Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Khutbah Jumat: Memelihara Lingkungan Hidup

MUKKADIMAH
 
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia

Pertama-tama marilah kita senantiasa memanjatkan puji  dan syukur kepada Allah SWT yang telah menghiasi dunia ini  dengan pepohonan, tanaman dan mata air. Kemudian mari kita senantiasa menyampaikan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya yang telah memberikan contoh dan teladan bagi kehidupan ummat manusia.

Kemudian marilah kita tingkatkan kwalitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, sebagai upaya memperoleh kebahagiaan yang abadi dan kebaikan yang hakiki.


Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia
 
Akro/garis besarnya lingkungan hidup kita adalah dunia dan alam semesta. Dunia dalam keaslian dan keasriannya diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan indah, serasi, selaras dan seimbang, bahkan tiada cacat. Memang salah satu asma Allah SWT adalah Badi' artinya pencipta yang sempurna dan  maha indah. Dalam Al-Qur'an surat al­Mulk ayat 3 Allah SWT berfirman :

"Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka pandanglah berulang-ulang adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang".

Begitu pula ciptaan Allah SWT yang berupa icro osmos, alam kecil yaitu : Manusia benar-benar telah diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia

Keindahan alam, keasrian bumi dan tumbuhannya adalah refleksi atau gambaran dari alam lingkungan dalam syurga. Dalam AI­Qur'an surat al-Mursalat ayat 41 Allah SWT berfirman :

"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa benar dalam naungan yang teduh dan disekitar mata air dan mendapat buah-buahan yang mereka inginkan”.

Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan kehidupan syurga dihiasai dengan pemandangan yang indah nan asri, rindangnya pepohonan yang teratur, segala macam buah-buahan yang amat lezat, air yang segar keluar dari setiap sudut mata air, dsb. Demikian juga gambaran kehidupan sosial kemasyarakatan yang dalam Al-Qur'an di sebutkan sebagai suasana yang tenang tiada ucapan yang tak berguna, aman tanpa ada percekcokan, dan damai selalu.

Sekarang marilah kita lihat lingkungan hidup kita, baik lingkungan alam maupun lingkungan manusianya. 

Alam  sekitar  kita  sekarang  telah  banyak  mengalami  kerusakan akibat   tangan-tangan manusia.  Mereka menebang hutan yang tidak diikuti dengan upaya reboisasi,  gunung-gunung  telah gundul  yang acapkali menimbulkan tanah longsor, terumbu karang dan biota laut semakin punah padahal  semua itu adalah merupakan warisan anak­cucu kita. Sebagaimana telah digambarkan oleh Allah  SWT dalam surat ar-Rum ayat 41:

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan ulah tangan manusia, supaya Allah  merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali kejalan yang benar”.

Ayat di atas secara tegas menyebutkan bahwa Allah SWT akan merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, seperti terjadinya beberapa bencana alam : banjir, tanah longsor, berkurangnya sumber air dsb. Demikian pula kerusakan-kerusakan di laut menyebabkan semakin berkurangnya populasi ikan yang menjadi sumber utama bagi kehidupan para nelayan.

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia

Seluruh  ajaran  Islam  yang  terdapat  dalam  Al-Qur'an dan Hadits menghendaki agar alam semesta ini dipelihara dengan sebaik­ baiknya demi kemakmuran dan kemaslahatan ummat manusia, karena sesungguhnya alam semesta diciptakan oleh Allah SWT adalah untuk kepentingan  manusia.  Dalam  surat al-Baqarah ayat 29  Allah SWT berfirman :

“Dialah Allah yang telah menciptakan bumi dan segala isinya bagi kamu sekalian”. 

Kendatipun semua yang ada di alam semesta ini adalah untuk kepentingan ummat manusia akan  tetapi dalam pemanfaatannya tidak boleh berlebih-lebihan, Dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW  yang sanadnya diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib beliau bersabda  :

"Dan perlakukanlah pepohonan dan batu-batuan dengan tidak berlebih-lebihan".

Allah SWT tidak melarang kita mengambil kayu, batu dan pasir, karena kayu, batu dan pasir merupakan bahan utama untuk membuat bangunan misalnya rumah,  gedung bahkan masjid, akan tetapi kita juga harus memperhitungkan akibat yang ditimbulkan termasuk keberadaannya dimasa mendatang sebagai warisan bagi anak cucu kita. Secara tegas Allah SWT memperingatkan kita melalui firman-Nya dalam surat al-A'raf ayat 56 :

"Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi sesudah diperbaiki oleh Allah".

Tegasnya bahwa jika kita hendak memanfaatkan sumber daya alam yang telah disediakan oleh Allah SWT, hendaklah secara wajar tanpa berlebih-lebihan.

Bahkan oleh Rasulullah SAW, kita dianjurkan untuk menanam pepohonan dan tumbuh-tumbuhan lainnya, sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW: 

"Tidak ada seorang Muslim yang menanam pepohonan dan tumbuh­tumbuhan lalu  dimakan oleh   burung, manusia  atau  binatang melainkan yang demikian itu adalah shadaqah baginya''. 

Berdasarkan keterangan Hadits tersebut maka upaya untuk melestarikan alam sekitar adalah merupakan tindakan yang sangat mulya sebagai kemulyaannya Rasulullah SAW menganggapnya sebagai suatu sadakah yang tentu akan dibalas dengan kebaikan dan pahala dari Allah SWT.

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia

Menanam pohon, menggali sumur untuk keperluan kemaslahatan dan mengalirkan air yang   tersumbat, dapat juga memberikan manfaat bagi manusia ketika berada di  alam kubur. Dalam  Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim, beliau bersabda : 

"Ada tujuh golongan yang terus mengalir pahala sedang ia di dalam kuburnya : orang yang mengajarkan ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanam pohon  (kurma), membangun masjid, mewariskan AI-Qur'an dan meninggalkan anak yang  mendoakannya ketika ia mati”.

Yang dimaksud menanam pohon kurma hanyalah sebagai salah satu contoh pohon yang memberikan manfaat bagi manusia, demikian pula maksud mewariskan Al-Qur'an adalah mengajarkan/mewariskan ajarannya dan dapat juga berarti mewakafkan Al-Qur'an.

Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia

Pada bagian terakhir khutbah ini, akan dijelaskan mengenai lingkungan hidup sosial masyarakat. Pada prinsipnya yang paling mendasar harus kita perhatikan adalah lingkungan sekitar kita berada, apakah suasana kehidupan di sekitar kita sudah mencerminkan sikap dan ajaran Islam ? ataukah sebaliknya. Demikian pula yang menjadi  perhatian kita, apakah sarana dan prasarana Ibadah,   Pendidikan, Kesehatan dll sudah tersedia ?

Kepedulian terhadap lingkungan sekitar, dapat dipahami dari Hadits Rasulullah SAW sebagai berikut:

"Barang siapa melihat sebuah kemungkaran, maka hendaklah ia merubah dengan tangannya, dan jika tidak sanggup maka hendaklah ia merubah dengan lisannya, dan jika  tidak sanggup maka hendaklah merubah dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah ima".

Para ulama berkata bahwa merubah dengan tangan adalah tugas penegak hukum, merubah dengan  lisan adalah tugas ulama dan merubah dengan hati adalah tugas rakyat.

Dan akhimya marilah kita senantiasa memperbaiki lingkungan kita, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial kemasyarakatan. Semoga Allah SWT meridhai amalan kita, amin......

PENUTUP

Oleh Drs. KH. Marwan Aidid.
 
Labels: Kumpulan Khutbah Jumat

Thanks for reading Khutbah Jumat: Memelihara Lingkungan Hidup. Please share...!

0 Comment for "Khutbah Jumat: Memelihara Lingkungan Hidup"

Back To Top