Sajadah Muslim ~ Inilah malam atau hari pertama di alam kubur. Kemudian mayat itu didatangi oleh dua malaikat yang sangat keras dan kasar perilakunya. Kedua malaikat itu mampu membelah bumi dengan menggunakan kuku-kukunya. Kedua malaikat itu tidak lain adalah malaikat Munkar dan Nakir. Lalu kedua malaikat itu duduk disamping mayat, seraya bertanya: “Siapakah Tuhanmu? Siapakah Nabimu? Dan apa Agamamu?. Apabila mayat tersebut termasuk golongan orang-orang yang beruntung, maka mayat itu menjawab dengan tegas: “Allah Tuhan-Ku, Muhammad Nabi-Ku dan Islam agama-Ku.” Kemudian kedua malaikat itu berkata: “Tidurlah kamu sebagaimana tidurnya seorang pengantin baru.”
Selanjutnya kedua malaikat itu membukakan lubang di dekat kepala si mayat, sehingga mayat tersebut dalam melihat rumah dan tempatnya di surga melalui lubang itu, Lalu kedua malaikat itu kembali membawa ruh ke langit dan meletakkan ruh tersebut ke dalam lampu yang digantung di Arsy.
Di dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, disebutkan bahwa ia berkata: “Nabi Muhammad saw bersabda : “Bahwasanya Allah Swt telah berfirman: “Aku tidak mengeluarkan seorang hamba dari hamba-hamba-Ku. Aku keluarkan dari dunia, sedangkan Aku menginginkan untuk mengampuni dia, hanya dengan jalan mengurangi kejelekan-kejelekan amal-amalnya melalui sakit di jasadnya, atau dengan memberikan kesulitan dalam penghidupannya, atau dengan memberikan sesuatu yang dapat menimpa kesusahan. Apabila masih tetap atas diri hamba tersebut berbuat sesuatu yang buruk, maka Aku akan memberatkan dirinya ketika ajal menjemputnya hingga ia bertemu dan Kebesaran-Ku, tidak Aku keluarkan seorang hamba dari hamba-Ku, sedangkan Aku mengingikan untuk tidak mengampuninya kecuali dengan mengabulkan setiap kebaikan-kebaikan yang dilakukan berupa kesehatan badan dan memberikannya kegembiraan termasuk kelapangan di dalam riziqinya, dan kalau masih tetap melakukan kebaikan, maka Aku akan memudahkan pada dirinya ketika ajal menjemputnya, hingga dia menemui-Ku tanpa suatu kebaikan sedikitpun.”
Abu Aswad berkata: ‘Ketika kami duduk di sisi Aisyah ra, tiba-tiba perkemahan itu roboh dan menimpa manusia, maka mereka sama tertawa.”, kemudian Aisyah berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw pernah bersabda : “Tidak ada bagi orang mukmin yang tertusuk duri tersebut dan telah dikatakan tidak ada suatu kebaikan didalam tubuh yang tidak tertimpa suatu penyakit dan tidak pula terdapat suatu kebaikan pada harta yang tidak tertimpa beberapa cobaan.”
Telah disebutkan dalam hadits, bahwa apabila seorang mukmin telah putus hubungan dari dunia (meninggal) dan menghadap ke akhirat, maka turunlah malaikat dari langit kepadanya dengan wajah yang putih bercahaya bagaikan sinar matahari dengan membawa kain kafan dan cendana dari surga. Lalu para malaikat itu duduk di dekat seorang hamba sejauh penglihatan mata, kemudian datanglah malaikat Izrail dan duduk di dekat kepalanya seraya memerintahkan: ”Keluarlah wahai ruh yang tenang dan kembalilah kamu kepada ampunan Allah dan keridhaan-Nya.” Lalu Nabi Muhammad Saw bersabda: “Maka keluarlah ruh tersebut dengan mengalir dari badan orang yang mukmin bagaikan mengalirnya setetes air dari minuman.” Kemudian para malaikat mengambil ruh tersebut dan meletakkannya di tangan mereka, lalu mereka masukkan ruh tersebut ke dalam kain kafan itu, maka keluarlah bau harum dari kain kafan tersebut seperti baunya minyak misik.”
Nabi Muhammad saw, telah bersabda : “Dan tidaklah para malaikat itu naik, diatas yang lain kecuali sama-sama berkata ruh siapa yang baunya seperti ini? Malaikat yang lain menjawab: “Ini adalah baunya ruh si fulan”. Kemudian malaikat itu menyebutkan kebaikan namanya si Fulan, sebagaimana Fulan itu dipanggil dengan ruhnya di dunia. Ketika para malaikat yang membawa ruh itu telah sampai ke langit, mereka meminta dibukakan, maka dibukakanlah mereka pintu langit. Kemudian semua malaikat dari tiap-tiap langit mengantarkan ruh tersebut sampai pada langit yang ke tujuh. Maka berserulah Dzat yang berseru di sisi Allah Swt : “Wahai para malaikat, tulislah buku catatan mayat tersebut ke tempat yang tinggi di Illiyyin, lalu kembalilah mayat tersebut ke bumi, karena diciptakan dari bumi.
Hal ini diterangkan dalam Al-Qur’an surat Thaha ayat 55. Artinya: “Dari tanah itulah Kami jadikan kamu semua dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu semua sekali lagi.”
Kemudian Nabi Muhammad saw bersabda : “Maka para malaikat mengembalikan ruh tersebut kepada jasadnya, lalu datanglah kepada mayat itu dua malaikat yang menakutkan, selanjutnya malaikat itu mendudukkan mayat tersebut seraya berkata: “Siapakah Tuhan-Mu” sampai pada akhir pertanyaan. Lalu mayat tersebut ditanya oleh kedua malaikat itu, ”Apakah yang kamu katakan kepada seorang hamba yang telah di utus kepadamu yaitu Nabi Muhammad saw?” Maka mayat itu menjawab: “Dia adalah utusan Allah, dimana Allah telah menurunkan Al-Qur’an kepadanya, aku beriman kepadanya dan aku membenarkannya.” Maka Allah swt berfirman: “Benar apa yang telah dikatakan oleh hamba-Ku ini, maka hamparkanlah untuknya sebuah kasur dari surga dan kenakanlah untuknya pakaian dari surga dan bukakanlah pintu surga untuknya.”
Rasulullah saw bersabda: “Maka sampaikan kepada hamba tersebut bau harumnya surga dan dilapangkan kuburnya bagi mayat itu sejauh penglihatan mata.” Kemudian mayat didatangi oleh seseorang laki-laki yang sangat tampan dan rupawan serta pakaiannya berbau harum, lalu laki-laki itu mendekati mayat seraya berkata: “Bergembiralah kamu dengan apa yang bisa menggembirakan dirimu, inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu.” Maka mayat itu bertanya: “Siapakah yang diberi rahmat oleh Allah Swt ini. Karena aku tidak pernah melihat makhluk yang sebagus parasmu di dunia? Laki-laki itupun menjawab : “Wahai orang yang mukmin, aku ini adalah amalmu yang shalih.” Lalu mayat itu tersenyum seraya berkata: “Wahai Tuhan-Ku, sudahkah datang hari kiamat sehingga aku dapat kembali kepada keluargaku.”
Rasulullah saw bersabda : “Apabila hamba tersebut adalah termasuk golongan orang-orang yang celaka, maka bila ajal datang menjemputnya, para malaikat turun dari langit dengan membawa pakaian siksa. Kemudian duduklah para malaikat itu agak jauh dari hamba lalu datanglah malaikat Izrail ke arah kepala hamba tersebut seraya berkata : “wahai ruh yang jahat, keluarlah kamu kepada siksa kemurkaan Allah.” Kemudian Rasulullah saw bdersabda : “Maka terpisahlah ruh dari jasadnya dan dikeluarkannya ruh dari jasadnya seperti dikeluarkannya perasan air dari bulu yang basah. Tatkala ruh itu keluar, maka semua apa yang ada di antara bumi dan langit yang menemuinya melaknatinya. Dan laknat tersebut dapat didengar oleh seluruh makhluk, kecuali jin dan manusia.
Para malaikat tersebut terus naik dan membawa ruh itu sampai ke langit dunia. Ketika telah sampai, maka ditutuplah langit tersebut karena adanya ruh yang jahat itu. Maka berserulah Dzat yang berseru di sisi Allah swt: “Wahai para malaikat, kembalikanlah dia ke tempat pembaringannya.” Maka para malaikat mengembalikan ruh itu ke kuburnya. Lalu datanglah malaikat Munkar dan Nakir kepada mayat dengan wajah yang mengerikan, suaranya keras bagaikan petir yang menyambar, pandangan matanya bagaikan kilat yang bercahaya dan memecahkan bumi kena taringnya.
Kemudian mayat itu didudukinya seraya di tanya: “Siapakah Tuhan-mu ?” Mayat menjawab: “Aku tidak tahu,” lalu ada seruan dari arah samping kubur; “Pukullah mayat itu” Maka kedua malaikat itu memukul mayat dengan gada dari besi. Karena sangat beratnya, maka seandainya semua makhluk dikumpulkan tidaklah akan mampu untuk mengangkat alat pemukul itu, dan akibat pukulan tersebut, menyalalah kuburan itu penuh dengan api, kemudian kuburan itu mempersempit mayat dan tulang belulangnya menjadi berserakan, lalu dikumpulkan kembali tulang belulang yang berserakan tersebut.
Kemudian datanglah kepada mayat seorang laki-laki yang wajahnya sangat jelek, berbau busuk bagaikan bangkai. Lalu laki-laki itu berkata: “Mudah-mudahan Allah swt, membalas kejahatan atas dirimu, demi Allah aku tidak pernah beramal shalih, bahkan kamu melakukan keteledoran dengan melambatkan ketaatan kepada Allah dan mepercepat melakukan kemaksiatan.” Lalu mayat itu bertanya:”Siapakah kamu? Belum pernah aku melihat makhluk seburuk kamu di dunia.” Laki-laki itu menjawab: “Aku adalah amal perbuatanmu yang jelek.”
Kemudian di bukakan untuk mayat pintu mereka dan terlihat tempatnya dalam neraka. Dan siksa itu tidak akan berhenti sampai datangnya hari kiamat. Telah diriwayatkan, bahwa seorang mukmin difitnah dalam kuburnya selama 7 (tujuh) hari, sedangkan bagi seorang yang kafir difitnah selama 40 hari. Itu sebabnya orang Jawa mengadakan Tahlilan untuk mendo’akan si mayat dari malam pertama hingga malam ke tujuh, lalu dilanjutkan dengan berdo’a pada malam ke empat puluh. Karena adanya hal yang demikian itu, maka Nabi Muhammad saw bersabda: “Barang siapa yang mati pada hari Jum’at, maka Allah swt membebaskan dia dari fitnah kubur.” Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ummah Al-Bahaly ra, telah disebutkan bahwa ketika seseorang telah datanglah malaikat Izrail dan duduk di dekat kepalanya, lalu menyiksa hamba itu serta memukulnya dengan sekali pukulan hingga tiada sedikitpun anggota badannya yang berbekas, bahkan sampai terputus-putus dan menyalalah api di dalam kubur itu.
Kemudian malaikat tersebut berkata: “Berdirilah dengan seijin Allah”. Maka hamba itu berdiri tegak dan menjerit dengan jeritan yang terdengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia. Lalu hamba itu bertanya: “Mengapa kamu berbuat demikian dan kenapa kamu menyiksaku, padahal aku telah mendirikan shalat, telah kau tunaikan zakat dan telah aku lakukan puasa Ramadhan?” Malaikatpun menjawab: “Aku menyiksamu karena suatu hari kamu melihat orang yang sedang teraniaya dan orang itu meminta tolong kepadamu, akan tetapi kamu tidak mau menolongnya. Dan suatu hari kamu melakukan shalat, tetapi kamu tidak mau menolongnya. Dan suatu hari kamu melakukan shalat, tetapi kamu tidak bersuci dari kencingmu.
Menurut hadits diatas, maka sudah jelas bahwa menolong orang yang teraniaya, adalah wajib hukumnya. Dalam hal ini Rasulullah saw telah bersabda: “Barang siapa yang melihat orang yang teraniaya, lalu orang itu meminta tolong kepadanya dan ia tidak mau menolongnya, maka orang itu akan dipukul di dalam kuburnya dengan 100 kali cambukan dari api neraka.” Ada 4 (empat) golongan yang akan didatangkan oleh Allah swt, besok pada hari kiamat di atas mimbar dari Nur dan Allah memasukkan mereka di dalam rahmat-Nya. Mereka itu adalah sebagai berikut :
- Orang yang suka memberi makan pada orang yang lapar.
- Orang yang suka memberi bekal kepada orang yang berjuang di jalan Allah Swt.
- Orang yang suka menolong orang-orang yang lemah
- Orang yang suka menolong orang-orang yang dalam kesusahan.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas Ibnu Malik ra, disebutkan bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Ketika mayat telah diletakkan di kubur, lalu ditimbun dengan tanah, maka berkatalah keluarga dan anak-anaknya : “Wahai tuanku, wahai kemuliaanku.” Maka bertanyalah malaikat yang diserahi mayat tersebut.” Apakah kamu mendengar apa yang dikatakan oleh mereka? Lalu mayat menjawab : “Ya aku mendengarnya.” Malaikat bertanya lagi: “Mereka yang mengatakan demikian dan mudah-mudahan mereka diam.” Dan pada saat itulah kubur menghimpitnya hingga bercampur tulang belulangnya dengan tanah, seraya mengeluh kesakitan: “Aduh tulang-tulangku, aduh hinanya tempatku, aduh aku sangat menyesal karena pertanyaan-pertanyaan itu sangat sulit, keluhan ini terjadi hingga datang awal malam jum’at bulan Rajab dan tahun kematiannya. Oleh karena itu, maka Allah swt berfirman : “Aku perlihatkan kepadamu wahai malaikat-malaikat-Ku. Sesungguhnya aku ampuni dosa-dosanya dan Aku hapus semua kesalahannya, dikala hidupnya pada malam ini.
Oleh Abu Khalid, MA
Oleh Abu Khalid, MA
Labels:
Kematian
Thanks for reading Malam Hari Pertama Di Alam Kubur. Please share...!
0 Comment for "Malam Hari Pertama Di Alam Kubur"