Sajadah Muslim ~ Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wal ‘aaqibatu lil muttaqien, falaa ‘udwaanaa illa ‘aladzoolimiin. Wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin. nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin arsalahullahu rohmatal lil a’lamiin. wa’alaa alihii wa-azwajihit-thohirooti ummahaatil mu’miniin, wa’alaa alihiit-thoyyibiin, wa ashabihil ghurril mayaamiin, wa-man tabi’ahum bi-ihsanin ila yaumiddin. Amma ba’du.
Hadharatal muhtaramin, para alim ulama, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah menganugrahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat bertatap muka dalam majelis yang mulia ini, tanpa ada halangan apapun. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW., yang telah mengeluarkan kita dari gelap gulita kebodohan dan kekafiran menuju cahaya kebenaran dan keselamatan, melalui agama yang dibawanya, yaitu agama Islam.
Saudara, bapak dan ibu sekalian yang saya hormati
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi SAW, yang menjelaskan tentang larangan memakan riba, besarnya dosa dan akibat buruk yang ditimbulkannya.
Di antaranya, firman Allah SWT:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (QS. Al-Baqarah: 275)
Al-Asbahani meriwayatkan: “Orang yang memakan riba, didatangkan pada hari kiamat, dalam keadaan kesetanan, lantaran tekanan penyakit gila dan celaka. Kemudian beliau membaca ayat:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (QS. Al-Baqarah: 275)
Di samping itu banyak hadis-hadis Nabi SAW, yang menerangkan tentang besarnya dosa riba dan akibat-akibat buruknya. Di antarnya, Imam Baihaqi meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, bersabda: “Riba itu ada tujuh puluh bab (jenis), serendah-rendahnya ialah seperti orang yang berzina dengan ibunya.” (HR. Baihaqi)
Hakim meriwayatkan hadis yang dia nyatakan sebagai hadis sahih menurut syariat Bukhari dan Muslim: “Riba itu ada tujuh puluh tiga bab (macam), seringan-ringannya ialah seperti orang laki-laki menikahi ibunya.” (HR. Baihaqi)
Ibnu Majah dan Baihaqi meriwayatkandari Ma’syar, dan diperkuat dari Abi Sa’id Al-Maqbari, dari Abu Hurairah ra, ia berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Riba itu, dosanya ada tujuh puluh macam, seringan-ringannya ialah, seperti dosa orang laki-laki yang berzina dengan ibunya.” (HR. Ibnu Maja dan Baihaqi)
Saudara, bapak dan ibu sekalian yang saya hormati
Hakim meriwayatkan hadis yang disahihkan: “Ada empat orang yang menjadi hak Allah untuk tidak memasukkanya ke dalam surga dan tidak pula merasakan kenikmatannya, yaitu: Peminum khamar; Pemakan riba; Orang yang memakan harta anak yatim dengan tanpa hak; Dan orang yang durhaka terhadap kedua orang tua.” (HR. Hakim)
Hakim meriwayatkan, yang dia sahihkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: “Rasulullah SAW melarang untuk menjual buah, hingga nampak jelas besarnya (dapat dipanen).” Dan ia berkata: “Apabila zina dan riba telah begitu popular dalam suatu perkampungan, maka azab Allah akan ditimpahkan pada penduduknya.” (HR. Hakim)
Al-Ashbahani meriwayatkan dari Abi Sa’id Al-Khudhri ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Ketika aku dinaikkan ke langit (malam mi’raj), aku melihat di langit dunia orang-orang yang perutnya seperti rumah besar, seakan mau jatuh karena besarnya, mereka saling terlempar dan tertimbun dan diinjak-injak keluarga fir’aun di neraka. Setiap pagi dan sore mereka berteriak memanggil-manggil: ‘Ya Tuhan, kiamat tidak kunjung terjadi selamanya?’ Aku bertanya: ‘Hai Jibril, siapakah mereka itu?’ Jibril menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang memakan riba dari umatmu. Mereka itu tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit gila.’
Ahmad meriwayatkan sebuah hadis yang cukup panjang, tetapi Ibnu Majah dan Ashbahani meriwayatkan secara singkat, sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “Pada malam isra’, ketika aku sampai di langit ke tujuh, aku menyaksikan ada petir dan guntur yang suaranya keras menggelegar-gelegar.” Selanjutnya beliau bersabda: “Lalu aku mendatangi suatu kaum, perut mereka seperti rumah yang penuh dengan ular yang terlihat begitu jelas dari luar perutnya, maka aku bertaya kepada Jibril: “Hai Jibril, siapakah mereka itu?” Jibril menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang memakan riba.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Saudara, bapak dan ibu sekalian yang aya hormati
Demikianlah, kultum yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat, anugrah dan petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita terhindar dari memakan harta riba dan dijauhkan dari dosa-dosa riba dan akibatnya yang mengerikan, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis-hadis tersebut di atas. Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq, tsummas salamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan
Labels:
Kumpulan Ceramah Kultum
Thanks for reading Kultum: Besarnya Dosa Riba dan Bahayanya. Please share...!
0 Comment for "Kultum: Besarnya Dosa Riba dan Bahayanya"