Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Kultum: Hiasi Diri Dengan Akhlak Terpuji

Sajadah Muslim ~ Assalamu’alaikum wr. wb. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wabihi nasta’inu ‘alaa umuriddunya waddiin. Wassholatu wassalamu ‘alaa asyrofil mursaliin, wa’alaa aalihi wa sohbihi ajma’iin. Amma ba’du.


Yang saya muliakan dan saya taati para alim ulama, para pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.

Mengawali pertemuan kita melalui mimbar kultum kali ini, pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan sarwa sekalian alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebab beliau kita dapat mengetahui yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, antara jalan menuju ke surga dan jalan menuju ke neraka.

Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan

Nabi SAW bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi)

Ini bukan berarti, aspek-aspek lain dikesampingkan dan tidak mendapatkan perhatian oleh Nabi SAW. Tetapi hadist tersebut menunjukkan betapa pentingnya akhlak yang terpuji bagi kehidupan yang tentram, aman dan selamat, bahagia di dunia dan di akhirat. Betapapun pandainya seseorang bila ia tidak terpuji, maka hidupnya tiada berarti; betapun cantiknya seorang perempuan bila akhlaknya rusak maka akan merusak kehidupan sosial; dan betapapun tingginya ilmu pengetahuan dan teknologi bila di tangan orang yang tidak berakhlak, maka yang terjadi bukanlah kedamaian dan kemaslahatan kehidupan umat manusia tetapi sebaliknya, kebinasaan dan kebiadapan yang akan menimpa kehidupan umat manusia. Di sinilah, maka Nabi SAW. Diutus untuk menyempurnakan budi pekerti yang luhur.

Aisyah ra berkata: “Akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an.” Oleh sebab itu Allah SWT. Memuji beliau dalam firman-Nya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar budi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)

Pernah suatu ketika ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW. Tentang kebaikan budi pekerti. Lalu beliau membaca firman Allah SWT yang artinya: “Jadillah engkau pemaaf dan serulah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199). Lalu beliau bersabda: “Yaitu, hendaklah Anda menyambung orang yang memutus hubungan dengan kamu, memberi orang yang menghalangi kamu dan memaafkan orang yang menganiaya kamu.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Kemuliaan seorang mukmin adalah terletak pada agamanya, turunan dan kebaikan budinya, keperwiraan dan akalnya.” Usamah Bin Syarik berkata, aku pernah menyaksikan orang-orang Badui Arab bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: “Apa yang lebih baik di antara sesuatu yang diberikan pada seorang hamba?” Beliau bersabda: “Budi pekerti yang baik.”

Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan

Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW: “Berilah wasiat kepadaku.” Beliau bersabda: “Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada.” Laki-laki itu, berkata lagi: “Tambahkanlah kepadaku.” Beliau bersabda: “Ikutilah kejahatan dengan kebaikan, tentu kebaikan itu akan menghapus kejahatan itu.” Dia berkata lagi: “Tambahkanlah kepadaku.” Beliau bersabda: “Pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang baik.”

Fudhail berkata, bahwa dikatakan kepada Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Fulanah berpuasa siang dan berdiri malam (shalat malam), sedang dia perempuan yang berbudi jelek, suka menyakiti tetangganya dengan mulutnya.” Beliau bersabda: “Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka.”

Dikatakan: “Ya Rasulullah, siapakah di antara orang-orang mukmin yang lebih keimanannya?” Beliau bersabda: “Yang paling baik budi pekertinya.” Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat menguasai manusia dengan harta benda kamu. Maka kuasailah mereka dengan kecerahan wajah dan kebaikan budi pekerti.”

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah menyerukan ikhlas dalam kehidupan beragama ini karena-Nya, dan tidak patut untuk agama kamu kecuali kemurahan hati dan kebaikan budi pekerti. Hendaklah kamu menghiasi agamamu dengan keduanya.” Nabi Muhammad SAW bersabda: “Kebaikan budi pekerti adalah akhlak Allah yang agung.”

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara Anda dan paling dekat tempatnya di antara kamu denganku pada hari kiamat adalah orang-orang yang paling baik budi pekertinya.” Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tiga hal, barangsiapa yang tiga itu tidak berada padanya atau salah satunya, maka janganlah menganggap (berharap) satupun dari amalnya. Ketakwaan yang dapat menghalanginya dari berbuat maksiat kepada Allah; Penyantun yang dapat menahan diri dari orang bodoh; Dan etika pergaulan terhadap sesama manusia.”

Nabi SAW juga bersabda: “Sesuatu yang paling berat timbangannya ketika ditimbang pada hari kiamat adalah takwa kepada Allah dan budi pekerti yang baik.” Seorang laki-laki datang di hadapan kepada Rasulullah SAW. Lalu berkata: “Ya Rasulullah, apakah agama itu?” Beliau bersabda: “Kebaikan budi pekerti.” Lalu ia datang dari arah kanan beliau dan berkata: “Apakah agama itu?” Rasulullah SAW menjawab: “Kebaikan budi pekerti.” Lalu dia datang dari arah belakang beliau dan berkata: “Ya Rasulullah, apakah agama itu?” Beliau menoleh padanya dan bersabda: “Tidakkah kamu telah memahaminya; selanjutnya janganlah kamu marah.”

Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan

Demikianlah kultum yang saya sampaikan dalam kesempatan yang mulia ini, semoga Allah senantiasa menganugerahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Hadanallah waiyyakum ajma’in, was salamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan

Labels: Kumpulan Ceramah Kultum

Thanks for reading Kultum: Hiasi Diri Dengan Akhlak Terpuji. Please share...!

0 Comment for "Kultum: Hiasi Diri Dengan Akhlak Terpuji"

Back To Top