Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Khutbah Jumat: Pentingnya Pendidikan Agama Bagi Putra Putri Kita

MUKKADIMAH

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mencintai hamba-hambanya yang bertetangga dan saling mencintai.

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW serta kepada sekalian sahabat dan keluarganya yang telah memberikan contoh dan teladan yang sebaik-baiknya kepada kita sekalian dalam mengamalkan ajaran agama Islam. Kemudian dari pada itu marilah kita meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT agar kita selamat dunia dan akhirat.


Adapun judul khutbah kita pada hari ini adalah “Pentingnya Pendidikan Agama Bagi Putra Putri Kita”

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Dalam hidup kita Allah SWT memberikan kepada kita kenyamanan hidup. Begitupula hidup kita dihiasi dengan karunia-Nya yang banyak. Diantara karunia-karunia Allah, yang membuat hidup kita menjadi nyaman adalah harta dan anak-anak. Dalam surat Al-Kahfi ayat 46 Allah berfirman:

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia”.

Bila dalam ayat tadi Allah menyebut harta dan anak-anak yang menggembirakan, maka pada ayat yang lain yaitu surat At-Taqabun ayat 15 Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya harta dan anak-anak kamu adalah cobaan”.

Maksudnya harta dan anak-anak itu adalah amanat, nikmat, dan ujian yang diberikan oleh Allah kepada kita. Bila kita mensyukurinya kita akan bahagia tetapi bila kita tidak mensyukurinya maka nikmat Allah itu dapat berubah menjadi musibah atau bencana kepada kita. Harta benda bila kita hamburkan di tempat-tempat hiburan, dan terbawa arus konsumerisme maka harta kita tidak berkah. Begitu pula bila anak-anak kita, tidak dibiasakan hidup dalam suasana yang Islami, suatu saat dapat menjadi anak yang keberadaannya hanya menyesatkan orang tuanya. Hal itu bisa terjadi bila anak-anak kita menjadi pecandu miras dan narkoba. Kesimpulan dari itu semua, Al-Qur’an dan hadis telah memberikan tuntunan tentang hak dan kewajiban orang tua dalam mendidik anak-anaknya menjadi anak saleh serta berdedikasi Islami.

Pertama

Orang tua berkewajiban untuk memerintahkan kepada anak-anaknya iman atau agama yang dianutnya yaitu Islam. Dalam Al-Qur’an surat Al-Aththur ayat 21:

“Dan orang-orang yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti mereka. Kami mempertemukan anak cucu mereka dengan mereka”.

Ayat ini adalah ayat yang paling mendasar yang menyangkut hubungan orang tua dengan anak cucunya dihari kemudian. Sebagai muslim maka kewajiban kita yang paling utama adalah agar agama anak cucu dan keturunan kita adalah Islam. Begitu pula dalam fikhi faraid, yang bisa saling mewarisi harta benda adalah agama orang tua wajib sama dengan agama pewarisnya. Bila orang tua muslim anak bukan muslim maka anak tidak berhak menerima warisan orang tuanya yang muslim.

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Kedua

Orang tua berkewajiban mengislamkan anaknya ketika baru lahir dengan diadzankan. Alangkah bahagianya orang tua yang begitu anaknya lahir langsung diadzankan dan ini berarti bahwa suara dan bahasa yang pertama didengar oleh anaknya adalah kalimat tauhid atau kalimat Islam. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Hasan bin Ali, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barangsiapa lahir anaknya lalu di adzankan pada telinga kanan dan iqamat pada telinga kiri si anak, maka anak itu tidak akan dibahayakan oleh jin dan penyakit anak-anak”.

Walaupun yang disebutkan secara tertulis dalam hadis ini agar anak tidak  diganggu oleh jin, akan tetapi yang akan tersirat dan yang terpenting adalah bahwa dengan diadzankan dan di qamatkan maka secara simbolis bayi tersebut telah diIslamkan.

Ketiga

Orang tua wajib membiasakan anaknya dengan ucapan, bahasa dan tradisi Islam. Islam tidaknya seorang anak banyak bergantung dari peranan orang tuanya. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, beliau bersabda:

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka orang tuanyalah yang menyebabkan ia yahudi, nasrani atau majusi”.

Sebagian ahli menterjemahkan fitrah dengan Islam. Bisa juga fitrah diterjemahkan dengan suci bersih. Islam tidak anak itu terserah orang tuanya. Dalam bahasa ilmunya adalah Islam tidak seseorang ditentukan oleh lingkungannya. Bayi dan kanak-kanak belum bisa diajar yang penting dididik atau dibiasakan. Pada waktu makan dibiasakan membaca Bismillah, waktu bertemu dibiasakan mengucapkan salam “Assalamu Alaikum”. Sesudah makan atau minum dibiasakan mengucapkan Alhamdulillah. Selanjutnya adat sopan santun, berbahasa yang etis. Rasulullah SAW dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah bersabda:

“Muliakanlah anak-anak kamu dan perbaikilah sopan santunmu”.

Bila kita mempergunakan bahasa yang etis, halus dan sopan, maka anak-anak kita akan berbuat sama seperti kita. Dan bila anak itu berbahasa halus dan sopan kepada kita sungguh suatu kebahagiaan yang amat mendalam oleh karena itu tugas ayah dan ibu adalah memberikan perhatian secara tulus dan baik.

Tanggung jawab ayah dan ibu harus dilaksanakan dengan baik. Walau sebuah hadis Rasulullah SAW riwayat Bukhari beliau bersabda:

“Setiap kamu adalah penanggung jawab dan akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang dipercayakan kepadanya. Laki-laki bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya dan akan diminta pertanggungjawabannya atasnya. Dan seorang istri bertanggung jawab atas harta benda dan anak-anak suaminya dan akan diminta pertanggungjawaban atasnya”.

Tuntunan Al-Qur’an dan hadis dalam membina keluarga dan anak-anak cukup lengkap dan tersurat, sehingga memudahkan kita untuk membentuk keluarga yang Islami.

Keempat

Kewajiban shalat dalam keluarga harus ditegakkan, karena telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam surat Taha ayat 132:

“Dan perhatikanlah keluargamu mengerjakan shalat dan konsistenlah dalam mengerjakannya”.

Keluarga adalah istri dan anak-anak ditambah dengan orang lain yang tinggal di rumah kita. Bila anak-anak kita sejak kecil dibiasakan, diikutkan pada taman pengajian Al-Qur’an, dan aktifitas dan lingkungan islami lainnya, maka kita akan merasakan kebahagiaan yang mendalam.

Dan setiap kita habis shalat hendaklah membaca doa yang terdapat dalam surat Al-Furqan ayat 74:

“Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kaum istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati”.

Sebagai penutup mari kita membuat rumah dan lingkungan kita sebagai rumah dan lingkungan yang Islami sehingga anak-anak kita yang tumbuh di dalamnya Islami pula. Amin Ya Rabbal Alamin. 

PENUTUP

Oleh Drs. KH. Marwan Aidid

Labels: Kumpulan Khutbah Jumat

Thanks for reading Khutbah Jumat: Pentingnya Pendidikan Agama Bagi Putra Putri Kita. Please share...!

0 Comment for "Khutbah Jumat: Pentingnya Pendidikan Agama Bagi Putra Putri Kita"

Back To Top