Sajadah Muslim ~ Jika ingin berbincang selepan sholat Isya, pastikan perbincangan itu bermanfaat, mengandung maslahat dan mendorong diri menjadi lebih baik dalam iman dan Islam.
Sekalipun literasi tentang waktu boleh disebut paling mudah didapat dan lengkap dalam beragam dimensi kajiannya, tidak sedikit orang yang menjalani waktu dengan tanpa tujuan, kehati-hatian, bahkan cenderung asal senang. Umumnya ini dilakukan oleh mereka yang masih tergolong muda dan padat aktivitasnya.
Kerapkali waktu usai sholat isya, banyak digunakan untuk berbincang-bincang, sehingga tidur larut malam dan kadang-kadang harus rela bangun kesiangan. Sebagai seorang muslim, tepatkah langkah-langkah seperti itu dilakukan secara terus-menerus?
Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah tidak menyukai tidur sebelum sholat isya dan berbincang-bincang setelahnya (HR. Bukhari Muslim)
Hadits tersebut memberikan panduan bagaimana kita mengisi waktu. Pertama jangan tidur sebelum tiba waktu sholat isya, karena hal ini dikategorikan makruh. Kemudian jangan berbincang-bincang selepas sholat Isya, ini juga makruh.
Khawatir terlambat tidur sehingga terlambat bangun dan ketinggalan sholat Subuh, atau dengan menyia-nyiakan waktu sepertiga malam akhir untuk beribadah, sehingga tidak mendapatkan pahalanya yang besar.
Hadits itu juga mendorong agar kita mendirikan sholat Isya tepat waktu sehingga mendapatkan pahala keutamaan sholat pada waktunya, ini juga bisa dipahami, bahwa Nabi Muhammad Saw ingin umatnya mengakhiri aktivitas kehidupan duniawi dengan sholat Isya, lantas bersiap tidur untuk bangun pada sepertiga malam dan sholat Subuh secara berjama’ah.
Perbincangan yang Seperti Apa?
Syaikh Salim bin Ied Al-Hilali, dalam kitabnya Syarah Riyadhus Shalihin, menerangkan bahwa yang dimaksud perbincangan dalam hadits itu adalah pembicaraan yang hukumnya mubah.
Jika perbincangan buruk dan haram, maka jelas hukumnya haram. Akan tetapi perbincangan berupa kebaikan seperti belajar ilmu dan hikayat orang sholeh, akhlak mulia, berbincang-bincang dengan tamu, berbicara dengan orang yang mempunyai keperluan dengan hal positif lainnya, maka hal tersebut tidak makruh, bahkan mustahab (dianjurkan).
Dengan kata lain, jika ingin berbincang selepas sholat Isya pastikan perbincangan itu bermanfaat, mengandung ilmu, maslahat dan mendorong diri untuk mejadi lebih baik dalam iman, Islam dan pergaulan, Wallahu a’alam. (Imam Nawawi).
Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup
Labels:
Seputar-Islam
Thanks for reading Selepas Sholat Isya Sebaiknya Tidak Berbincang-Bincang. Please share...!
0 Comment for "Selepas Sholat Isya Sebaiknya Tidak Berbincang-Bincang"