Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Khutbah Jumat: Peranan Rukun Iman Dalam Kehidupan

MUKKADIMAH

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Puji dan syukur pertama-tama kita persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah memuliakan umat Islam, dengan anugerah Iman dan Islam kepada mereka.

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW serta kepada sekalian sahabat dan keluarganya.

Kemudian dari pada itu marilah kita memperbaiki takwa kita kepada Allah SWT agar menjadi takwa yang sebaik-baiknya, dan semoga kita belum mati sebelum menjadi Muslim yang hakiki, amin.


Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Iman adalah pemberian Allah SWT kepada manusia yang amat mulia. Dengan beriman kepada Allah SWT berarti kita mengenal Sang Khalik yang menciptakan manusia dengan segala isinya, dengan beriman kepada Allah SWT hidup kita akan bermakna dan terarah, dimana hidup kita tidak ditentukan oleh masyarakat dan lingkungan kita. Tetapi kitalah yang menentukan realitas dalam masyarakat. Nabi besar kita Muhammad SAW adalah contoh yang terbaik. Beliau beriman kepada Allah SWT, dan beliau dibimbing oleh Allah secara langsung, bahkan pada usia 40 tahun beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Secara sosiologis dan menurut hukum lingkungan maka seorang yang hidup dalam masyarakat jahiliyah adalah wajar bila menjadi jahil dan jahat. Lain halnya dengan Nabi Muhammad SAW, dengan tatanan iman yang kokoh dan nurani yang bersih mendapat bimbingan langsung dari Allah SWT, maka beliau pulalah yang dapat merubah lingkungan dari jahiliyah menjadi madaniah. Peristiwa gemilang ini merupakan goresan sejarah yang amat indah yang tak dapat diingkari dan dilupakan oleh siapapun hingga akhir zaman. Umat Islam akan senantiasa menjadi umat yang terbaik, umat yang diteladani oleh bangsa di dunia, terutama dalam persoalan iman, ibadah, akhlak, mativator ilmu dan teknologi.

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Justru itulah pada khutbah ini kami ketengahkan tentang peranan rukun iman dalam kehidupan. Langkah awal yang akan kami tempuh adalah dengan menyebutkan rukun iman berdasarkan hadis dan rukun iman berdasarkan Al-Qur’an sebagai berikut:

Pertama

Rukun iman berdasarkan hadis disebut oleh Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim yang berbunyi: 

“Iman itu adalah bahwa engkau beriman kepada Allah SWT, beriman kepada malaikat-Nya, beriman kepada kitab-kitab-Nya, beriman kepada rasul-rasul-Nya, beriman kepada hari kemudian, dan beriman kepada takdir baik dan takdir buruk-Nya”.

Sedangkan dalam Al-Qur’an juga terdapat unsur rukun iman tetapi tempatnya terpisah. Lima unsur iman terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 177 dan satu unsur Al-Qamar ayat 49. Adapun lima rukun iman yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 177 adalah:

“Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan Nabi-Nabi-Nya”.

Sedangkan rukun iman yang ke enam terdapat dalam surat Al-Qamar ayat 49 yang berbunyi:

“Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu dengan ukuran”.

Walaupun urutan-urutan sedikit berbeda tetapi isi dan kandungannya sama.

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Sedangkan kami akan menjelaskan tentang manfaat beriman kepada rukun iman yang enam sebagai berikut:
  1. Beriman kepada Allah SWT, beribadah kepada Allah SWT atau berzikir kepada Allah SWT akan membuat hati kita menjadi aman tentram dan bahagia. Dala surat Al-Raad ayat 28 Allah SWT berfirman: “Ketahuilah bahwa dengan berzikir kepada Allah hati akan menjadi tentram”.
  2. Bila dalam keadaan darurat, kritis dan berbahaya lalu kita beriman dalam arti berdo’a kepada Allah SWT, Insya Allah kita akan diselamatkan oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat An-Naml ayat 64 Allah SWT berfirman: “Atau siapakah yang memperkenankan do’a orang yang dalam kesulitan apabila ia berkata kepada-Nya dan menghilangkan kesulitan”.
  3. Dalam keadaan bagaimana pun bila kita menghadirkan Allah, Dia akan menyertai kita. Dalam sebuah hadis kudsi yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Allah SWT berfirman melalui lisan Rasul-Nya: “Saya bersama hamba-Ku apabila ia mengingat dan kedua bibirnya bergerak menyebut Saya”. Dari hadis ini dapat dipahami, bahwa yang paling afdol adalah mengingat Allah lalu menyebut-Nya. Manurut para ahli seperti Ali Albuni, nama Allah akan paling cocok kita sebut dalam situasi perjalanan yang kritis adalah Ya Salam Ya Mukmin, Ya Hafidz. Artinya Wahai Tuhan yang menyelamatkan, wahai Tuhan yang memberi keamanan, wahai Tuhan yang memelihara. Kata-kata memelihara terdapat pada akhir ayat kursi, yaitu: “Dan Allah tidak merasa berat memelihara kaduanya (langit dan bumi) dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
Kedua

Beriman kepada Malaikat, beriman kepada Malaikat-Nya akan membuat kita selalu cenderung berbuat baik, karena para Malaikat adalah penolong orang-orang yang beriman. Dalam ilmu tauhid, disebutkan bahwa di kiri kanan kita ada dua Malaikat. Disebelah kanan ada Raqib yang bertugas mencatat kebaikan dan disebelah kiri ada Alid yang bertugas mencatat keburukan. Dari keterangan hadis-hadis kita ketahui bahwa kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepada umat Muhammad SAW adalah bahwa bila kita berniat mengerjakan kebaikan namun belum sempat dilaksanakan sudah mendapat satu pahala dan bila sudah dikerjakan kita mendapat 10 pahala sampai 700x lipat. Dan bila kita berbuat buruk namun tak terlaksanakan maka belum dihukum dosanya dan hukum dosa berlaku bila perbuatan terlaksana. Adapun dalil yang menyatakan bahwa Malaikat penolong atau pembantu orang beriman adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 43: “Dailah Allah SWT yang bershalawat kepada kamu dan Malaikat-Malaikat-Nya”.

Para Ulama sependapat bahwa bila bershalawat kepada umat Islam berarti Allah SWT memberi rahmat. Dan apabila Malaikat bershalawat kepada umat Muhammad SAW berarti Malaikat memohonkan ampun kepada Allah SWT bagi umat Islam.

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Ketiga

Rukun iman yang ketiga sesuai dengan hadis riwayat Muslim adalah beriman kepada kitab-kitab. Dan bagi kita kaum Muslim adalah beriman dan mencintai Al-Qur’an, alasannya dapat kita lihat dalam surat Al-Isra ayat 9 yang berbunyi:

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh bahwa sesungguhnya bagi mereka itu pahala yang besar”.

Para Ulama sependapat bahwa yang dimaksud dengan pahala yang besar adalah syurga.

Keempat

Rukun Iman yang keempat adalah beriman kepada Rasul-Rasul. Kita semua sudah memaklumi bahwa Rasul-Rasul itu memiliki empat sifat wajib yaitu shidik, amanah, fathanah dan tablig. Dalam bahasa Indonesianya adalah jujur, terpercaya cakap dan menyampaikan kebenaran secara utuh. Kepribadian para Rasul-Rasul Allah disebut dalam surat Al-Anbiya ayat 90:

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam perbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada kami dengan harap dan cemas, dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada kami”.

Kelima

Rukun Iman yang kelima adalah beriman kepada hari kemudian. Dunia ini adalah bersifat sementara dan akhirat bersifat abadi. Dunia adalah tempat beramal dan akhirat adalah tempat pembalasan. Bagi umat Islam hari kemudian itu lebih dari dunia. Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’la ayat 17: 

“Hari akhirat itu lebih baik dari dunia dan lebih kekal abadi”.

Mengapa akhirat lebih baik, itu dijawab oleh Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 124:

“Dan barangsiapa yang beramal shaleh dari laki-laki atau perempuan dan ia beriman maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam syurga”.

Berdasarkan keterangan ayat ini bahwa orang yang beriman, beramal shaleh baik laki-laki maupun perempuan akan masuk syurga.

Keenam

Rukun Iman yang keenam adalah takdir, biasa juga dipakai istilah qadha dan qadar. Soal takdir ini Nabi kita Muhammad SAW lebih banyak mengarahkan umatnya untuk beramal shaleh dengan begitu takdirnya akan baik. Berbicara tentang takdir atau qadar. Ulama tauhid banyak mengutip firman Allah dalam surat Al-Lail ayat 5-7 yang berbunyi:

“Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”.

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa takdir baik adalah syurga. Dan pada ayat  8 sampai 10 dapat dipahami takdir buruk itu adalah neraka, dan ketika Rasulullah SAW didesak oleh para sahabat untuk bicara lebih mendalam mengenai takdir, beliau bersabda dalam sebuah hadis riwayat Muslim:

“Berbuat baiklah maka tiap-tiap Muslim akan dipermudah baginya untuk masuk ke dalam apa yang telah diciptakan baginya”.

Yang dimaksud dengan apa yang telah diciptakan baginya yaitu syurga.

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Semua uraian terdahulu tentang Islam dan rukun Iman adalah bertujuan untuk mempermudah kaum Muslim masuk ke dalam syurga Jannatun Naim. Semoga Allah meridhai kita semuanya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.   

PENUTUP

Oleh Drs. KH. Marwan Aidid

Labels: Kumpulan Khutbah Jumat

Thanks for reading Khutbah Jumat: Peranan Rukun Iman Dalam Kehidupan. Please share...!

0 Comment for "Khutbah Jumat: Peranan Rukun Iman Dalam Kehidupan"

Back To Top