Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Khutbah Jumat: Menggapai Malam Lailatul Qadar

MUKKADIMAH

Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia


Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah menurunkan Al-Qur'an untuk menjadi petunjuk, penjelas dan pembeda antara yang hak dan yang batil.

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW serta kepada sekalian sahabat dan keluarganya.

Kemudian dari pada itu marilah  kita memperbaiki takwa kita kepada Allah SWT, mudah-mudahan kita menjadi Muslim yang hakiki.

Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia

Menurut para ulama seperti yang terdapat dalam kitab Durratun Naashihin ada tiga arti Lailatul Qadar :
  1. Lailatul Qadar artinya malam yang penuh kernuliaan, ini tergambar dalam  firman  Allah surah Al-Qadar  ayat :  "Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan".
  2. Lailatul Qadar artinya malam penentuan. Karena pada malam lailatul qadar ditentukan keadaan, hukum-hukum, rezeki, dan ajal. Hal ini tercermin dalam firman Allah surat Ad-Dukhan : "Pada malam lailatul qadar itu diputuskan  segala urusan yang penting”.
  3. Lailatul Qadar artinya malam yang sempit maksudnya bahwa pada malam lailatul qadar bumi menjadi sempit atau sesak karena banyaknyaMala ikat  yang  turun  ke bumi, seperti firman Allah dalam surat Al-Qadar ayat 4 : "Pada malam lailatul qadar Malaikat turun secara berumpun dan Malaikat jibril dengan izin Tuhan mereka".
Sesuai dengan riwayat-riwayat yang dapat dipertanggung jawabkan para Malaikat bersama Jibril turun ke bumi adalah untuk menyalami dan memohonkan ampun atau memohonkan istigfar bagi ummat Muhammad SAW.

Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia

Selanjutnya ada baiknya kami menjelaskan tentang dimanakah letak lailatul qadar ? walaupun banyak pendapat tentang lailatul qadar, akan tetapi pada dasarnya ada tiga pendapat yang utama yaitu :
  1. Mereka yang berpendapat bahwa turunnya Al-Qur'an adalah pada tanggal 17 Ramadhan. Pendapat didasarkan pada ayat 155 surat Ali Imran ayat 100 : "Pada hari bertemunya dua pasukan". Ada keterangan  sejarah bahwa turunnya Al-Qur'an itu pada saat bertemunya dua pasukan yaitu pasukan Muslim dan pasukan musyrikin dari badar. Dan perang badar itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Pendapat ini kuat dilihat dari sudut perjalanan sejarah atau historigrafia.
  2. Pendapat yang  kedua  mengenai tempatnya  lailatul qadar adalah mereka yang berpendapat bahwa malam turunnya Al-Qur'an tidak perlu di cari. Yang pasti malam turunnya Al-Qur'an adalah pada salah satu malam dari malam bulan suci Ramadhan, seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah 185 : "Pada bulan Ramadhan diturunkannya Al-Qur 'an". Maksudnya Al-Quran  diturunkan pada salah satu malam bulan suci ramadhan.
  3. Pendapat yang ke tiga adalah yang berpendapat bahwa Al-Qur'an diturunkan  pada sepuluh  malam  yang  terakhir  dari  bulan  suci Ramadhan. Dalam    sebuah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim berbunyi : "Adalah Nabi  Muhammad SA W banyak beribadah pada  sepuluh malam yang terakhir pada sepuluh malam bulan Ramadhan". Maksudnya adalah dalam rangka berjaga jaga menanti malam lailatul qadar. Bahkan ada hadits Rasulullah yang memerintahkan mencari lailatul qadar pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan suci Ramadhan. Untuk memperluas wawasan kita ada juga riwayat yang mengatakan pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadhan. Ada juga ulama yang  mengatakan lailatul qadar itu adalah malam yang kedua puluh tujuh Ramadhan. Alasanya karena   lailatul qadar (dalam bahasa Al-Qur'an) jumlah hurufnya sembilan dan disebut  tiga kali dalam surat al qadar. Pendapat ini juga banyak di dukung oleh hadits-hadits Rasulullah SAW.

Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbabagia

Kita sebagai ummat Islam wajib mengetahui isi dan kandungan Al-Qur'an. lsi Al-Qur'an  tersimpul dalam surat Al-Fatihah mengandung lima unsur pokok :
  1. Berisi iman dan tauhid
  2. Berisi petunjuk ibadah
  3. Berisi petunjuk hidup sepeti ekonomi sosial, pertahanan, dsb .
  4. Berisi janji yang menggembirakan dan janji yang menakutkan, yaitu Syurga dan Neraka
  5. Berisi sejarah ummat-ummat yang lalu yang selalu berakhir dengan tegaknya kebenaran dan hancumya kebatilan.
Jadi isi seluruh kandungan kitab suci Al-Qur'an adalah lima faktor tadi. Demikian pula kita perlu mengetahui mengapa Al-Qur'an demikian mantap tegas dan dicintai  ummat Islam. Jawabannya terdapat dalam firman Allah surat AI-Isra' ayat 9 :

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk yang tegas dan menggembirakan orang-orang yang beriman yang  mengerjakan amal shaleh, bahwa sesunguhnya bagi mereka itu pahala yang besar".

Jadi semua yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al­Qur'an seperti shalat,  puasa, haji dan ibadah-ibadah lainnya, bila dikerjakan oleh ummat Islam maka meraka akan mendapatkan keuntungan ganda yaitu keuntungan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.  Begitu  pula  semua  yang  dilarang  oleh  Al-Qur' an seperti minuman  keras, berjudi,  berzina, apabila dilanggar maka akibatnya pasti  fatal  dan  merugikan orang yang mengerjakannya. Begitu pula perintah Al-Qur'an untuk tolong menolong, bersatu, bila dikerjakan manfaatnya langsung kita rasakan dan sebaliknya  Allah melarang kita zhalim dan aniaya. Kita cintai Al-Qur' an karena kita selalu diarahkan mengerjakan amal shaleh dan  sekaligus balasan dan  pahalanya kita  pasti  masuk dalam surga.

Kaum  Muslimin   Sidang  Jumat   Yang  Berbahagia

Pada bagian akhir dari khutbah ini kami kembali menjelaskan tentang lailatul qadar. Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Ahmad, aisya pernah bertanya kepada  Rasulullah SAW:

"Apakah yang saya katakan apa bila tiba malam lailatul qadar ? beliau bersabda : katakanlan : Ya Allah sesungguhnya engkau pemaaf, mencintai memberi maaf maka maafkanlah saya".

Begitu pula Rasulullah SAW mendorong kita untuk rajin menegakkan shalat, baik  shalat fardhu maupun shalat sunnat. Pada malam lailatul  qadar. Pada sebuah hadits  Rasulullah SAW  yang diriwayatkan Bukhari beliau bersabda :

"Barang siapa yang menegakkan shalat pada malam lailatul qadar dengan iman dan ikhlas, diampuni dosa-dosanya yang lalu".

Pada akhimya kami tiba pada kesimpulan bahwa apabila kita rajin beribadah seperti Shalat, Puasa, Tarwih, Witir dsb mulai dari awal Ramadhan  hingga akhir, maka kita pasti dapat lailatul qadar, karena Lailatul Qadar pasti ada pada salah satu malam dari malam-malam bulan suci Ramadhan. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW riwayat  Ahmad, Abu  Daud  dan  Tirmidzi  salah  satu  tanda  datangnya lailatul  qadar  adalah  bahwa  pada pagi harinya matahari sinarnya putih dan lembut.

Marilah kita menyambut dan menanti datangnya lailatul qadar dengan banyak   beribadah,  membaca Al-Qur'an, bershadaqah dsb. Semoga amal ibadah kita   diperlipat gandakan pahalanya dan kita mendapat ridha Allah SWT.

Amin Ya Rabbal' Alamin.

PENUTUP

Oleh Drs. KH. Marwan Aidid.

Labels: Kumpulan Khutbah Jumat, Puasa Zakat

Thanks for reading Khutbah Jumat: Menggapai Malam Lailatul Qadar. Please share...!

0 Comment for "Khutbah Jumat: Menggapai Malam Lailatul Qadar"

Back To Top