Sajadah Muslim ~ Menjadi Muslim yang mengenal Allah dengan sebaik-baiknya adalah modal paling dasar dan utama seseorang memiliki semangat rela berkorban. Tidak saja demi kebahagiaan hidupnya di dunia, tetapi juga dalam rangka mendapatkan kebahagiaan di akhirat, kampung abadi nan hakiki umat manusia.
Dalam konteks ini tidak ada pilihan selain dari menyimak dan menyerap energi dan spirit hidup dari Nabi Allah Ibrahim Alayhissalam, yang sejak menjadi Muslim hingga akhir hayatnya tidak ada yang dilakukan selain dari berkorban dan berkorban.
Pengorbanan yang tidak biasa, karena bukan didasari tujuan bagiamana bisa hidup nikmat di dunia, tetapi bagaimana Allah ridha kepada dirinya. “Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”(QS. Ibrahim [14] : 37).
Ayat tersebut memberikan gambaran konkret bahwa kala seorang manusia mengenal betul siapa Allah, maka ia akan lakukan apa pun untuk mendapat keridhoan-Nya. Dan, sebuah pengorbanan tidak akan lahir melainkan bersumber dari keimanan yang murni, kokoh, lagi teguh.
Tujuannya pun jelas. Pertama memohon pertolongan hanya kepada Allah Ta’ala. Kedua agar lahir karakter dan kepribadian manusia yang disiplin, memiliki etos hidup produktif luar biasa, dan itu terangkum dalam sebuah kata, yakni, sholat. “Agar mereka mendirikan sholat,” berarti agar mereka sadar bahwa waktu dan kehidupan ini adalah anugerah untuk senantiasa ingat kepadaNya dengan cara yang telah ditetapkan olehNya, yakni sholat itu sendiri.
Ketiga agar Allah turunkan berkah berupa rasa cinta manusia pada kebaikan dan ketaatan kepada-Nya, hingga yang terakhir atau keempat, Allah turunkan berkah dan rezeki yang baik dari buah-buahan. Pada
akhirnya, lahirlah sebuah komunitas, bangsa dan negara yang senantiasa bersyukur. Inilah sebuah pengorbanan besar yang Allah abadikan dari seorang hamba dan nabi-Nya, yakni Ibrahim Alayhissalam, yang tak sedikit pun ada ragu dalam hatinya untuk tunduk dan patuh atas segala perintah-Nya, termasuk di dalamnya menjalankan perintah berkorban dengan berqurban. Allahu a’lam.*/Imam Nawawi
Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup
Labels:
Seputar-Islam
Thanks for reading Dasar Pengorbanan. Please share...!
0 Comment for "Dasar Pengorbanan"