Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Kultum: Indahnya Hidup Saling Menghormati dan Menyayangi

Sajadah Muslim ~ Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin, wa man tabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.


Yang saya muliakan dan saya taati para alim ulama, para pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.

Mengawali pertemuan kita melalui mimbar kultum kali ini, pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan sarwa sekalian alam. Shalawat dan salam, semoga senantisa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Sebab beliau kita dapat mengetahui yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, antara jalan menuju ke surga dan jalan menuju ke neraka.

Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati

Nabi SAW., memberikan gambaran tentang keterkaitan hubungan antara orang mukmin yang satu dengan yang lainnya, sebagaimana yang diungkapkan dalam sabda beliau: Nabi SAW bersabda: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling sayang menyayangi, cinta mencintai dan saling berhubungan di antara mereka, bagaikan satu tubuh. Bila salah satu anggotanya sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lainnya ikut merasakan sakit dan terjaga.”

Nabi SAW juga bersabda: “Tidak akan masuk surga, kecuali orang yang penyayang.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, bukankah kami ini penyayang?” Beliau bersabda: “Bukanlah orang penyayang itu, orang yang menyayangi dirinya sendiri secara khusus, tetapi orang penyayang ialah orang yang menyayangi diri sendiri dan lainnya.”

Menyayangi diri sendiri berarti menyayanginya dengan menjauhkannya dari azab Allah dan meninggalkan kemaksiatan, bertobat dari kesalahan-kesalahan itu dan melakukan ketaatan serta ikhlas dalam menjalankannya.

Sedangkan menyayangi orang lain dapat diartikan dengan tidak mengganggu dan tidak pula menyakitinya. Nabi SAW bersabda: “Orang Islam itu ialah orang yang dapat membuat manusia merasa aman dan selamat dari ulah tangan dan lisannya.”

Sementara menyayangi binatang dapat dilakukan dengan jalan tidak membebaninya dengan muatan yang di luar batas kemampuannya. Ada sebuah riwayat yang datang dari Nabi SAW bahkan beliau bersabda: “Ada seorang laki-laki yang berjalan melewati suatu jalan, ia merasa sangat kehausan. Ia menemukan sebuah sumur, lalu ia turun ke dalamnya dan minum airnya. Kemudian ia melihat seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya karena kehausan. Orang laki-laki itu berkata: ‘Sungguh anjing ini sangat kehausan, sebagaimana yang telah aku rasakan.’ Maka ia memenuhi sepatu slopnya dengan air dan ia gigit mulut slopnya itu dengan bibirnya untuk dibawa naik ke atas. Lalu ia memberikan minum kepada anjing yang kehausan itu, sehingga merasa segar. Ia bersyukur kepada Allah atas perbuatannya itu. Allah menerima amal perbuatannya itu dan mengampuninya.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, sesungguhnya kami mempunyai binatang-binatang, apakah kami bisa mendapatkan pahala sebab perlakuan kami terhadapnya?” Nabi bersabda: “Pada setiap yang memiliki kehidupan dan masih segar, ada peluang untuk mendapatkan pahala sebab dengannya.”

Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati

Rasulullah SAW bersabda:

“Para penyayang akan disayang oleh Tuhan Yang Maha Penyayang. Sayangilah yang ada di bumi, maka yang di langit akan menyayangimu.”

Diriwayatkan dari Hasan, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Para wali budala’ dari umatku masuk surga bukan lantaran banyaknya shalat dan tidak pula puasa. Tetapi mereka masuk surga, karena keselamatan dada mereka, kemurahan hati dan kasih sayang mereka terhadap semua kaum muslimin.”

Beliau juga bersabda: “Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang maka ia tidak akan disayang dan barang siapa tidak mau mengampuni maka dia tidak akan diampuni.” Malik bin Anas berkata, bahwa Nabi SAW bersabda: “Ada empat hal yang menjadi hak orang-orang Islam atas kamu, yaitu hendaklah kamu membantu mereka yang berbuat baik; memohonkan ampun atas dosa-dosa mereka; menjenguk yang sakit di antara mereka dan mencintai mereka yang bertobat.”

Diriwayatkan dari Umar ra, pernah suatu ketika Umar melihat seorang ahli dzimmah (orang kafir yang tunduk pada pemerintahan Islam) yang sudah tua, meminta-minta dari satu pintu ke pintu yang lain. Lalu Umar berkata kepadanya: “Betapa aku telah berlaku tidak adil terhadap Anda, kami telah memungut pajak dari Anda ketika Anda masih muda, kemudian hari ini kami menyia-nyiakan Anda setelah tua renta.” Lalu Umar memerintahkan untuk mengirim bahan makanan pokok ke rumahnya yang diambilkan dari Baitu Mal kaum muslimin.

Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati

Mengakhiri kultum dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita tumbuhkan kasih sayang dan kemurahan hati terhadap sesama agar kita disayang para malaikat juga disayang Allah SWT. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Hadanallah waiyyakum ajma’in, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan

Labels: Kumpulan Ceramah Kultum

Thanks for reading Kultum: Indahnya Hidup Saling Menghormati dan Menyayangi. Please share...!

0 Comment for "Kultum: Indahnya Hidup Saling Menghormati dan Menyayangi"

Back To Top