Sajadah Muslim ~ Di dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Apabila ruh telah dicabut dari jasad anak cucu Adam as, dan telah lewat masa 3 (tiga) hari, maka berkatalah ruh itu: “Wahai Tuhan-ku, izinkanlah aku untuk berjalan dan melihat apa yang telah aku tempati.” Kemudian Allah swt mengizinkan kepada ruh tersebut. Maka datanglah ruh itu ke kubur dengan melihatnya dari jarak dekat, ternyata dari jasad itu keluar darah dari kedua lubang hidungnya dan mulutnya. Melihat itu, maka menangislah ruh itu dengan tangisan yang berkepanjangan. Lalu ruh itu berkata: “Aduh sungguh kasihan jasadku, wahai kekasihku, tidaklah kamu ingat masa hidupmu bahwa tempat ini adalah tempat kesedihan dan tempat penyesalan.” Kemudian kembalilah ruh tersebut.
Apabila telah lewat masa 5 (lima) hari, maka berkatalah ruh itu: “wahai Tuhan-ku, izinkanlah aku untuk melihat jasadku.” Maka Allah swt mengizinkannya. Kemudian datanglah ruh itu ke kuburnya dan melihat jasadnya dari jarak dekat ternyata jasad itu telah mengalir darah dari kedua lubang hidungnya, mulutnya dan juga dari kedua telinganya. Darah itu bercampur nanah yang sangat kental dan berbau busuk, kemudian menangislah ruh tersebut. Lalu ruh itu berkata: “Aduh sungguh sangat kasihan jasadku, tidaklah kamu ingat masa hidupku bahwa tempat ini adalah tempat kesedihan, kesusahan, cobaan serta penuh dengan ulat dan kalajengking dan ulat-ulat itu benar-benar memakan dan merobek-robek kulitmu dan seluruh angota badanmu’. Maka kembalilah ruh tersebut.
Dan apabila telah lewat masa 7 (tujuh) hari, maka berkatalah ruh itu : “Wahai Tuhan-ku, izinkan aku untuk melihat jasadku.” Maka Allah swt mengizinkannya. Kemudian datanglah ruh tersebut ke kuburnya dan melihat jasadnya dari jarak dekat. Ternyata dari jasad itu telah dipenuhi dengan ulat yang sangat banyak dan hancurlah semua daging ditubuhnya. Maka menangislah ruh tersebut. Lalu ruh itu berkata : “Wahai jasadku, tidakkah kamu ingat masa-masa hidupmu? Dimana anak-anakmu, teman-temanmu, kerabat-kerabatmu, istrimu, sahabat-sahabat karibmu dan dimana tetangga-tetanggamu? Yaitu orang yang sama rela bertetangga dengamu, pada hari ini mereka sama menangisi aku dan kamu.”
Dan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, disebutkan bahwa sesungguhnya ketika seorang mukmin yang telah meninggal dunia, maka ruhnya berputar-putar disekitar rumahnya selama 1 (satu) bulan. Maka ruh tersebut melihat apa yang telah ditinggalkannya, bagaimana cara membagi harta warisannya dan bagaimana cara-cara melunasi hutang-hutangnya. Dan apabila telah sempurna 1 (satu) bulan, maka kembalilah ruh-ruh itu ke kuburnya. Setelah itu berputarlah kembali ruh tersebut hingga sempurna waktu 1 (satu) bulan, maka ruh itu melihat siapa yang mendoakannya dan siapa yang merasa susah karenanya.
Apabila telah sampai masa 1 (satu) tahun, maka diangkatlah ruh tersebut ke tempat berkumpulnya para ruh-ruh hingga datang hari kiamat, yaitu pada saat ditiupnya sangkakala oleh malaikat Izrafil. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Qadar ayat 4 : “Turunlah pada malam itu para malaikat dan ruh.” Para malaikat tersebut turun dengan membawa ruh dan raihan. Dan ada pula yang mengatakan, bahwasanya yang dimaksud dengan ruh pada surat Al-Qadar diatas adalah malaikat yang agung yang turun untuk melayani orang-orang mukmin. Dalam hal ini, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Naba’ ayat 38.
Artinya : “Pada suatu hari ruh dan malaikat berdiri berbaris dan tidak berkata sepatah pun kecuali atas izin Allah. Jika Allah swt mengizinkan, maka berkatalah mereka dengan benar.” Ada yang menyebutkan bahwa ruh yang dimaksud dari ayat di atas adalah ruhnya anak cucu Adam as. Ada juga yang menyebutkan bahwa ruh itu adalah malaikat Jibril as. Dan ada lagi yang menyebutkan bahwa ruh itu adalah ruh Nabi Muhammad saw, yang berada di bawah Arsy yang memohon izin kepada Allah swt, untuk turun di malam lailatul qadar guna memberi salam kepada kaum mukmin dan mukminat, maka berlalulah ruh itu diatas mereka.
Ada juga yang mengatakan, bahwa ruh itu adalah ruhnya ahli kubur yang memohon izin kepada Allah swt, dan ruh itu seraya berkata: “Wahai Tuhan kami, izinkanlah kami untuk berkunjung ke rumah kami, melihat anak-anak kami dan keluarga kami.” Maka Allah swt mengizinkannya, kemudian ruh-ruh itu turun pada malam lailatul qadar sebagaimana yang telah dikatakan oleh Ibnu Abbas ra: “Apabila telah tiba waktu hari raya, hari Asyura’ hari Jum’at yang pertama di bulan Rajab, malam pertengahan di bulan Sya’ban, malam lailatul qadar dan malam Jum’at. Maka keluarlah ruh-ruh itu dari kuburnya lalu mereka sama berdiri di pintu rumahnya masing-masing.
Ruh-ruh itu berkunjung ke rumah, seraya berkata: “Kasihanilah kepada kami di malam yang penuh berkah ini dengan bersedekah atau sesuap makanan (pada orang yang membutuhkan), karena kami ini sangat membutuhkan pahala itu. Apabila kamu bakhil terhadap itu dan tidak mampu untuk memberikannya, maka ingatlah kepada kami dengan membaca surat Al-Fatihah pada malam yang penuh berkah ini. Adakah seseorang yang mengingat penggambaran kami? Wahai penghuni rumah kami, wahai orang yang menikahi istri kami, wahai orang yang menempati gedung-gedung kami, kamu sekarang dalam kesempitan kubur. Wahai orang yang membagi harta benda kami. Kitab-kitabku telah tertutup, sedangkan kitab-kitab amal kalian masih terbuka. Tidak ada secarikpun pakaian di dalam kubur bagi mayat, maka janganlah kalian lupakan kami dengan bersedekah sesuap makanan dan do’a-do’a kalian, karena kami membutuhkan selamanya.”
Apabila mayat tersebut mendapat sedekah dan do’a dari keluarganya, maka kembalilah mereka dengan riang gembira. Dan apabila tidak, maka kembalilah mayat itu dengan penuh kesusahan, penyesalan dan keputus asaan dari keluarganya. Telah dikatakan, bahwa sesungguhnya ruh pada kumpulan binatang tidaklah pada semua badan, akan tetapi pada anggota-anggota tertentu yang tidak pasti dengan dalil bahwa apabila sesuatu tubuh dilukai dengan luka yang banyak, kadang-kadang tidak mati, akan tetapi ada yang terluka di suatu tempat saja, tubuh tersebut menjadi mati disebabkan luka tersebut mengenai tempat ruhnya. Juga dikatakan, bahwa ruh itu berada di seluruh tubuh, karena sesungguhnya mati itu dalam seluruh tubuh. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Yaasiin ayat 79 yang Artinya : “Katakanlah : Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya yang pertama kali.”
Mengenai perbedaan ruh dan rowan, maka tidak ada perbedaan di antar keduanya, keduanya adalah sama sebagaimana badan dengan tangan adalah satu, tetapi tangan itu bebas bergerak ke sana kemari, sedangkan badan tidak dapat bergerak sama sekali. Demikian juga Rowan bisa bergerak ke sana ke mari, akan tetapi ruh tidak dapat bergerak sama sekali. Ruh di dalam tubuh tempatnya tidak dapat dipastikan atau ditentukan akan tetapi, Rowan tempatnya yaitu berada diantara kedua alis. Maka apabila ruh itu hilang, maka tidaklah diragukan lagi matilah hamba tersebut. Dan apabila rowan itu hilang, maka tertidurlah hamba tersebut sebagaimana air yang ketika dituangkan dalam suatu wadah lalu diletakkan dalam rumah dan air dalam wadah tersebut terkena sinar matahari dari suatu lubang, maka cahaya tersebut tetap di atas atap tanpa bergerak, wadah tersebut dari tempatnya, maka seperti itulah ruh di dalam tubuh. Dan cahaya matahari itu berada di arsy, cahaya itu adalah Rowan yang dapat melihat mimpi dalam tidur dan cahaya itu berada di dalam malaikat.
Ruh setelah disebut dari jasad itu bertempat di dalam sangkakala yang memilki lubang sebanyak jumlah binatang-binatang yang telah diciptakan sampai hari kiamat tiba, dan ruh di dalam sangkakala tersebut ada yang memperoleh kenikmatan dan ada yang memperoleh adzab yang sangat pedih. Sedangkan ruh orang-orang mukmin itu bertempat di dalam temboloknya burung hijau di Illiyyin. Dan ruh orang-orang kafir itu bertempat di dalam temboloknya burung hitam yang berada di neraka.
Di dalam sebuah riwayat, telah disebutkan bahwa apabila ruh orang-orang mukmin disebut, maka diangkatlah ruh itu oleh malaikat Rahmat ke langit ke tujuh dengan dimuliakan, seraya ada pemanggil dari hadapan Allah Swt yang Maha Rahmat: “Wahai malaikat, tulislah ruh itu di dalam ‘Illiyyin lalu kembalikanlah dia ke bumi.” Maka di kembalikanlah ruh tersebut ke jasadnya dan di bukakan bagi orang-orang mukmin itu pintu surga, sehingga terlihatlah olehnya tempat di surga yang penuh dengan kenikmatan sampai hari kiamat tiba. Sedangkan ruhnya orang-orang kafir apabila telah dicabut dari jasadnya, maka diangkatlah ruh itu oleh malaikat adzab ke langit dunia. Karena adanya ruh yang jahat tersebut, maka ditutuplah seluruh pintu langit. Kemudian diperintahkan kepada malaikat tersebut pintu langit. Kemudian diperintahkan kepada malaikat tersebut untuk mengembalikan ruh itu ke jasadnya serta dipersempit kuburnya dan dibukakan bagi ruh di dalam neraka yang penuh dengan siksaan pedih sampai hari kiamat tiba. Nabi Muhammad Saw telah bersabda: “Hingga sesungguhnya pada mayat itu mendengarkan suara sandal kamu hanya saja mereka tercegah dari berbicara.” Di tanyai tentang tempatnya ruh setelah keluar dari jasad, maka sebagaian para ulama menjawab:
Ruh Para Ulama
Ruh para ulama berada di dalam surga Adn. Dan adakalanya ruh itu berada di dalam liang kubur hanya untuk menggembirakan jasadnya saja. Sedangkan jasad itu sendiri dalam keadaan bersujud kepada Allah swt.
Ruh Para Syuhada
Ruh para syuhada berada di dalam surga firdaus, ditengah-tengah surga dan berada di tembolok burung-burung hijau yang dapat terbang ke sana ke mari di dalam surga, kemudian datang pada beberapa lampu yang tergantung di Arsy.
Ruh Anak-Anak Muslim
Ruh anak-anak Muslim, berada di dalam tembolok burung-burung sejoli di dalam surga.
Ruh Anak-Anak Musyrik
Ruh anak-anak musyrik itu berputar-putar di dalam surga dan tidak mempunyai tempat sampai hari kiamat tiba. Kemudian ruh-ruh tersebut melayani orang-orang mukmin.
Ruh Orang-Orang Mukmin Yang Mempunyai Hutang
Ruh orang-orang mukmin yang masih mempunyai hutang di dunia dan masih belum terlunasi sampai ia meninggal, maka ruhnya terkatung-katung di udara tidak sampai ke surga dan ke langit hingga hutang-hutang dibayar.
Ruh Orang-Orang Muslim Yang Berdosa
Ruh orang-orang muslim yang mempunyai dosa-dosa, maka ruh itu akan disiksa di dalam kubur beserta jasad-jasadnya sampai hari kiamat tiba
Ruh Orang-Orang Musyrik/Kafir
Ruh orang-orang kafir atau musyrik itu berada di Sijjin dalam neraka Jahanam di dalam kubur selalu diperlihatkan kepadanya neraka dan siksaannya di waktu pagi dan sore hari.
Telah dikatakan bahwa ruh itu adalah jiwa yang lembut, oleh karena itu tidak dapat dikatakan bahwa Allah swt itu mempunyai ruh, karena sesungguhnya Allah swt itu mustahil mempunyai tempat senbagaimana jasad-jasad ini. Di katakan pula bahwa ruh itu adalah sesuatu yang baru dan dikatakan terhirup dari udara. Kedua pendapat ini adalah perkataan orang-orang yang ingkar terhadap siksa kubur. Telah diriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad saw, pernah didatangi oleh seorang Yahudi. Kemudian orang itu bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah ruh itu? Bagaimanakah tentang orang yang mempunyai buku dan bagaimanakah tentang Zulkarnain?” Maka turunlah ayat yang membahas tentang keadaan mereka yaitu surat Al-Kahfi serta diturunkan ayat tentang ruh.
Allah swt berfirman di dalam al-Qur’an surat Al-Isra ayat 85 Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang ruh katakanlah: Bahwa ruh itu termasuk urusan Tuhan-Mu.”
Oleh Abu Khalid, MA
Labels:
Kematian
Thanks for reading Ruh Datang Ke Kubur Dan Di Rumah. Please share...!
0 Comment for "Ruh Datang Ke Kubur Dan Di Rumah"