Sajadah Muslim ~ Di dalam sebuah hadits telah disebutkan, bahwa sesungguhnya ketika seorang hamba dalam keadaan sakaratul maut, maka lisannya tertahan tidak dapat bergerak dan pada saat itulah 4 (empat) malaikat masuk kepadanya secara bergantian.
Masuklah malaikat yang pertama, seraya berkata ‘Assalaamu Alaikum.” Aku ini adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi riziqimu, telah aku cari riziqi itu dari arah Timur sampai arah Barat, tetapi aku tidak menemukan riziqi sesuap pun, sekarang telah tiba saat yang terakhir dari umurmu.”
Kemudian masuklah malaikat yang kedua, seraya berkata: “Assalaamu’ Alaikum. Aku ini adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi minuman dari air atau yang lainnya. Telah aku cari air tersebut dari arah Timur sampai arah Barat, tetapi tidak aku jumpai walau seteguk pun, sekarang sudah dekat ajalmu.”
Lalu masuklah malaikat yang ketiga, seraya berkata: “Assalaamu’alaikum, aku ini adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi nafasmu. Telah aku cari nafas tersebut dari arah Timur sampai arah Barat, tetapi aku tidak menemukan sehembus nafaspun bagimu.”
Selanjutnya masuklah malaikat yang keempat, seraya berkata: “Assalaamu ‘Alaikum. Aku ini adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengurus ajalmu, telah aku cari dari arah timur sampai arah barat, tetapi aku tidak menemukan sedikitpun waktu untukmu.”
Setelah keempat malaikat itu masuk, kemudian, masuklah malaikat Kiraman Katiban dari sebelah kanan dan sebelah kiri hamba tersebut. Malaikat yang ada di sebelah kanannya berkata: “Assalaamu ‘Alaikum, aku ini adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi amal kebaikanmu,” Lalu malaikat tersebut mengeluarkan lembaran putih dan ditunjukkan lembaran itu kepada hamba tersebut, seraya malaikat itu berkata: “Lihatlah amal-amalmu”. Ketika itu hamba tersebut sangat bergembira ria.
Kemudian malaikat yang ada di sebelah kirinya berkata: “Assalaamu’Alaikum. Aku ini adalah malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi semua kejahatan dan kesalahan-kesalahanmu.” Lalu malaikat tersebut mengeluarkan lembaran hitam dan ditunjukkan lembaran itu kepada hamba tersebut, seraya malaikat itu berkata : “Lihatlah lembaran ini”. Maka mengalirlah keringat hamba tersebut, kemudian hamba itu melihat ke kanan dan ke kiri, karena rasa takut membaca buku catatan amalnya. Kemudian malaikat itu memegang lembaran tersebut, kemudian dilemparkannya lembaran itu diatas bantal, lalu malaikat itu beranjak pergi dari hadapan hamba tersebut.
Pada saat itulah masuk malaikat maut bersama malaikat Rahmat di sebelah kanan malaikat Adzab di sebelah kiri, maka adakalanya di antara manusia itu yang dicabut dengan tarikan yang keras atau ada juga yang dicabut ruhnya dengan tarikan yang halus.
Dan ketika ruh telah sampai di tenggorokan, maka barulah malaikat Izrail mengambilnya, apabila hamba tersebut dari golongan orang-orang yang beruntung, maka memanggillah malaikat Rahmat. Akan tetapi, apabila hamba tersebut dari golongan orang-orang yang celaka, maka memanggillah malaikat Adzab.
Setelah itu, malaikat Izrail mengambil ruh lalu membawanya naik kehadirat Allah Swt. Apabila hamba tersebut dari golongan orang-orang yang beruntung, maka Allah swt berfirman : “Wahai para malaikat, kembalikanlah dia ke badannya sehingga dia bisa melihat keadaan jasadnya.”
Dengan demikian, turunlah para malaikat dengan membawa ruh dan meletakkannnya di tengah-tengah rumah hingga ruh itu bisa mengetahui siapa yang susah karenanya dan siapa yang tidak susah, sedangkan ruh itu sendiri tidak mampu untuk berbicara sedikitpun.
Selanjutnya jenazah itu diantarkan ke kuburnya, lalu Allah swt memerintahkan agar ruh itu kembali kepada jasadnya sebagaimana halnya sewaktu di dunia.
Di dalam hal ini terjadi perbedaan pendapat (perselisihan) di antara para ulama yaitu:
- Ada beberapa ulama yang mengatakan: ”bahwa ruh itu diwujudkan dalam jasadnya sebagaimana sedia kala (sewaktu di dunia) lalu duduklah mayat itu dan ditanya.”
- Ulama lain mengatakan: “Bahwa pertanyaan malaikat munkar dan nakir tersebut hanya kepada ruh, bukan kepada jasadnya.
- Sebagai ulama yang lain mengatakan: “Bahwa ruh tersebut masuk ke dalam jasad hingga sampai ke dada.”
- Dan didalam sebuah riwayat dikatakan: “Bahwa ruh tersebut berada di antara jasad dan kain kafan seorang mayat.”
Keempat pendapat ulama diatas dibenarkan oleh para ulama supaya bagi seseorang hamba harus mengakui adanya siksa kubur dan agar jangan sampai disibukkan oleh bagaimana cara siksa tersebut terjadi.
Al-Faqih Rahimahullahu Ta’ala mengatakan: “Bahwa barang siapa yang ingin selamat dari siksa kubur, hendaklah memelihara 4 (empat) perkara dan menjauhi 4 (empat) perkara.” Adapun 4 (empat) perkara yang harus dipelihara oleh seorang hamba Allah adalah :
- Memelihara shalat fardhu
- Memelihara shadaqah
- Membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an
- Membaca Tasbih
Sedangkan 4 (empat) perkara yang harus dijauhi oleh seorang hamba Allah adalah :
- Sifat pembohong
- Sifat khianat
- Sifat mengadu domba
- Kencing di atas badan
Nabi Muhammad Saw, telah bersabda: Artinya : “Bersucilah kalian dari kencing, karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu disebabkan olehnya.”
Oleh Abu Khalid, MA
Oleh Abu Khalid, MA
Labels:
Kematian
Thanks for reading Keluarnya Ruh Dari Jasad Manusia. Please share...!
1 Comment for "Keluarnya Ruh Dari Jasad Manusia"
Its really helpfull.., thanks for sharing this.
Papa jobs Providing latest information about Current affairs, Bank Recruitment, Government jobs, Bank jobs, IT jobs., check this link papa jobs i hope this is very use full to you and all the very best Guys.