Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...
wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.
Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal - kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku
Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.
Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...
wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.
Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal - kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku
Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.
Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Kaum Muslimin Jamaah led Yang Berbahagia
"Dan Allah mewajibkan bagi manusia untuk berHaji ke Baitullah bagi orang yang mampu pergi kesana".
Adapun yang termasuk Istithaah atau mampu, yaitu meliputi biaya perjalanan, biaya bagi keluarga yang ditinggalkan, kesehatan dan keamanan serta mengetahui bagaimana melaksanakan manasik Haji.
Allahu Akbar 3x walillahil hamdulillah
Kaum Muslimin Jamaah led Yang Berbahagia
Untuk mendapatkan kualitas Haji mabrur, bukan hanya dilihat pada saat jamaah Haji berada ditanah suci, akan tetapi sudah berawal dari niat yang ikhlas, biaya perjalanan Haji yang halal. Dan yang terpenting ujian Haji mabrur adalah setelah kembali ke tanah air, hidup ditengah masyarakat, apakah mampu memberikan contoh dan teladan yang baik sebagai panutan ummat, dalam kepribadian, akhlak, ibadah dan pengabdian kepada masyarakat.
Allah SWT dalam Al-Quran surat Al Hajji ayat 34-35 berfirman :
"Dan berilah berita gembira kepada orang yang tunduk dan patuh kepadanya. Yaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah SWT gemetar hati mereka, dan yang bersabar atas musibah yang menimpa mereka, penegak-penegak shalat dan orang-orang menafkahkan sebagian dari apa yang telah kami rezkikan kepada mereka".
Ayat ini menggambaran secara utuh dan sempurna tentang Haji Mabrur. Dalam hadits Rasulullah SAW juga menggambarkan bahwa Haji mabrur itu suka memberi makan dan ucapannya lembut. Induk dari hadits tersebut adalah ayat diatas. Adapun yang dimaksud dengan berita gembira pada ayat 34 adalah syurga.
Allahu Akbar 3x walillahil hamd
Kaum Muslimin Jamaah led Yang Berbahagia
Bagi kaum Muslimin yang ada di tanah air, tugas ibadah kita adalah menegakkan shalat Idul Adha dan berkurban. Perintah untuk shalat Idul Adha dan berkurban terdapat dalam surat Al Kautsar yang berbunyi:
"Sesungguhnya kami pasti memberikan kepadamu sungai di Surga maka dirikanlah karena Tuhanmu dan berkorbanlah".
Sebagian ulama berpendapat bahwa Al Kautsar adalah nama telaga yang berada didalam syurga.
Sejarah kurban atau udhiah, berasal dari sejarah Nabi Ibrahim AS ketika mengurbankan putranya Ismail atas perintah Allah kepadanya melalui mimpi. Oleh karena Nabi Ibrahim, Ismail dan ibunya Siti Hajar ikhlas melaksanakan perintah Allah, maka Ismail diganti oleh Allah SWT dengan seekor kibas yang besar seperti firman Allah SWT dalam surat Ash Shaffat ayat 107 :
"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan (kambing) yang besar"
Allahu Akbar 3x waIillahii hamd
Adapun urutan-urutan atau sistematika ibadah kita pada hari raya Idul Adha, dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari :
"Sesungguhnya yang pertama kami mulai pada hari itu adalah bahwa kami shalat, kemudian kami pulang lalu kami berkurban. Maka barang siapa yang berbuat seperti ini maka sungguh telah menepati sunnah kami".
Maksudnya bahwa penyembelihan binatang kurban tidak dilakukan segera setelah khatib turun dari mimbar. Tetapi kita semua kembali dulu ke rumah, istirahat lalu menyembelih binatang kurban.
Dalam berkurban hendaklah dengan ikhlas mencari ridha Allah SWT dalam AI-Qur'an surat Al Hajji ayat 37 Allah SWT berfirman :
"Daging dan darah Udhiyah itu, tidaklah mencapai Allah, akan tetapi yang akan mencapai Allah adalah ketaqwaan dan keikhlasan kamu sekalian".
Yang penting kita perhatikan agar kurban kita makbul adalah agar sebahagian besar kurban kita dibagikan secara mentah kepada fakir miskin. Kita dapat mengambil sedikit sebagai berkah. Dalam AIQur'an surat Al Hajji ayat 28 Allah SWT berfirman :
"Maka makanlah sebagian kecil dari padanya dan sebagian besarnya berikanlah kepada orang-orang sengsara lagi fakir".
Dan pada surat Al Hajji ayat 36 ada dijelaskan bahwa daging kurban diberikan kepada orang yang meminta dan orang yang tidak meminta, artinya bahwa daging kurban dapat diberikan kepada ummat Islam pada umumnya. Bahkan bila ummat Islam sudah dapat semua, daging kurban dapat diberikan kepada orang yang non Muslim. Dan disinilah salah satu makna rahmatan lil alamin. Jadi Muhamnmad SAW dan agamanya adalah rahmat bagi seluruh ummat manusia.
Allahu Akbar 3x walillahil hamd
Masyarakat Muslim adalah masyarakat yang penuh kasih sayang, bantu-membantu, tolong-menolong dalam hidup bermasyarakat. Gambaran atau ciri-ciri masyarakat Muslim digambarkan oleh Allah SWT dalam surat Al Balad ayat 37 :
"Dan ia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan berpesan untuk berkasih sayang".
Pada akhimya mari kita berdoa kehadirat Allah SWT agar jamaah Haji kita tahun ini, termasuk Haji mabrur dan bagi kita yang mukmin semoga Allah menerima shalat Id dan ibadah kita dan semoga terciptalah masyarakat marhamah di lingkungan kita masing-masing. Amin Ya Rabbal Alamin.
Doa Penutup
Oleh Drs. KH. Marwan Aidid
Labels:
Khutbah Idul Adha
Thanks for reading Khutbah Idul Adha: Kebersamaan Dalam Ibadah Haji. Please share...!
0 Comment for "Khutbah Idul Adha: Kebersamaan Dalam Ibadah Haji"