Sajadah Muslim ~ Alhamdulillahil ladzii an’amanaa bini’matil iimaan wal islaam. Wanushalli wanusallimu ‘alaa khairil anaam, sayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihii wasohbihi aj-ma’iin, amma ba’du.
Kepada yang terhormat para alim ulama, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu dan hadirat yang saya muliakan.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah, Tuhan sarwa sekalian alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Sebab tersebab beliau, kita yang telah ada dibibir jurang neraka dapat terselamatkan dari padanya.
Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan
Sebagai orang yang beriman, kita berkewajiban menjaga dan memelihara amanat dengan yang sebaik-baiknya. Menjaga amanat merupakan sifat malaikat muqarrabin, para nabi dan rasul, serta menjadi ciri khas orang-orang yang baik dan bertakwa.
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimannya." (QS. An-Nisa' : 58)
Menurut para ahli tafsir ayat tersebut mengandung banyak hal dari pokok-pokok syariat agama. Ayat tersebut bersifat umum mengenai seluruh orang mukallaf baik yang menjabat sebagai penguasa maupun tidak. Adalah menjadi kewajiban bagi penguasa untuk pembelaan dan berlaku adil terhadap orang yang teraniaya dan menjelaskan hak-haknya, yang demikian itu adalah amanat. Menjaga harta kaum muslimin, terutama harta anak yatim. Para ulama, berkewajiban mengajarkan hukum-hukum agama kepada manusia secara umum, ini juga merupakan amanat yang harus dijaga oleh mereka dan menjadi prioritas utama yang harus ditunaikannya. Orang tua berkewajiban menjaga anaknya dengan memberikan pendidikan sebaik-baiknya, ini adalah amanat baginya.
Saudara, hadirin dan hadirat yang saya muliakan
Nabi SAW bersabda :
"Tidaklah ada iman bagi orang yang tidak dapat dipercaya terhadap amanat yang diembannya, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak dapat menepati janjinya."
Rasulullah SAW juga bersabda: "Setiap orang dari kalian semua adalah sebagai seorang pemimpin, dan setiap orang dari kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya."
Di dalam kitab Zahrur Riyadh diterangkan, bahwa pada hari kiamat kelak, setiap orang akan didatangkan di hadapan Allah SWT. Kemudian Allah SWT berfirman: "Apakah kamu telah menyampaikan amanat si Fulan ?" Dia malaikat, memegang tangannya dan melemparkannya ke dalam neraka Jahannam. Lalu matanya diperlihatkan terhadap amanat yang ada di jurang neraka Jahannam. Maka ia turun hendak turun mengambil amanat itu selama tujuh puluh tahun, sehingga ia sampai ke dalam jurang itu. Kemudian ia naik kembali dengan membawa amanat itu. Sesampainya di atas, kakinya terpeleset sehigga ia jatuh ke dalam lagi dengan mambawa amanat itu, ia naik lagi dan jatuh lagi, begitu seterusnya, hingga belas kasih Tuhan berkenan menghampirinya, melalui syafaat seorang Nabi terpilh, Muhammad SAW. Sampai akhirnya si pemilik amanat tersebut merelakannya.
Beliau juga bersabda: "Sampaikan amanat kepada orang yang mempercayakannya kepadamu, dan janganlah kamu mengkhianati orang yang telah mengkhianatimu."
Rasulullah SAW juga bersabda: "Umatku akan senantiasa dalam kebaikan, selama tidak memandang amanat sebagai keuntungan dan sedekah sebagi kerugian."
Saudara, hadirin dan hadirat yang saya muliakan
Demikianlah, materi kultum yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini, semoga kita benar-benar menjadi muslim yang senantiasa memelihara dan menjaga amanat dengan yang sebaik-baiknya. Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq, tsummas salamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan
Labels:
Kumpulan Ceramah Kultum
Thanks for reading Kultum: Menjaga Amanat. Please share...!
0 Comment for "Kultum: Menjaga Amanat"