Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

MALAIKAT DI SEKITAR KITA !

Sajadah Muslim ~ Di dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa setiap manusia selalu disertai oleh dua malaikat, yaitu malaikat yang berada disebelah kanannya sebagai pencatat dari segala amal kebaikan tanpa disaksikan yang lain. Dan malaikat yang kedua berada disebelah kirinya sebagai pencatat dari segala amal kejelekannya dan tidaklah dicatat segala amal kejelekan tersebut sebelum disaksikan oleh malaikat yang berada disebelah kanan.

Apabila seorang manusia sedang duduk, maka malaikat yang satu berada di sebelah kanan dan yang satunya lagi berada sebelah kiri. Apabila seorang manusia sedang berjalan, maka malaikat yang satu berada disebelah mukanya dan yang satunya lagi berada dibelakang. Dan apabila  seorang manusia sedang tidur, maka malaikat yang satu berada di atas kepalanya dan yang satunya lagi berada di bawah kakinya.


Di sebutkan pula dalam hadits yang lain, bahwa ada dalam 5 (lima) malaikat yang serupa dengan 2 (dua) malaikat  tersebut. Yaitu dua malaikat  yang selalu  menyertai manusia diwaktu malam hari, dua malaikat yang selalu menyertai manusia diwaktu siang hari dan satu malaikat yang tidak pernah terpisahkan dari seorang manusia.

Hal ini diterangkan dalam Al-Qur’an surat ar-Ra’d ayat 11 yang artinya sebagai berikut; “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan dibelakangnya, mereka manjaganya atas  perintah Allah swt.”   

Malaikat Kiraman Katiban

Di dalam sebuah hadits, disebutkan  bahwa setiap manusia disertai oleh dua malaikat, yaitu satu malaikat yang berada di sebelah kanannya sebagai pencatat dari segala amal kebaikan tanpa disaksikan yang lain. Dan malaikat yang kedua berada di sebelah kirinya sebagai pencatat kejelekan tersebut sebelum disaksikan oleh malaikat yang berada di sebelah kanan. Apabila seorang manusia sedang duduk, maka malaikat yang satu berada di sebelah kanannya dan yang satunya lagi berada di sebelah kirinya. Apabila seorang manusia sedang berjalan, maka malaikat  yang satu berada disebelah mukanya dan yang satunya lagi berada dibelakang. Dan apabila seorang manusia sedang tidur, maka malaikat yang satu berada di atas kepalanya dan yang satunya lagi berada di bawah kakinya.

Di sebutkan pula dalam hadits yang lain, bahwa ada lima malaikat yang serupa dengan dua malaikat tersebut. Yaitu dua malaikat yang selalu menyertasi manusia di waktu malam hari, dua malaikat yang selalu  menyertai manusia di waktu siang hari dan satu  malaikat lagi yang  tidak pernah terpisahkan dari seorang manusia.
Hal ini diterangkan dalam al-Qur’an  surat Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya sebagai berikut ; “Bagi  manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya mereka menjaganya atas perintah Allah.” 

Maksud dari firman Allah swt di atas adalah malaikat yang menyertai manusia, jin serta setan pada waktu siang dan malam hari. Sedangkan 2 (dua) malaikat yang mencatat amal kebaikan dan kejelekan berada diantara dua bahu manusia. Lidah sebagai pena bagi kedua malaikat tersebut, mulut sebagai tempat tintanya dan air ludah sebagai tintanya. Kedua malaikat itu mencatat amal perbuatannya setiap manusia sampai waktu ajalnya tiba.

Ada sebuah hadits yang diriwayatkan Nabi  Muhammad saw, beliau bersabda; “Sesungguhnya pencatat amal perbuatan pada sebelah kanan dipercayai oleh pencatat amal perbuatan sebelah kiri yang mencatat amal kejelekan seorang hamba. Dan ketika seorang hamba melakukan kejelekan di saat malaikat sebelah kiri akan mencatat kejelekannya, maka berkatalah malaikat yang sebelah kanan : “Tahanlah dulu sebentar”. Lalu malaikat sebelah kiri tidak akan mencatat kejelekannya. Dan apabila hamba tersebut tidak memohon ampun kepada Allah swt selama 7 jam  itu, maka malaikat yang sebelah kiri akan mencatat kejelekkannya.”

Jika  telah dicabut ruh dari jasad seorang hamba, kemudian jasad tersebut diletakkan  di dalam kubur, maka malaikat Kiraman Katiban berkata ; “Ya Tuhan kami, telah Engkau serahkan hamba-Mu kepada kami, telah kami tulis segala amat perbuatannya dan engkau  cabut  ruhnya, maka izinkanlah kami naik ke langit.” Lalu Allah swt berfirman,  “Langit ini telah dipenuhi oleh para malaikat yang sama membaca Tasbih, maka kembalilah kalian  berdua dan bacalah Tasbih  untuk-Ku di atas kubur hamba-Ku, bacalah Takbir dan Tahlil serta tulislah semua itu untuk-Ku

Malaikat Izrail

Malaikat Izrail biasa di sebut sebagai malaikat maut atau malaikat pencabut nyawa. Di sebutkan dalam sebuah hadits Nabi Mjhammad saw, bahwa Allah swt dalam menciptakan malaikat Izrail, maka beberapa makhluk ditutupi dengan sejuta hijab. Sedangkan besarnya malaikat Izrail itu melebihi  besarnya beberapa langit dan beberapa bumi. Seandainya  selurah air laut dan sungai ditumpahkan ke atas kepalanya, maka tidaklah setetes air itu juga jatuh ke bumi.

Sesunggahnya pada malaikat Izrail (pencabut nyawa) Allah swt, telah memberikan kekuasaan (kekuatan) yaitu bagian Timur dan bagian Barat bumi dihadapan malaikat Izrail, bagaikan meja yang telah diletakkan diatasnya sesuatu. Yang diletakkan di hadapan seseorang agar memakannya, kemudian orang tersebut memakan apa yang ada di atas meja menurut apa yang disukainya. Demikian itulah, malaikat Izrail yang mempunyai kekuatan membolak-balikkan sekeping mata uang.

Dan sesungguhnya malaikat Izrail telah diikat  dengan rantai sebanyak 70.000 yang setiap rantai panjangnya sekitar 1000 tahun. Sedangkan para malaikat yang yang lain tidak mendekati malaikat Izrail, karena tidak mengetahui dimana tempatnya, tidak mendengar suaranya dan mereka juga tidak mengetahui keadaan malaikat Izrail waktu sampai kapanpun juga.

Ketika Allah swt, telah menciptakan malaikat Izrail, maka Dia telah memerintahkan pada malaikat Izrail untuk memegang maut (mencabut nyawa). Lalu malaikat Izrail berkata; “Ya Allah, apakah maut itu?” Maka Allah memerintahkan kepada hijab untuk membuka diri hingga malaikat Izrail mengetahui apa maut itu. Kemudian Allah swt berfirman kepada para malaikat: “Berhentilah dan lihatlah wahai malaikat kepada maut ini.” Malaikat berhentilah semua malaikat, lalu Allah swt memerintahkan  kepada maut: “Terbanglah di atas semua malaikat, dan bentangkanlah seluruh sayap-sayapmu dan semua malaikat telah menyaksikan.” Maka tersungkurlah para malaikat semuanya dalam keadaan pingsan selama 1.000 tahun lamanya.

Dan pada saat para malaikat sudah sadar dari pingsannya lalu mereka bertanya kepada Allah swt: “Ya Tuhan kami, sudahkah tuan menciptakan makhluk yang lebih besar dari ini?”. Maka Allah swt berfirman, “Akulah yang telah menciptakan dan Akulah yang lebih besar darinya dan sungguh semua makhluk akan mengalaminya (merasakannya)”.

Kemudian Allah swt berfirman kepada  malaikat Izrail; “Wahai Izrail, peganglah maut itu karena dia itu telah Aku kuasakan kepadamu.” Lalu malaikat Izrail menjawab; “Wahai Allah, dengan kekuatan yang bagaimana aku harus memegangnya padahal dia lebih besar dari diriku ini”. Kemudian Allah swt memberikan kekuatan kepada malaikat Izrail lalu di ambilnya dan tenanglah maut di tangan malaikat Izrail.

Maka maut pun berkata: “Wahai Allah izinkanlah aku untuk berteriak di seluruh langit sekali  lagi.” Kemudian Allah swt mengizinkannya, maka berteriaklah maut itu dengan suara yang lantang dan keras. Aku adalah  maut, yang memisahkan antara suami-istri, aku adalah maut yang memisahkan antara anak dan ibunya, aku adalah maut yang memisahkan antara saudara  laki-laki dan saudara perempuan, aku adalah maut yang merusak rumah-rumah dan gedung-gedung yang kokoh menjulang tinggi, aku adalah maut yang meramaikan kuburan, aku adalah maut yang mencarimu dan menemukanmu, meskipun kamu berada di dalam gedung yang terkunci dengan rapat dan tidak ada sesuatu makhluk pun kecuali akan merasakan aku.”

Ketika maut mendatangi orang-orang kafir dan orang-orang manafik dan orang-orang yang celaka, maka maut itu datang dan turunlah di sebelah kirinya (orang yang kafir). Ia berupa malaikat yang hitam legam wajahnya, matanya yang melotot dengan membawa berbagai macam siksa yang sangat pedih. Lalu duduklah para malaikat adzab itu di dekat dengan orang yang dalam keadaan sekarat itu hingga malaikat maut (Izrail) datang kepadanya.

Dan apabila malaikat maut telah datang kepada seseorang di antara mareka, maka berdirilah dihadapan jiwa orang tersebut, lalu ia bertanya; “Siapakah engkau dan apa yang engkau inginkan dariku?”. Malaikat Izrail menjawab: “Aku adalah malaikat maut, yang akan mengeluarkan dari dunia  ini dan menjadikan anak-anakmu delam keadaan yatim, istri-istrimu dalam keadaan janda, harta-hartamu yang akan terwarisi oleh ahli-ahli warismu, yang mereka tidak kamu senangi dikala hidupmu.

Malaikat Rumman

Di dalam  sebuah hadits yang telah diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Salam, disebabkan bahwasanya sebelum masuknya malaikat Munkar dan Nakir, terlebih dulu masuklah seorang malaikat yang wajahnya bercahaya bagaikan matahari. Malaikat tersebut bernama Rumman.

Malaikat Rumman masuk ke dalam kubur lalu duduk di dekat mayat seraya berkata: “Tulislah amal perbuatanmu dari kebaikan dan keburukan.” Mayat itu bertanya: “Dengan apa aku menulisnya? Mana penaku, mana tintaku dan mana tempat tintaku wahai malaikat?” Lalu malaikat itu menjawab: “Air ludahan itulah tintamu, jari jemarimu itulah penamu.” Mayat bertanya lagi : “Di atas apakah aku menulisnya? Padahal tiada selembar kertas pun yang aku punya.”  Maka malaikat tersebut memotong sepotong kain kafan dari mayat, lalu diberikannya pada mayat, seraya berkata: “Inilah lembaranmu, maka tulislah semua amal kebaikanmu dan amal kejelekanmu yang telah engkau lakukan selama di dunia.”

Maka mulailah mayat itu menulis semua amal perbuatannya dan ketika sampai pada suatu kejelekannya, mayat itu merasa malu untuk menulisnya. Kemudian malaikat menegurnya: “Wahai orang yang bersalah, kenapa kamu tidak merasa malu kepada Dzat yang telah menciptakan kamu dalam melakukan kejelekan di dunia, akan tetapi  kenapa engkau sekarang merasa malu padaku?”

Kemudian malaikat tersebut mengangkat gadanya, lalu dipukulkan pada mayat itu, lalu mayat itu berkata: “Bangunkanlah aku sehingga aku menulis semua kebaikan dan kejelekanku selama hidup di dunia.”

Setelah semua selesai, maka malaikat itu memerintahkan untuk melihat lembaran itu dan menstempelnya, lalu mayat melipat lembaran itu, seraya berkata: “Dengan apa aku harus menstempelnya, padahal aku tidak mempunyai stempel.” Malaikat menjawab: “Stempellah lembaran itu dengan kukumu,”. Kemudian distempellah lembaran itu oleh mayat dan digantungkan dilehernya hingga hari kiamat tiba.

Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 13 : “Dan pada setiap menulis telah kami tetapkan amal perbuatannya pada lehernya. Dan kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya dalam keadaan terbuka.”

Setelah itu, maka masuklah malaikat Munkar dan Nakir sebagaimana masuknya malaikat Rumman tadi. Demikian halnya ketika seorang hamba yang durhaka, melihat pada bukunya yang pada hari kiamat. Maka Allah swt memerintahkan untuk membacanya, lalu dibacanya buku itu tentang kebaikannya. Dan apabila telah sampai pada kejelekannya, maka terdiamlah ia.

Lalu Allah swt berfirman  pada mayat itu: “Kenapa engkau tidak teruskan untuk membacanya?” Mayat itu menjawab: “Aku merasa malu kepada-Mu, ya Allah”. Kemudian Allah berfirman “Kenapa engkau tidak merasa malu kepada-Ku sewaktu hidup di dunia dan sekarang engkau harus merasa malu.” Maka hamaba yang durhaka itu merasa menyesal tetapi penyesalan kini tiada artinya.

Maka Allah swt berfirman: “Ambillah hamba tersebut dan belenggulah dia, kemudian dilemparkanlah dia ke dalam neraka Jahim.”

Oleh Abu Khalid, MA
Labels: Kematian

Thanks for reading MALAIKAT DI SEKITAR KITA !. Please share...!

0 Comment for "MALAIKAT DI SEKITAR KITA !"

Back To Top