MUKKADIMAH
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Puji syukur pertama-tama kita persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah membuat taqwa sebagai bekal yang terbaik pada setiap waktu dan tempat.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Rasulullah SAW serta kepada sekalian sahabat dan keluarganya.
Kemudian dari pada itu marilah kita meningkatkan iman dan taqwa kita kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala mudah-mudahan kita menjadi muslim yang sebaik-baiknya.
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Menurut Allah SWT dalam firman-firmanNya dapat kita ketahui bahwa semua waktu kualitasnya adalah sama. Baik busuknya suatu waktu tergantung amal apa yang kita perbuat pada waktu itu. Makna dan pengertian yang seperti ini dapat kita pahami dari firman Allah yang terdapat dalam surat Al-Ashr yang berbunyi:
"Demi Masa sesungguhnya seluruh manusia berada dalam keadaan merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan berpesan pesanan Dalam soal kesabaran dan kebenaran".
Dapat dipahami dari ayat ini bahwa semua waktu adalah sama. Semua waktu baik bila kita isi dengan amal shaleh dan semua waktu jelek bila kita isi dengan dosa. Jadi waktu laksana gelas air apa warna gelas itu tergantung apa warna minuman dalam gelas itu.
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Bila ada bulan yang utama, atau bulan yang biasa-biasa saja itu tergantung pada pencipta bulan itu yaitu Allah SWT yang Maha Mengetahui. Kita ambil contoh bahwa bulan Ramadan itu lebih mulia dari bulan-bulan lainnya, karena Allah menurunkan Al-Quran dalam bulan Ramadhan. Begitu pula puasa difardhukan dalam bulan suci Ramadhan.
Begitupula bulan Rajab termasuk bulan yang mulia itu firman Allah SWT dan sabda sabda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan demikian seperti firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 36:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah SWT Ada 12 bulan dalam ketetapan Allah SWT di waktu dia menciptakan langit dan bumi di antaranya empat bulan haram".
Bulan haram mengandung makna bulan yang mulia dan sekaligus bulan yang dilarang berperang pada bulan-bulan itu yakni Zulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. bagi kita kaum muslimin bulan Rajab itu penting karena pada tanggal 27 rajab pada tahun yang ke-12 dari kenabian Nabi Besar Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra dan Mi'raj atas perintah Allah SWT seperti FirmanNya dalam surat al-isra ayat 1:
"Maha Suci Allah SWT yang telah memperjalankan hamba-Nya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha".
Ada ulama yang berpendapat bahwa Masjidil Aqsha berarti masjid yang terjauh Baitul Makmur sebagai pusat peribadatan malaikat yang terdapat di atas langit yang ketujuh. Jadi surat Isra ayat 1 sudah mencakup peristiwa Isra dan Mi'raj.
Memang sering dalam bahasa tulis dan lisan di kalangan umat Islam baik biasa diganti dengan masjid umpamanya Baitul haram bisa juga disebut Masjidil Haram. Baitul Makmur juga tidak salah bila disebut Masjidil Makmur jadi dalam perjalanan Isra Mi'raj beliau mengunjungi Masjidil Aqsha dan Masjidil Makmur dan bertitik tolak atau take off dari Masjidil Haram. Di sini dapat kita mengambil hikmah atau ikhtibar agar kemana dan di manapun kita berada selalu mengunjungi Masjid yang ada di negeri atau kota tersebut.
Walaupun bulan Rajab bulan yang mulia tetapi bukan hari raya. Berbeda dengan Ramadhan, hari Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha. semua hari-hari ini ada dalilnya baik dari Alquran maupun hadis. Ada hadis Nabi Muhammad SAW yang sanadnya diriwayatkan Thaawus ra yang berbunyi:
Artinya: "Janganlah kamu menjadikan suatu bulan sebagai hari raya, dan jangan juga menjadikan suatu hari menjadi hari raya". Jadi bulan Rajab sama sekali bukan bulan suci tidak ada hari raya di dalamnya. Bulan Rajab hanya memiliki keutamaan dan kelebihan berdasarkan Al-Quran dan hadis. Bahwa dalam bulan Rajab kita disunnahkan berpuasa, kita dapat melihat dalilnya dalam sebuah riwayat Baihaqi yang berbunyi:
"Di dalam surga ada sungai yang bernama Rajab lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, barangsiapa yang berpuasa 1 hari dari bulan Rajab, Allah akan memberi minum kepadanya dari sungai Rajab itu".
Hadits lain yang mendukung adanya puasa sunat dalam bulan Rajab, adalah suatu hadis yang sanadnya diriwayatkan oleh Aisyah. Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap manusia pada hari kiamat dalam keadaan lapar kecuali nabi-nabi dan keluarganya dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya'ban, dan Ramadan karena sesungguhnya mereka itu tidak merasa lapar dan juga tidak merasa haus".
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Dalam sebuah Atsar dari Abu Bakar As Siddiq ra sesungguhnya Beliau berkata: Apabila telah lewat dua pertiga malam pada bulan Rajab, pada malam Jum’at pertama, tidak ada lagi Malaikat langit dan di bumi yang sisa melainkan semuanya berkumpul di Ka'bah, maka Allah SWT memandang kepada mereka dan berkata:
"Wahai Malaikat-Ku mintalah apa yang Engkau kehendaki maka malaikat berkata ya Tuhan kami hajat kami agar engkau memberi ampunan kepada orang yang berpuasa dalam bulan Rajab, maka Allah menjawab Saya telah mengampuni mereka".
Andaikata aksara ini adalah ucapan langsung dari Abu Bakar, maka pastilah Abu Bakar Ash-Siddiq mendengarnya dari Rasulullah SAW.
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Berdasarkan keterangan-keterangan tersebut jelaslah kepada kita ada puasa Rajab. Persoalannya adalah Apakah puasa Rajab itu sebulan penuh atau beberapa hari saja. Dan apakah dalam bulan Rajab ini ada salat khusus atau tidak. Untuk itu kami kutip keterangan dari Ibnu Abbas dan Imam Ahmad:
"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa sesungguhnya beliau memakruhkan untuk dipuasakan bulan Rajab seluruhnya dan juga dimakruhkan oleh Imam Ahmad".
Jadi puasa Rajab yang merupakan sunnah adalah sekurang-kurangnya satu hari, dan sebanyak-banyaknya beberapa hari.
Berbicara tentang salat sunat khusus bulan Rajab, maka jumhur ulama tidak menemukan dasar syariat yang kuat.
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Jadi kemuliaan bulan Rajab karena termasuk bulan, dan hadits-hadits banyak menguatkan puasa bulan Rajab beberapa hari. Begitu pula bulan Rajab adalah bulan Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW sehingga adalah tepat bila kita memperbanyak salat-salat sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, dan kita hendaknya meningkatkan kualitas salat fardhu kita apalagi dengan masuknya bulan Rajab berarti kita tambah dekat kepada bulan Ramadan, hanya diantarai bulan Sya'ban.
Semoga Allah SWT memberikan Taufik dan hidayahnya kepada kita sekalian sehingga kita sehat wal afiat memasuki bulan Sya'ban dan menyongsong Ramadhan yang kita rindukan. Amin Yaa Rabbal Alamin.
PENUTUP
Oleh Drs. KH. Marwan Aidid
Labels:
Kumpulan Khutbah Jumat
Thanks for reading Khutbah Jumat: Keutamaan Bulan Rajab. Please share...!
0 Comment for "Khutbah Jumat: Keutamaan Bulan Rajab"