Sajadah Muslim ~ Bumbu dapar yang satu ini tentu sudah tidak asing, namun masih banyak yang belum paham, bahwa cuka banyak jenisnya. Cuka buah, misalnya, orang belum tentu tahu bedanya dengan cuka yang sering ditemukan di dapur atau di meja warung bakso. Lalu apa perbedaan dan manfaat cuka buah dibanding cuka meja yang biasa ditemukan?
Cuka dalam bahasa Inggris disebut vinegar. Kata vinegar berasal dari bahasa Perancis yaitu vin aigre yang berarti “wine asam” Dulu ketika para pembuat wine (khamr dari anggur) menemukan produk mereka terpapar udara lingkungan dalam jangka waktu lama, wine tersebut ternyata telah berubah menjadi asam. Itulah cuka wine.
Para pembuat wine biasa menjual wine vinegar (cuka anggur merah) sebagai produk samping. Itulah mengapa beberapa negara yang memiliki kebiasaan minum khamr seperti wine, biasa juga memiliki kebiasaan membuat cuka.
Bahan baku pembuatan cuka sama seperti khamr, yaitu gula, entah gula sederhana seperti gula buah atau karbohidrat jenis lain, seperti pati. Masyarakat di Indonesia tidak terlalu mengenal kebiasaan pembuatan cuka, kecuali masyarakat pulau Rote. Mereka membuat sopi, khamr dari sadapan air pohon lontar. Dari sadapan yang sama, mereka membuat cuka nira untuk bumbu dan menghilangkan bau amis ikan.
Jika anda mencari cuka buah atau cuka makan, maka akan ditemukan dominasi produk impor seperti wine vinegar, balsamic vinegar, rice vinegar, distilled vinegar, apple cider dan lain sebagainya. Itu semua umumnya hasil samping produksi khamr atau minuman keras.
Pemakaian cuka rumah tangga dan kuliner di Indonesia, lazimnya menggunakan jenis cuka putih dan cuka destilasi. Cuka putih atau spirit vinegar umumnya memiliki kandungan asam asetat 5-20 %, lebih tinggi dibandingkan cuka destilasi yang berkadar antara 5-8 %.
Cuka putih umumnya dibuat dari jus tebu atau mengencerkan asam asetat dengan air. Sedangkan cuka destilasi yang dikenal juga sebagai virgin vinegar dibuat dari etnol lalu didestilasi.
Memang, kandungan utama cuka adalah asam asetat (asam etanoat) Oleh sebab itu, asam asetat dan asam asetat glasial (pekat) disebut juga asam cuka. Pada kadar yang tinggi asam asetat bersifat korosif. Sekarang ini hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur alami. Dari asam asetat yang diproduksi oleh industri kimia, 75% di antaranya diproduksi melalui karbonilasi metanol. Sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternatif.
Berbeda dengan dua jenis cuka diatas, cuka buah berisi nutrien lainnya seperti , vitamin dan mineral, dan substansi non-nutrien, seperti karotenoid, senyawa fenolik dan beberapa pigmen warna lainnya.
Komposisi cuka buah bisa beragam, sebab, beda bahan baku beda pula kandungan yang dibawanya. Itulah keunikan cuka buah dibanding cuka putih.
Hadits Dan Manfaat Cuka Buah
Rasulullah Saw bersabda: “Sebaik-baik sambal (pembangkit selera) adalah cuka.” (riwayat Muslim).
Di riwayatkan secara marfu. Ya Allah berkahilah cuka, karena cuka merupakan sambal (pembangkit selera) para nabi sebelumku.
Dalam satu riwayat, “Tidak kelaparan sebuah rumah yang di dalamnya terdapat cuka.” (riwayat Ibnu Majah).
Ada yang menilai hadits tentang cuka sebagai idam (pujian) terhadap cuka sesuai kondisi yang dihadapi. Sementara Al-Khathabi dan Al-Qadhi bin Iyadh menyatakan bahwa: Pakailah cuka dan sejenisnya sebagai idam yang biayanya ringan dan tidak sulit di dapat.
Namun, Imam Ibnu Muflih menyatakan bahwa boleh jadi hadits itu merupakan pujian terhadap cuka secara global. Bagaimanapun penilaiannya cuka buah telah menjadi bagian keseharian masyarakat Muslim sejak zaman Rasulullah Saw.
Jabir berkata, “Aku tidak henti-hentinya menyukai cuka, sejak aku mendengarnya dari Rasulullah Saw.
Dan Thalhah bin nafi’ juga berkata, “aku tidak henti-hentinya menyukai cuka semenjak aku mendengarnya dari Jabir” (riwayat Muslim)
Cuka buah yang biasa ditemui pada zaman Nabi Saw, yang berasal dari kurma, anggur, delima dan lain sebagainya. Cuka buah dan roti pada era Abbasiyah lazim disantap sebagai pembangkit selera sebelum hidangan utama. Sakanjabin yang resepnya pernah dimuat di majalah ini, juga sejak lama dimanfaatkan untuk membangkitkan selera makan, peredam haus, dan pencegah muntah diperjalanan.
Cuka buah bermanfaat untuk melunakkan daging yang keras dan bumbu masakan yang sifatnya mendinginkan. Jadi apabila dimasak untuk daging kambing akan meminimalkan efek negatif makanan tersebut bagi orang yang menderita tekanan darah tinggi.
Ibnu Sina menyebutkan, cuka buah untuk menangani kulit, juga menolong sakit kepala yang disebabkan oleh “panas”. Sedangkan Imam Ibnu Qayyim menyatakan, cuka wine terjadi secara alami dari anggur merah bermanfaat untuk radang lambung dan keracunan jamur.
Sebuah jurnal tahun 2012 menunjukkan hasil penelitian di rumah sakit di Propinsi Sharqia, Mesir. Penelitian itu menunjukkan cuka untuk kompres lebih effektif menurunkan suhu tubuh pada pasien demam dibanding menggunakan air atau cuka yang dilarutkan dalam air.
Sementara hasil penelitian dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang menunjukkan bahwa cuka buah salak varian Suwaru yang diberikan pada binatang tikus dengan dosis 0,4 cc perhari dan 0.7 cc perhari berpengaruh terhadap kadar lipid tikus diabetes yang berimbas pada penurunan LDL, Trigliserida, total kolestrol dan meningkatkan HDL, serum plasma pada tikus diabetik.
Selain itu, “Ihi-Qar Medical Journal, menyatakan, cuka apel diketahui bermanfaat untuk anti jamur candida akbicans pada kasus atomicosis (infeksi jamur telinga). Sedangkan laman cmjournal.org memuat jurnal yang menyatakan pemberian cuka buah nanas pada dosis 0,08 dan 2 ml /kg berat badan memberikan efek antioksidan untuk memperbaiki kerusakan hati pada mencit yang diinduksi parasetamol.
Masih banyak manfaat cuka buah, termasuk yang belum disebutkan di sini. Juga banyak potensi pohon dan buah yang dapat dijadikan cuka buah namun belum tergarap maksimal, seperti buah kelapa, salak, pisang dan nanas. Pertanyaannya, sudah siapkah kita membumikan dan merasakan manfaatnya seperti dulu Rasulullah Saw dan para sahabat telah memanfaatkan cuka buah untuk kesehatan.
Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup
Thanks for reading Manfaat Cuka Buah Menurut Pandangan Islam. Please share...!
0 Comment for "Manfaat Cuka Buah Menurut Pandangan Islam"