Sajadah Muslim ~ Simaklah kisah Asma binti Abu Bakar. Zubeir menikahiku, sedangkan dia tidak memiliki apa-apa kecuali keduanya, akulah yang mengurusnya, dan memberinya makan dan aku pula yang mengairi pohon kurma, mencari air dan mengadon roti. Aku juga mengusung kurma yang dipotong oleh Rasulullah dari tanahnya, Zubeir yang aku panggul di atas kepalaku sejauh dua pertiga farsakh (kira-kira 2 km).
Pada suatu hari tatkala saya sedang mengusung kurma diatas kepala, bertemu dengan Rasulullah bersama seseorang beliau bersabda. “Ikh....ikh (ucapan untuk menghentikan kendaraan) dengan maksud agar aku naik kendaraan dibelakangnya. Namun saya merasa malu dan saya ingat Zubeir dan rasa cemburunya, maka beliau berlalu.
Tatkala saya sampai dirumah, aku kabarkan hal itu kepada Zubeir lalu dia berkata, “Demi Allah, engkau mengusung kurma tersebut lebih berat bagiku dari pada engkau mengendarai kendaraan bersama beliau.”
Apa yang dilakukan Asma, memperlihatkan bahwa sebagai seorang istri, ia rela melakukan hal-hal yang seharusnya dikerjakan oleh suaminya, namun disisi lain ia tetap menjaga kehormatan suaminya.
Jadikan Hobi Sebagai Peluang Usaha
Bagaimana cara menemukan peluang usaha yang ingin atau hendak kita geluti? Banyak dari kita, yang ketika keinginan untuk berbisnis itu muncul justru malah bingung menentukan bisnis apa. Padahal jika mau dicermati, banyak sekali kegiatan sehari-hari yang bisa dikembangkan, memasak misalnya.
Atau mencuci, jika ada mesin cuci, bagaimana jika sekalian saja membuat laundry. Ya... hitung-hitung pemasukan yang didapat bisa membantu membayar rekening listrik bulanan. Atau bercocok tanam dipekarangan, membaca, menulis, bahkan memijat. Luar biasa potensi-potensi yang ada di sekitar kita.
Nah, tentu saja ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum benar-benar mengembangkan hobi kita menjadi sebuah bisnis.
Pertama; Profesional saja tidak cukup. Kita harus ahli di bidang tersebut. Artinya, kita harus senantiasa mengasah kemampuan kita berkaitan dengan hobi tersebut.
Karena kalau sudah berurusan dengan konsumen atau pelanggan, kita dituntut untuk profesional, tidak harus mengeluarkan dana banyak diawal. Memnpelajari dari buku, atau dari teman-teman yang sudah berpengalaman dapat dilakukan, jika ada dana, kita dapat mengikuti kursus-kursus agar lebih mantap.
Kedua, Banyak peluang di sekitar kita, banyak orang merasa ragu ketika akan berbisnis. Ada kekhawatiran apakah produknya atau jasanya nanti akan laku atau tidak, maka yang kita perlukan berikutnya adalah menjajaki potensi pasar. Survei, jadi lakukan survei kecil-kecilan terhadap teman-teman kita. Benarkah produk yang kita tawarkan betul-betul mereka butuhkan, kalau tidak, maka kira-kira apa yang mereka butuhkan.
Baca juga :
- DOA DOA DARI AL QUR’AN AL KARIM
- Ritual Munkar Seputar Kehamilan Dan Kelahiran
- Mentalak Istri Saat Marah
- Yang Perlu Di Ketahui Tentang Darah Perempuan
- Bolehkah Wanita Mengumandangkan Adzan?
Suka saja tidak cukup, kita harus ahli di bidang tersebut. Artinya kita harus senantiasa mengasah kemampuan kita berkaitan dengan hobi tersebut. Karena kalau sudah berurusan dengan konsumen atau pelanggan, kita dituntut untuk profesional, tidak harus mengeluarkan dana hanya diawal.
Mempelajari dari buku atau dari teman-teman yang sudah berpengalaman dapat dilakukan, jika ada dana, kita dapat mengikuti kursus-kursus agar lebih mantap.
Kedua, Banyak peluang di sekitar kita, banyak orang merasa ragu ketika akan berbisnis. Ada kekhawatiran apakah produknya atau jasanya nanti akan laku atau tidak. Maka yang kita perlukan berikutnya adalah menjajaki potensi pasar, survei, Jadi lakukan survei kecil-kecilan terhadap teman-teman kita. Benarkah produk yang kita tawarkan betul-betuil mereka butuhkan, kalau tidak, maka kira-kira yang mereka butuhkan.
Ajaklah teman-teman berbicara dan temukanlah peluang itu di sana.
Ketiga, Bergabunglah dengan komunitas yang sejenis dengan bisnis dengan bisnis pilihan kita, ini sangat penting pengaruhnya. Keberadaan komunitas sangat membantu kita untuk mendapat relasi bisnis dan info-info terbaru terkait dengan seluk beluk bisnis yang kita geluti. Komunitas seperti ini cukup banyak ada di sekitar kita saat ini.
Keempat; Promosi, dan promosi. Setelah menemukan produk yang yakin untuk melakukannya, maka yang harus kita lakukan berikutnya adalah promosi-promosi Adalah promosi.
Mulailah dari teman-teman sendiri, lalu berkembanglah ke sesama orangtua ketika kita menjemput anak-anak di sekolah, percayalah, sekali saja pelanyanan kita, mereka akan kembali lagi, membawa pelanggan baru, Insya Allah.
Patut Di Ingat
Tidak mudah memang, mengurus rumah tangga, mengurus anak-anak, ditambah lagi mengurus bisnis. Sebagai itu, kita harus pandai-pandai mengatur waktu, termasuk waktu untuk beristirahat untuk kita sendiri. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, mendapat masukan dari teman-teman maka kita akan terbantu dalam banyak hal. Dari kita akan menyadari betapa banyak pelajaran yang kita dapatkan dari langkah yang telah kita pilih ini.
Satu hal yang sangat mendasar untuk dipahami bagi para ibu yang ingin terjun di dunia bisnis, bahwa apa yang kita lakukan ini bukanlah untuk gagah-gagahan. Jika kemudian usaha ini menjadi besar dan apa yang kita dapatkan melebihi pemberian suami pada kita, maka tetaplah menjaga keridhanannya, Insya Allah, apa yang kita lakukan menjadi amal saleh.
Selain itu, hal ini akan sangat bermanfaat jika terjadi hal-hal diluar dugaan, saat suami meninggal, misalnya “Penulis adalah penguasa garmen, dikutip dari majalah suara hidayatullah.
Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup
Thanks for reading Ketika Muslimah Berbinis. Please share...!
0 Comment for "Ketika Muslimah Berbinis"