Sajadah Muslim ~ Tak perlu kecil hati, banyak cara bagi Muslimah untuk mendulang pahala.
Yola merasa gundah, ia tidak akan bisa menikmati puasa Ramadhan pertamanya karena haid datang lebih cepat dari biasanya, apalagi ia pernah mendengar ucapan seorang teman bahwa tidak seperti laki-laki, ibadah perempuan menjadi lebih sedikit diakibatkan adanya haid.
Semestinya, haid tidak dijadikan sebagai penghalang oleh teman-teman Muslimah untuk beribadah dan tetap dekat dengan Allah, saat Rasulullah datang karena banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan oleh teman-teman Muslimah. Amalan-amalan tersebut merupakan amalan-amalan sederhana yang Insya Allah akan berdampak pula pada psikologi kita sebagai Muslimah.
Perbanyak Berzikir Dan Berdo’a
Muslimah yang sedang haid biasanya lebih cepat sensitif dan emosinya tidak stabil. Maka dengan memperbanyak zikir dan doa, terutama dengan memperbanyak istighfar, insya Allah emosi perempuan akan menjadi lebih stabil dan ia sabar dalam menghadapi masalah apapun yang dihadapinya.
Sebagaimana firman Allah. “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram (Qs Ar-Ra’d ayat 28).
Mengenai zikir dalam fatwa Syabakah Islamiyah, para ulama sepakat wanita haid atau orang junub diperbolehkan berzikir. Selain itu memperbanyak istighfar, Allah akan menjanjikan jalan keluar pada setiap kesulitan yang dihadapi dan memberi rezeki dari arah yang tidak kita duga.
Dari Abdullah bin Abbas, Rasulullah bersabda. “Barang siapa membiasakan ucapan istighfar, maka Allah akan menjadikan setiap apa yang diangan-angankan itu jalan keluar, setiap kesulitan yang akan dihadapinya diberikan jalan keluar, dan Allah akan memberikan rezekinya dari arah yang tiada ia ketahui.”
Wiwi Alawiyah dalam bukunya Buku Pinar Haid, Nifas dan Istihadhah memaparkan beberapa keutamaan istighfar.
Sebagai Obat Segala Dosa
Kita merupakan makhluk yang lemah dan memiliki ketergantungan kepada-Nya. Karena-nya setiap jengkal hidup yang tersisa ini semestinya diisi dengan hal-hal yang lebih baik dan sebelumnya. Janganlah setiap kesalahan dan dosa-dosa yang diperbuat sebelumnya ditumpuk dan terus ditumpuk dengan dosa-dosa yang baru.
Semestinya, apabila kita telah melakukan dosa kecil maupun besar, sengaja atau tidak, maka penyesalan itu harus tumbuh dalam diri kita dengan cara memperbanyak istighfar. Hal ini berlaku juga bagi Muslimah yang sedang haid, sebab dengan itu, hidup ini akan menjadi lebih baik.
Menjadi Problem Solving
Muslimah yang sedang haid biasanya sangat sensitif dan mudah tersinggung, sehingga resiko terbesar yang akan dihadapi adalah terlalu gegabah dalam menghadapi suatu persoalan atau masalah.
Karenanya dengan membaca istighfar, maka hati, jiwa dan pikirannya menjadi mudah dikontrol dan dikendalikan. Sederhananya, apabila kita membaca istighfar lalu dilanjutkan dengan usaha yang maksimal, maka besar kemungkinan Allah akan memberikan jalan kelancaran dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Mendatangkan Kebahagian
Masa haid terkadang dianggap sebagai sebuah musibah oleh sebagian Muslimah, namun berbuah kebahagiaan, apabila masa haid itu di iringi dengan mengucapkan istighfar yang dapat menggetarkan dan mengsucikan hati, jiwa serta membersihkan pikiran dari hal-hal negatif yang membuat hati tidak tenang.
Mencari, Mengkaji Dan Menyebarkan Ilmu
Saat haid datang kita bisa memotivasi diri untuk lebih giat dalam mencari, mengkaji dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Terlebih saat bulan Ramadhan, pahala ibadah akan dilipat gandakan oleh Allah.
Kemudian saat mencari, mengkaji dan menyebarkan ilmu tersebut, tidak hanya kita yang mendapatkan manfaat namun orang lain juga akan merasakan manfaat dari ilmu yang kita sebarkan tersebut.
Memperbanyak Dan Menguatkan Silaturahim
Secara umum, silaturahim berarti menyambung tali persaudaraan, baik itu dalam rangka mempererat kembali yang telah renggang maupun menyambungkan kembali tali silaturahim mereka yang terputus.
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan bersilaturahim, salah satunya dengan bertambahnya saudara baru, dari bertambahnya saudara tersebut, maka rezeki kita akan bertambah pula.
Rezeki disini tidak selalu dalam bentuk materi seperti uang, namun juga dalam bentuk lain seperti makanan, pekerjaan, dimudahkan segala urusan, pengalaman, kegundahan atau kerisauan menjadi hilang, mendapatkan ilmu dan lainnya. Dengan memperbanyak silaturahim dapat memperpanjang umur.
Selain tiga hal di atas, kita juga masih bisa melakukan amalan-amalan berikut saat haid, seperti bersedekah, membaca al-Qur’an melalui ponsel. Menurut Dewan Pembina Konsultasi syariah, Ammi Nur Baits, perempuan diperbolehkan menyentuh ponsel yang ada konten al-Qur’annya, karena benda semacam ini tidak dihukumi al-Qur’an, sehingga bagi wanita haid yang ingin itu, tetap menjaga rutinitas membaca al-Qur’an, sementara dia tidak memiliki hafalan, bisa menggunakan bantuan alat, komputer, tablet atau semacamnya.
Kemudian para Muslimah juga bisa mengikuti kegiatan kemanusiaan seperti mangajari anak-anak yang berasal dari kalangan kurang mampu, menjadi aktivis sosial atau lingkungan hidup dengan melibatkan warga dilingkungan sekitar dan diluar lingkungan sehingga bisa tercipta kerja sama di antara mereka.
Dengan demikian, para Muslimah tetap bisa beribadah dan dekat dengan Allah walau dalam keadaan tidak suci. Tidak hanya itu amalan-amalan saat haid yang masih bisa dilakukan oleh para Muslimah kala Ramadhan. Aktivitas seperti di atas juga memperlihatkan bahwa sesungguhnya Islam tidak merendahkan perempuan seperti halnya agama lain yang menganggap hanya dengan mendekati perempuan saat haid saja bagi mereka sudah najis walau tidak terkena darah haidnya secara langsung.
Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup
Thanks for reading Ramadhan Datang, Haid Tak Jadi Penghalang. Please share...!
0 Comment for "Ramadhan Datang, Haid Tak Jadi Penghalang"