan kedudukannya di langit, agar supaya ketika ia datang pada hari kiamat, tidak ada sesuatupun dari makhluk yang memberikan kesaksian terhadap kesalahannya tersebut."
Nabi saw juga bersabda: "Orang yang bertobat itu menjadi kekasih Allah. Dan orang yang bertobat dari dosa, menjadi seperti orang yang tidak memiliki dosa. "
Bapak, Ibu, Saudara Sekalian yang Saya hormati
Mengakhiri kultum dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita berdoa semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kita. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya.
Hadanallah waiyyakum ajma'in, was salamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan
Labels:
Kumpulan Ceramah Kultum
Thanks for reading Kultum: Orang Yang Bertobat Menjadi Kekasih Allah. Please share...!
0 Comment for "Kultum: Orang Yang Bertobat Menjadi Kekasih Allah"