Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Khutbah Jumat: Hikmah Ibadah Puasa

MUKKADIMAH

Kaum Muslimin sidang Jum'at yang Berbahagia


Puji dan syukur pertama-tama  kita  panjatkan kehadirat  Allah SWT  yang  telah  mewajibkan puasa Ramadhan kepada  orang  orang yang beriman agar mereka menjadi orang-orang yang bertaqwa.

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW serta kepada sekalian  sahabat dan keluarganya. Kemudian dari pada itu marilah kita semua meningkatkan iman dan taqwa kita semua kepada Allah SWT, demi keselamatan dan kebahagiaan kita didunia dan diakhirat.

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia

Puasa Ramadhan disyariatkan dalam agama Islam pada tahun yang kedua hijriah setelah turun  firman Allah  SWT surat Al Baqarah ayat 183 :

"Wahai sekalian orang-orang yang beriman telah difardhukan kepada kamu sekalian untuk berpuasa, sebagaimana puasa telah difardhukan kepada ummat-ummat sebelum kamu, mudah-mudahan kamu bertaqwa".

Ayat ini terdiri atas empat komponen yaitu:
  1. Khitab yaitu panggilan Allah SWT kepada orang  orang yang beriman (untuk berpuasa)
  2. lsi tasyri'  yaitu perintah Allah SWT agar orang orang yang beriman berpuasa
  3. Alasan mengapa puasa diwajibkan kepada ummat Islam yaitu Karena puasa juga telah diwajibkan kepada ummat yang lalu
  4. Tujuan puasa Ramadhan yaitu agar kita bertaqwa
Bermacam-macam pendapat ulama dalam mengartikan TAQWA diantaranya ulama yang mengartikan bahwa taqwa itu terhindar dari perbuatan maksiat. Ada pula ulama yang mengartikan bahwa taqwa adalah mengerjakan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Adapula ulama yang mengatakan taqwa itu adalah kepribadian yang terdiri dari tiga unsur yaitu taat, takut dan cinta kepada Allah. Semua definisi dan makna Taqwa tersebut hakekatnya sejalan dan saling melengkapi.

Kaum Muslimin Sidang Ju’mat Yang Berbahagia

Hikmah atau manfaat puasa yang kedua yang ingin kami ketengahkan adalah manfaat puasa yang terdiri dari enam butir. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang sanadnya diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib beliau bersabda: "Bahwa tidak ada seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan ikhlas karena Allah melainkan Allah akan memberikan kepadanya enam manfaat, yaitu : 
  1. Allah menghilangkan daging yang rusak dari tubuhnya
  2. Allah mendekatkan orang yang berpuasa itu kepada rahmatnya
  3. Allah memberikan kepadanya amal yang sebaik-baiknya.
  4. Allah menyelamatkan ia dari lapar dan haus pada hari kiamat
  5. Allah meringankan atasnya siksa kubur
  6. Allah memberikan kemuliaan yang banyak kepadanya
Kaum Muslimin Sidang Ju’mat Yang Berbahagia

Ibadah puasa juga memiliki makna psikologis dan menurut pendapat Dr. Mahmud Syaltut puasa memiliki tiga dampak  psikologis:
  1. Puasa  melepaskan kita dari keungtungan kebiasaan sehari-hari, sebagaimana  yang berlaku  sebelum datangnya bulan Ramadhan kita sudah terbiasa  dengan  kegiatan  yang sudah rutin setiap hari, seperti minum teh, makan pagi, makan siang, dan makan malam. Dengan mengerjakan puasa Ramadhan sebulan  penuh,  maka  waktu  makan kita  berubah menjadi   makan sahur dan makan setelah maghrib. Dengan perubahan jam makan ini,  membuat hidup  kita  berfariasi dan  tidak monoton dan  dengan memberikan kesempatan kepada pencernaan kita untuk istirahat selama 14 jam,  maka kata para dokter amat baik bagi  kesehatan kita. Dalam  sebuah  hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah beliau bersada: "Bagi tiap tiap sesuatu ada zakatnya dan zakat dari jasad  itu adalah puasa ". Yang  dimaksud  dengan zakat dalam hadits ini adalah pembersih atau pencuci.
  2. Faktor psikologis yang kedua, yang dikandung oleh ibadah puasa adalah pendidikan kesabaran atau pembiasaan diri untuk bersabar. Dalam bahasa sekarang  sabar  disebut  sebagai kecakapan emosional. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah beliau bersabda : "Dan puasa itu separuh kesabaran”. Tanpa memiliki sifat sabar maka larangan puasa seperti tidak boleh makan, minum dan bermesraan dengan istri pada siang hari dalam bulan Ramadhan maka sulit pula bagi kita untuk meninggalkan sifat dusta, gibah, adu domba, sumpah palsu dan nafsu sy*hwat yang tak terkendali dalam memandang lawan jenis kita.
  3. Faktor psikologis yang ketiga dari  puasa  adalah jiwa  kita dikuasai oleh agama, dikuasai oleh pengaruh Malaikat bahkan jiwa kita dikembalikan langsung oleh Allah SWT .
Bila  iman  dan  takwa  sudah  bertahta  dalam  hati  kita atau agama telah mengendalikan diri kita, maka kita akan terhindar dari dosa dan kemungkaran. Kita yang berpuasa dengan baik, walaupun ada air es di siang hari, dan tidak ada orang yang melihat kita, kita tidak akan minum air es tersebut, karena kita yakin ada yang melihat kita yaitu Allah SWT inilah yang dimaksud oleh sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi :

"Bertakwalah engkau kepada Allah dimana saja engkau berada".

Isi dan makna hadits ini sungguh sejalan dengan hikmah dan tujuan puasa yaitu mudah mudahan engkau bertakwa. Dengan mengingat Allah SWT akhlak kita akan terkendali dan terkontrol  dengan  baik.

Hikmah,  tujuan  dan  rahasia  puasa,  adalah  satu  satunya  ibadah yang  sifatnya  rahasia,   dan  pahalanya tidak  terbatas. Dan begitu pula pahala ibadah puasa tidak  dapat  dihitung  dan sebagai   landasannya dapat kita lihat dalam hadits-hadits  Rasulullah  sbb :
  1. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim beliau bersabda: "Setiap amal manusia dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat. Allah berfirman kecuali puasa  karena puasa  itu untuk saya dan saya yang akan membalasnya ".
  2. Puasa  itu  adalah  ibadah  sir   ibadah yang sifatnya rahasia. Maksudnya adalah bahwa yang mengetahui secara pasti kita puasa atau tidak hanyalah Allah SWT. Jadi pahalanya akan diberikan langsung oleh Allah SWT. Dalam lanjutan hadits ini Rasulullah bersabda: "Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiaraan. Satu kegembiraan pada waktu bejumpa langsung dengan Tuhannya''.
  3. Sebuah hadits Nabi  yang  lain yang  diriwayatkan oleh Ahmad beliau bersabda : "Barang siapa yang berpuasa satu hari karena mencari ridha Allah dipastikan ia masuk syurga".
Bila dapat kita perhatikan semua ayat dan hadits tentang puasa maka pahalanya kualitatif seperti syurga dan tidak ada kuantitatif atau tidak ada yang berbicara berapa banyak pahala puasa.

Kaum Muslimin Sidang Ju’mat Yang Berbahagia

Bulan suci Ramadhan ibadah khasnya puasa dan tarwih adalah momentum  atau waktu yang paling baik bagi kita untuk bertaubat, beramal saleh dan meningkatkan kualitas iman dan takwa kita. Bulan puasa juga adalah bulan yang terbaik untuk meningkatkan ukhuwwah Islamiyah dengan membantu saudara-saudara kita yang fakir miskin. Mari kita masukkan kegembiraan ke dalam hati sesama Muslim. Bulan suci Ramadhan juga saat yang paling tepat untuk meningkatkan syiar agama Islam dengan meramaikan Masjid, Mushallah dan tempat lainnya untuk shalat Tarawih dan shalat Subuh.

Karena itu marilah kita meningkatkan iman dan takwa kita, mari kita mantapkan kesatuan ummat, semoga ridha Allah  senantiasa tercurah kepada kita sekalian. Amin Ya Rabbal Alamin.

PENUTUP

Oleh Drs. KH. Marwan Aidid.
Labels: Kumpulan Khutbah Jumat, Puasa Zakat

Thanks for reading Khutbah Jumat: Hikmah Ibadah Puasa. Please share...!

0 Comment for "Khutbah Jumat: Hikmah Ibadah Puasa"

Back To Top