Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Merdeka Itu Bebas Dan Membebaskan

Sajadah Muslim ~ Tulisan “Dirgahayu Kemerdekaan,” biasa ramai menghiasi jalan hingga gang-gang kecil. Bendera, spanduk, umbul-umbul dan atribut merah putih  menyemarakkan hari kemerdekaan  Indonesia yang ke-76.


Merdeka, Allah Akbar !! Itulah pekikan para ulama, santri para pahlawan dan umat Islam Indonesia yang full semangat saat mengusir penjajah dari bumi pertiwi. Pekikan yang lahir dari  semangat jihad mengalirkan  energi  untuk membebaskan dari tindakan semena-mena, penindasan dan perbuatan tidak berprikemanusiaan.

Kemerdekaan salah satu karunia besar sesudah nikmat kehidupan yang Allah anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya. Manusia tidak akan lebih utama dari makhluk  lain dan menjadi mulia sebelum merdeka.

Merdeka atau kemerdekaan tidak hanya dimaknai terbebas dari kaum penjajah atau musuh semata. Benar ini bagian dari kemerdekaan, namun apa yang tertinggal dari penjajah berupa sistem, karakter dan jati diri penjajah bisa saja masih dalam melekat dalam diri.

Kemerdekaan asasi berarti diri terbebaskan dari segala keburukan yang mengungkung fitra untuk dapat menghambakan diri kepada Allah Swt.

Selama diri masih jauh dan enggan mengabdikan jiwa dan raga secara total, maka hakikatnya ia masih menjadi budak, tentu saja belum pantas disebut merdeka.

Budak nafsu, budak harta, budak wanita dan jenis budak lain yang mencabut kemerdekaan fitrah dalam dirinya. Di antara ragam penjajah yang ada, iblis dan syetan adalah penjajah yang paling berbahaya bagi manusia.

“Sesungguhnya syetan itu musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh.” (QS Al-Faathir ayat 6).

Syetan menjajah manusia melalui tipu muslihat dan bujuk rayunya yang dilakukan dari depan, belakang, kanan  dan kiri agar manusia  terperangkap dalam kubangan nafsu dan dosa. Maka, selayaknya kita menjadikannya sebagai musuh abadi.

Dorongan nafsu dan syahwat akan mencedarai kemerdekaan asasi sehingga selalu merasa lemah dan miskin jika panggilan berkorban untuk berbuat kebaikan yang telah dikumandangkan.

Hati yang merdeka akan berani berkorban untuk menjaga kemerdekaan saudaranya dari belenggu penjajah. Abu Bakar Ashiddiq berani menebus dengan harga lebih tinggi untuk membebaskan Bilal dari Umayyah bin Khalaf. Tidak hanya Bilal, tapi banyak budak-budak laki-laki dan perempuan yang dibebaskan diantaranya Amir bin Fuhairah. Ummu Ubais An-Nadhiyah dan anak pwerempuannya.

Diri yang telah merdeka  menumbuhkan tanggung jawab untuk membebaskan anak bangsa dari kebodohan, kemiskinan dan ketertinggalan dengan memberikan bantuan bea siswa, melengkapi sarana pendidikan dan segala sisi kehidupan ini.

Terakhir, orang-orang yang telah merdeka secara asasi akan totalitas dalam penghambaan diri kepada Allah Swt dengan indikasi kuat senantiasa mensyukuri kemerdekaannya dengan rela berkorban, berbuat kebaikan dan menghindari kemaksiatan dan memuliakan saudara-saudaranya yang hidup dalam kesulitan dan kepapaan. Allahu a’lam.

Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup


Labels: Seputar-Islam

Thanks for reading Merdeka Itu Bebas Dan Membebaskan. Please share...!

0 Comment for "Merdeka Itu Bebas Dan Membebaskan"

Back To Top