Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Ringan Karena Cinta

Sajadah Muslim ~ Istilah millenial sepintas memang membius, beberapa saat kemudian kesan santai pun mengemuka., sehingga budaya baru pun harus selalu begitu seperti suka bosan, kongkow dan lain sebagainya. Akan tetapi benarkah hal itu harus diterima bagitu saja?


Kalau melihat pada tanggung jawab hidup, maka sejatinya istilah apapun yang disematkan untuk anak muda tidaklah terlalu penting. Akan tetapi kalau itu sampai membentuk cara berpikir bahkan sampai cinta yang melahirkan laku, maka tunggu dulu, ini bukan masalah biasa.

Sebab cinta adalah kekuatan, tak sekedar menggerakkan tetapi juga meledakkan. Imam Syafii berkata, “Kalau sudah pasti ada cinta di sisimu. Semua kan jadi enteng. Dan semua yang ada di atas tanah, Hanyalah tanah jua.”

Ungkapan ulama ahli fiqih itu tentu saja untuk memotivasi kaum muda yang ingin menuntut ilmu atau bermujahadah untuk menggapai cita-cita. Tetapi secara prinsip, spiritnya  bisa berlaku kesiapa saja dan kemana saja.

Sebagai contoh kalau cara berpikir seorang millenial terhadap pekerjaan yang penting enjoy, gak cocok resign dan kesana kemari, maka sungguh tindakan itu bukan semata-mata karena zaman, tapi karena memang cara kita memanivestasikan cinta dalam hidup ya memang seperti itu.

Pertanyaannya, apakah hidup memang seperti itu? Dan, benarkah manusia benar-benar dibentuk oleh zamannya? Atau justru manusia  memang hadir dan eksis dengan keyakinan diri dan cara pandang yang sengaja dibangun dalam sistem kesadarannya?

Kalau melihat sejarah Nabi Muhammad Saw, maka kecil kemungkinan kepribadian diri dibentuk oleh zaman. Beliau hidup di tengah masyarakat yang jahiliyah, tapi kejujuran adalah jati diri beliau. Beliau sendiri menjadi manusia jujur, tapi itulah yang menjadikan beliau begitu dihargai.

Dengan kata lain, jika sekiranya ikut-ikutan dengan situasi yang berkembang, maka bagaimana mungkin manusia bisa menjadi sosok yang sejati?

Oleh karena itu, sikap bijaksana dan objektif di dalam memaknai istilah millenial harus benar-benar dimiliki oleh setiap insan muda. Tanah Air. Sebab, bagaimanapun kebahagiaan dan masa depan kita bukalah tanggung jawab zaman dan perilaku kebanyakkan orang, tetapi diri sendiri.

Hal inilah yang harus disadari dan dicintai, agar tunduk pada Illahi bukan lagi sebuah keengganan yang membosankan, melainkan kebutuhan yang jiwa ringan untuk meraihnya, Allahu a’lam.

Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup

Labels: Seputar-Islam

Thanks for reading Ringan Karena Cinta. Please share...!

0 Comment for "Ringan Karena Cinta"

Back To Top