Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Pesona Peradaban Islam

Sajadah Muslim ~ Memperhatikan perkembangan dan dinamika Islam di tanah air, dan juga diberbagai  Negara terutama Amerika dan Eropa, secara spesifik yang  belakangan trending, Perancis. Islam tampaknya sedang memasuki fase baru kebangkitan. Hal itu dapat diperhatikan berbagai sisi. 


Pertama, gelombang masyarakat Eropa dan Amerika yang terus,” Berduyun-duyun” menjadi mualaf, bahkan di Perancis, Islam menjadi agama terbesar kedua negeri Napoleon Bonaparte itu.

Sebagai gelombang, tentu saja kondisi itu akan semakin besar, luas dan sangat mungkin “menggulung” peradaban materialis yang selama ini tegak berdiri di Amerika dan Eropa.

Sebab selama ini masyarakat dunia cenderung mengikuti arus informasi yang tidak berimbang, tendensius dan tidak berdasar terhadap Islam sebagai agama sekaligus peradaban.

Analisa Officer For National Statistic (ONS) menyebutkan bahwa jumlah umat Islam di Inggris pada tahun 2019 mencapai angka tiga juta jiwa. Bahkan dilansir The Sun, beberapa wilayah di London, hampir 50% penduduknya beragama Islam. Jika angka itu ditambah dengan umat Islam yang tinggal di Skotlandia dan Wales, maka total umat Islam berjumlah 3.363.210 jiwa.

Menyimak dinamika Islam yang terus berkembang di Eropa bukan tidak mungkin angka itu akan terus bertambah dan mengubah demografi negara-negara Eropa, termasuk Inggris dengan jumlah umat Islam yang kian memimpin. Terlebih di era digital, orang dengan sangat mudah mengakses informasi, kajian dan beragam hal tentang Islam secara lebih leluasa dan dinamis. 

Kedua,  Islam sebagai jalan hidup (way of life) semakin populis diberitakan dan dikonsumsi sebagai informasi yang paling hangat  menjadikan masyarakat Eropa  dan Amerika, yang notabene secara intelektual memiliki kecerdasan mumpuni dalam mencerna berbagai persoalan secara obyektif dan rasional.

Ketika masyarakat yang cerdas semakin penasaran  dan menggali Islam secara mendalam tanpa beban pretensi tertentu, sudah barang tentu ia akan melihat Islam sebagai solusi bagi kehidupan umat manusia.

Tidak heran jika kemudian, wanita seperti Silvia Constanza Romano, ketika membaca Al-Qur’an  dengan hati yang jernih, kala berada dalam “tahanan” kelompok Kenya justru tersentuh hidayah dan bersyahadat.

Kehadirannya kembali ke Italia disambut gegap gempita oleh beragam kalangan. Namun, siapa sangka, wanita yang ditunggu-tunggu itu telah menjadi seorang Muslimah dengan nama Silvia Aisha.

Ketiga,  di tingkat nasional, ulama sebagai pewaris Nabi sempat menjadi sorotan, ulasan dan kajian banyak pihak, terutama pemerintah dan penegak hukum.

Terlepas dari isu yang beredar, sorotan  terhadap ulama, secara tidak langsung, menjadikan umat Islam semakin sadar bahwa pewaris Nabi adalah lentera hidup yang umat harus mengikuti dan meneladani. Pada saat yang sama, umat lain juga mulia menyadari bahwa ulama adalah bagian penting dari umat Islam.

Keempat, Islam sebagai ajaran sangat menghormati posisi akal dan kecerdasan manusia pada posisi yang tinggi, Tidak ada ajaran dalam Islam yang tidak bisa dicerna, digali, dan dijabarkan sistem penjelasnya secara rasional bahkan supra rasional.

Oleh karena itu semakin seseorang mengoptimalkan akal pikirannya, semakin terang dan tenang hatinya. Karena sifat akal  dan hati cenderung sangat ingin mengetahui, mengakui dan hidup dalam kebenaran. Mengapa  orang yang sekian lama menjadi penggiat  ajaran agama tertentu, ketika semakin hari penasaran terhadap ajaran Islam, lantas ia berpikir, merenung dan terus mencari tahu pada akhirnya tercerahkan dan bersyahadat, seperti yang terjadi pada banyak mualaf dari kalangan intelektual dan saintis dari peradaban Barat. 

Sekedar menyebut nama ada Julius Germanus yang berubah nama menjadi Abdul Karim Germanus dan Abu Bakar Siraj, Ad-Din yang sebelumnya bernama Martin Lings.

Dari keempat fakta di atas menunjukkan bahwa Islam sedang menebar pesonanya yang indah. Islam akan dipandang penting, dibutuhkan dan penting diterapkan di dalam sistem Kehidupan dunia guna menjawab segala macam bentuk krisis dan konflik untuk kepentingan negara-neraga adidaya, Islam akan dipandang dan sangat mungkin dalam beberapa dekade ke depan diterima oleh sebagian besar penduduk  bumi dan menjadi peradaban baru yang akan menjadikan peradaban Islam benar-benar bangkit dan memesona  dengan begitu indahnya.

Namun, satu tantangan yang penting dijawab oleh segenap kaum Muslimin di tanah Air adalah bagaimana potensi umat yang begitu besar dapat betul-betul didayagunakan dalam upaya-upaya konkret untuk mewujudkan umat Islam sebagai umat yang terbaik, umat yang adil dan umat yang dapat menjadi saksi bagi segenap umat manusia.

Dan untuk itu, tidak ada pilihan lain. Kecuali dengan membina silaturrahim, mewujudkan sinergi, dan lebih jauh membangun shaf (barisan) yang rapat dan solid seperti bangunan yang kokoh, sehingga umat Islam pantas dan patut mendapat cinta dari Allah Ta’ala.

Tanpa kesadaran dan kesungguhan upaya untuk itu semua, di Indonesia umat Islam boleh jadi akan stagnan dan tidak dapat berperan strategis dalam upaya ikut menjawab beragam problematika keumatan, kebangsaan bahkan penduduk dunia.

Dalam hal ini, penting bagi kita untuk merenungkan apa yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad Abduh, “Islam tertutup oleh umat Islam-Nya sendiri.”

Apa yang menjadi penutup pesona peradaban Islam itu tidak lain adalah mindset, perilaku, dan orientasi hidup umat Islam sendiri yang justru tidak mencerminkan nilai-nilai Islam secara menyeluruh, seperti mudah terpecah belah, suka berdebat membesar-besarkan dalam hal furu’iyah (cabang ) hingga saling tuduh, saling stigma dan tidak  pernah mau saling memahami dan memaklumi. 

Pada saat yang sama, umat juga terus melupakan perkara-perkara prinsip, akidah-akidah dan persatuan.

Akibatnya jelas, umat islam terus tertinggal, terbelakang dalam segala bidang, sehingga walaupun mayoritas secara kuantitas, eksistensi umat ini kehilangan kualitasnya, Nabi Muhammad menyebutnya laksana  buih di lautan, yang sudah barang tentu itu akan menjadikan umat Islam terus dalam keadaan inferior dan tertinggal di saat justru Eropa dan Amerika tercelahkan oleh pesona peradaban Islam.

Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup

Labels: Seputar-Islam

Thanks for reading Pesona Peradaban Islam. Please share...!

0 Comment for "Pesona Peradaban Islam"

Back To Top