Sajadah Muslim ~ Seperti artikel sebelumnya yang masih membahas indahnya Surga dan bagaimana caranya agar kita sekeluarga bisa reuni di sana, masih menjadi topik bahasan.
Salah satunya adalah keindahan Surga yang tidak pernah bisa dibayangkan apalagi diperlihatkan dengan kasat mata.
Meski di dalam Al-Qur’an banyak permisalan tentang dasyatnya keindahan Surga itu hanya disesuaikan dengan daya jangkau pikiran manusia. Tujuan agar membawa kita pada batas tertinggi mengenai nikmatnya kehidupan di akhirat.
Dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Sajadah ayat 17, “Maka tak seorangpun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu berbagai nikmat yang menanti, yang menyenangkan hati sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.”
Jika data tentang keindahan Surga di dalam jiwa kita sedikit, lalu data tentang kenikmatan dunia lebih kuat dan lebih menggiurkan, kita akan menemukan jalan yang terjal dan medan yang berat menuju keabadian di surga.
Teramat berat untuk melangkah menuju jalan-jalan Surga di dunia ketika kenikmatan yang fana dan sesat ini masih menggiurkan, sebab, tatkala Islam mengajarkan janganlah mati kecuali dalam keadaan sebagai Muslim, faktanya jiwa dunia kita mengatakan takutlah mati dalam keadaan lapar, miskin dan tidak meninggalkan warisan.
Padahal, kelak harta, istri, jabatan, anak dan keluarga semuanya akan dijadikan sebagai jembatan melancarkan jalan menuju Surga-Nya atau menceburkannya ke Neraka.
Menurut benak Anda, seberapa nikmat keindahan Surga dibandingkan kenikmatan dunia? Dengan bantuan data dan informasi tentang Surga yang bersumber dari Al-Qur’an, sangat membantu bagaimana kita terhubung ke Surga.
Penduduk Surga ternyata saling bercengkarama dan saling mengenal satu sama lain, seperti di dunia, mereka kelak saling duduk berhadap-hadapan sambil berbincang tentang masa-masa di dunia dulu. Mereka salin bertanya mengapa bisa lolos sampai ke Surga ini?
Fenomena lain kenikmatan di Surga digambarkan QS Al-Baqarah ayat 25. “Dan sampaikan berita gembira ini kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bahwa mereka disediakan surga-surga yang mengalir airnya dibawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberikan buah-buahan dari surga, mereka berkata, inilah rezeki yang diberikan kami dahulu. Mereka diberikan buah-buahan yang serupa, dan di sana mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci, mereka kekal di dalamnya.
Seperti itulah Al-Qur’an membuka aplikasi surga dalam pikiran manusia. Gambaran surga yang tertabirkan, di gambarkan seperti taman atau kebun yang saking lebatnya pohonnya tertutup satu sama lain.
Selain itu di gambarkan dalam Al-Qur’an seperti taman yang luas dan rindang ada sungai yang mengalir di bawahnya, memang suara gemercik air di telinga itu memberikan keindahan tersendiri bagi jiwa kita. Lalu setiap kali didatangkan rezeki di dalam surga berupa buah-buahan, penduduk surga berkata, bukankah buah-buahan seperti ini yang dulu kami dapatkan di dunia?
Ketika penduduk Surga mulai bertanya-tanya sampai kapan kenikmatan yang terus menerus tiada hentinya ini? Lalu datanglah malaikat dan berkata, Wahai para penduduk surga tidak ada lagi kata terbatas, semua boleh sepanjang masa dan kalian tidak akan pernah mati selamanya dan semua kenikmatan Surga tidak pernah berakhir selama-lamanya, itulah nikmat yang Allah berikan bagi orang-orang beriman di dalam surga.
Baca juga :
- Doa Untuk Istri Selama Hamil dan Melahirkan
- Ihwal Kriteria Fisik Sebelum Menikah
- Mengapa Istri Haidh Tidak Boleh Di Gauli ?
- Tak Selalu Harus Mengenakan Mukena Saat Shalat
- BILA SANG DOKTER LAWAN JENIS
Kepada penduduk surga akan diperintahkan Iqra warka artinya bacalah dan naikkan satu tingkat. Hafalkan Al-Qur’an seperti kamu membacanya di dunia. Tingkatkan pada ayat terakhir apa yang kamu baca, disitulah tingkatan Surgamu, jadi yang paling banyak hafalan Qur’annya dialah yang paling tinggi Surganya. Yang paling sedikit hafalan Qur’annya dialah yang paling rendah tingkatan Surganya. Begitulah Tuhan memperlakukan para penghafal dan pemelihara kitab suci-Nya
Bahkan standar Surga itu tidak ada gambarannya saja terbuat dari perak dan emas, adukannya dari minyak kasturi, kerikilnya dari mutiari dan batu permata. Bidadari Surga semuanya cantik jelita, perawan dan penuh cinta kasih. Pelayannya adalah anak-anak muda yang selamanya muda bagaikan mutiara yang bertaburan.
Dalam QS. Az-Zukhruf ayat 68-73 dijelaskan penduduk Surga itu dijamu dari berbagai macam makanan dan minuman yang lezat-lezat dan harum tanpa pernah habis karena abadi. Gelas dan piringnya dari emas.
Kepada penghuni surga dikatakan, “Dan itulah Surga yang diwariskan kepada kalian karena amal perbuatan yang telah kalian kerjakan.”
Bagi yang ingin masuk Surga adalah bukan karena amal seseorang sehingga ia bisa masuk Surga. Tetapi karena rahmat dan kasih sayang Allah semata seseorang dapat masuk Surga. Karena itu mari kita memurnikan tauhid kita dari syirik, nifaq, dan riya, lalu mohon kekuatan Allah agar dimampukan selalu ikhlas dalam menjalankan semua ketaatan demi mengharapkan ridha-Nya saja.
Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup
Thanks for reading Dahsyatnya Keindahan Surga. Please share...!
0 Comment for "Dahsyatnya Keindahan Surga"