Sajadah Muslim ~ Alhamdulillahi adzizil gaafuur, Alladzi ja’ala fil islamil haniifil hudaa wannur, Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin khatimil ambiya’i wal mursaliin wa ala alihi thayyibina wa as-habihil ahyari ajma’iin. Amma Ba’du.
Yang saya muliakan dan saya taati para alim ulama, para pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Mengawali pertemuan kita melalui mimbar kultum kali ini, pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan sarwa sekalian alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebab beliau kita dapat mengetahui yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, antar jalan menuju ke surga dan jalan menuju ke neraka.
Saudara, bapak dan ibu sekalian yang saya hormati
Ketika kita memperlihatkan realitas kehidupan dewasa ini, baik melalui media massa, cetak maupun elektronik, dari hasil penelitian para ahli, perbuatan zina, telah menghinggapi berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari kota-kota besar hingga ke pelosok desa, bahkan sudah merambah ke beberapa lembaga pendidikan, yang nota bene menjadi salah satu penopang kakuatan budaya. Siswi sekolah hamil di luar nikah, ada beberapa mahasiswa hidup bersama tanpa ikatan pernikahan, bahkan sudah terjadi hubungan badan antara anak dan orang tua. Berita-berita semacam itu sudah menjadi sajian rutin, hingga sudah bukan merupakan hal yang serius untuk segera diperhatikan dan perlu penanganan yang sungguh-sungguh. Padahal sebagaimana sabda Rasulullah SAW, perbuatan-perbuatan itu merupakan awal kebinasaan.
Untuk mengatasi agar perbuatan itu tidak menjalar, harus dilakukan upaya pencegahan hal-hal yang dapat mengarah ke sana, baik melalui jalur resmi maupun tidak resmi. Sebagai tindakan prenventif yang harus diperhatikan oleh setiap individu, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. ‘ Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An-Nur: 30-31)
Pesan moral yang dapat kita tangkap dari ayat tersebut antara lain bahwa antara laki-laki dan perempuan harus mampu menjaga diri, mengendalikan pandangan, memelihara farjinya dan menjaga penampilannya, utamanya dari pihak perempuan, jangan sampai menampakkan perhiasannya dan berpakaian yang menonjolkan lekuk tubuhnya apalagi sampai memperlihatkan daerah-daerah erotiknya yang mengundang dan membangkitkan birahi laki-laki.
Dalam ayat lain Allah menyatakan secara tegas, sebagai mana dalam ayat 32 dari surat Al-Isra’:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya perbuatan zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)
Ayat tersebut secara tegas melarang untuk mendekati hal-hal yang menjurus terjadinya perzinaan. Karena zina merupakan perbuatan yang sangat keji. Dari perzinaan itu akan timbul dampak negatif baik bagi pelakunya, bagi kehidupan sosial, apalagi kalau sampai hamil dan melahirkan anak dari hasil perzinaan itu juga termasuk dampak dari perbuatan tersebut, di antaranya adalah munculnya berbagai penyakit kelamin, seperti AIDS dan lain sebagainya.
Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW, bersabda: “Demi Dzat, di mana aku berada di dalam kekuasaan-Nya, tidak akan binasa umat ini sampai terjadi seorang laki-laki mendatangi perempuan lalu dia menggaulinya di jalanan. Maka orang-orang baik pada hari itu berkata; Andaikan saja aku bersembunyi darinya di balik pagar ini.” (HR. Abu Yu’la)
Dalam hadis lain dijelaskan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Al-Jauzi: “Takutlah kamu terhadap perbuatan zina karena perzinaan itu akan menimbulkan tiga akibat buruk di dunia dan tiga lagi di akhirat. Tiga akibat buruk di dunia itu adalah hilangnya kewibawaan, memperpendek umur, dan selalu dililit kefakiran. Sementara yang tiga lagi di akhirat ialah kemurkaan Allah, sulitnya hisab dan tersiksa di dalam neraka.”
Ada pula riwayat yang menyatakan bahwa suatu ketika Nabi Musa pernah berkata: “Ya Tuhanku, apakah siksa yang bakal diterima oleh orang yang berzina?” Lalu Allah SWT berfirman: “Aku akan memakaikan kepadanya baju dari api neraka, seandainya baju itu diletakkan di atas gunung yang tinggi menjulang, tentu ia akan hancur lebur menjadi debu.”
Bapak,ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati
Demikianlah, kultum yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini, semoga kita benar-benar menjadi muslim yang senantiasa melimpahkan rahmat, anugrah dan petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita terhindar dari perbuatan zina, juga dari hal-hal yang mengantarkan timbulnya perzinaan.
Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Wallahul muawffiq ila aqwamit thariq, tsummas salamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan
Labels:
Kumpulan Ceramah Kultum
Thanks for reading Kultum: Dampak Pergaulan Bebas. Please share...!
0 Comment for "Kultum: Dampak Pergaulan Bebas"