Sajadah Muslim ~ Nyawa terancam sudah hal biasa, Assalamua’alaikum, tolong saya Pak pinjamkan dana untuk membayar utang saya kepada rentenir, mereka sudah mengancam ingin menculik anak saya, jika tidak membayar utang.
Begitulah penggalan pesan singkat (SMS) yang masuk ke telpon genggam khusus pengaduan Gerakan Anti Rentenir dan Kristenisasi. Tidak hanya satu atau dua pesan sms, jumlah sangat banyak, bahkan kasusnya pun sangat memiris hati.
Ada yang jatuh melarat, rumah tangga hancur, hubungan sosial rusak, jual ginjal, bahkan ada yang menjual diri karena berurusan dengan rentenir, kata ketua gerakan anti Rentenir dan Kristenisasi (GARK) zidan al-Muhajir.
Melihat hal tersebut, beberapa aktivitas dan para tokoh pergerakan umat Islam di bekasi, Jawa Barat, berkumpul untuk membentuk Gerakan Anti Rentenir dan Kristenisasi (GARK), akhir bulan April 2014.
Lebih lanjut Zidan mengatakan GARK adalah wadah kelaskaran untuk membantu pendampingan para korban rentenir yang sudah bertaubat dalam penyelesaian utang tanpa bunga. GARK juga mengarahkan dan membina masyarakat yang pernah terjerumus dalam praktek riba supaya tidak terjun lagi untuk kedua kalinya.
Dalam pendampingan, terang Zidan penyelesaian utang para korban dengan rentenir, GARK berusaha keras untuk membayar utang hanya pokoknya saja. Tapi dalam hal ini tidak begitu saja berjalan lancar, Adu mulut, bahkan bisa jadi bentrok fisik juga sangat rentan terjadi.
Kata Zidan, setiap korban yang mengadu akan dibantu. Namun mereka wajib mengikuti prosedur dari GARK. Salah satunya jika korbannya wanita, maka harus sepengatahuan oleh suami. Selanjutnya tinggal atur jadwal penyelesaian dengan berhadapan langsung dengan para rentenir itu.
Berdasar pengalaman GARK, kebanyakan para korban rentenir ini mentalnya sudah terpuruk, apalagi ditambah bila para rentenir melakukan intimidasi.
Sering kita temukan para korban itu berada dalam ketakutan luar biasa dan tidak sedikit mereka ini cara berpikirnya sudah di atas kenormalan, imbuh Zidan yang mengaku mendapatkan dana bantuan yang berasal dari donatur perorangan maupun lembaga.
Berlatih Bela Diri
Disitulah GARK tampil mendampingi mereka, memulihkan kondisi mental, memberikan tarbiyah keagamaan dan mendampingi mereka untuk menyelesaikan utang piutang tanpa bunga.
Tidak mudah bagi GARK dalam menjalankan praktiknya. Teror dan ancaman yang membahayakan nyawa sudah menjadi makanan sehari-hari.
Pernah suatu hari, ketika sedang menangani kasus. Zidan menghadapi rentenir yang jumlah 20 orang beserta pengawalnya. Namun karena dilandasi dengan keimanan para anggota GARK tidak gentar. Resiko kehilangan nyawa bagi kami itu sebuah tantangan dan keasyikan tersendiri, tekadnya.
Untuk menghadapi ancaman yang datang tiba-tiba dan tidak terduga, tiap anggota juga berlatih ilmu beladiri secara rutin, Saat ini GARK sudah bergerak di daerah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
Kedepan GARK akan melebarkan ruang lingkup kerjanya, tidak hanya di daerah Jabodetabek saja, tetapi semua daerah di Indonesia. Karena itu GARK berharap setiap ormas dan aktivis Islam di daerah ikut bergabung untuk memerangi penyakit riba ini.
Banyak kasus dari luar kota yang membutuhkan bantuan untuk kita tangani, GARK ingin membuka pengaduan itu di setiap wilayah Indonesia. Pungkasnya....!!!!
Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup
Thanks for reading Gerakan Anti Rentenir Dan Kristenisasi Perang Lawan Rentenir. Please share...!
0 Comment for "Gerakan Anti Rentenir Dan Kristenisasi Perang Lawan Rentenir"