Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah dan nikmat-Nya terutama nikmat Iman, Islam dan Umur kepada kita sekalian. Demikian pula shalawat serta salam mari kita sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya sebagai salah satu wujud kecintaan kita kepadanya. Demikian pula marilah kita memperbaiki Iman dan Taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benar iman dan taqwa kepada-Nya.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia
Sebelum kita bahas lebih lanjut alangkah baiknya jika kita jelaskan terlebih dahulu pengertian taqwa. Secara harfiah taqwa berarti "waspada", taqwa tidak sama dengan takut, taqwa pengertiannya lebih luas dari pada takut, karena takut hanya merupakan salah satu unsur dari taqwa. Sebagian ulama berpendapat bahwa taqwa itu terdiri dari tiga unsur yaitu taat, takut dan cinta. Dengan taat kepada Allah SWT kita akan mengerjakan perintah-Nya, dengan takut kepada Allah SWT kita akan meninggalkan larangan-Nya, dan dengan cinta kepada Allah SWT kita akan rajin mengerjakan amalan-amalan sunnat.
Adapun sebagian ulama berpendapat bahwa taqwa itu mengerjakan perintah Allah SWT dan meninggalkan laranganlarangan-Nya, dan inilah definisi yang paling populer. Sementara para ulama akhlaq berpendapat bahwa kata taqwa terdiri dari empat huruf, dan setiap huruf mengandung makna simbolik (kepanjangan) yang sesuai dengan makna taqwa, yaitu :
Adapun sebagian ulama berpendapat bahwa taqwa itu mengerjakan perintah Allah SWT dan meninggalkan laranganlarangan-Nya, dan inilah definisi yang paling populer. Sementara para ulama akhlaq berpendapat bahwa kata taqwa terdiri dari empat huruf, dan setiap huruf mengandung makna simbolik (kepanjangan) yang sesuai dengan makna taqwa, yaitu :
- Huruf Ta' berarti Taubat, yaitu menyesali dosa yang pernah diperbuat dan kembali taat kepada Allah SWT.
- Huruf Qaf berarti Qanaah, yaitu mensyukuri rezeki yang diberikan oleh Allah SWT walaupun sedikit jumlahnya.
- Huruf Wa berarti Waraa, yaitu tawadhu dan menjauhi dosa.
- Huruf Ya berarti Ikhlas. Walaupun bentuknya adalah seperti huruf ya' namun hakekatnya adalah huruf alief maqshurah, Ikhlas bermakna mengerjakan ibadah dan amal shaleh semata-mata karena Allah SWT.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Dalam khutbah Nabi Muhammad SAW yang pertama di Bani Salim bin Auf, Rasulullah SAW menekankan pentingnya Taqwa kepada Allah SWT. Dalam khutbahnya itu Rasulullah SAW berkata:
"Saya wasiatkan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah SWT, karena sesungguhnya taqwa kepada Allah adalah sebaik-baik wasiat dari seorang Muslim kepada sesama Muslim ''.
Begitu pentingnya berwasiat dengan taqwa kepada Allah, sehingga menjadi rukun khutbah, dan khutbah Jum'at tidak syah jika tidak ada wasiat ketaqwaan. Dalam khutbah Rasulullah tersebut, lebih lanjut beliau bersabda :
"Sesungguhnya taqwa kepada Allah membuat wajah menjadi putih berseri, mengundang ridha Allah dan mengangkat martabat kita ditengah masyarakat ".
"Saya wasiatkan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah SWT, karena sesungguhnya taqwa kepada Allah adalah sebaik-baik wasiat dari seorang Muslim kepada sesama Muslim ''.
Begitu pentingnya berwasiat dengan taqwa kepada Allah, sehingga menjadi rukun khutbah, dan khutbah Jum'at tidak syah jika tidak ada wasiat ketaqwaan. Dalam khutbah Rasulullah tersebut, lebih lanjut beliau bersabda :
"Sesungguhnya taqwa kepada Allah membuat wajah menjadi putih berseri, mengundang ridha Allah dan mengangkat martabat kita ditengah masyarakat ".
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Bahkan jika kita teliti ayat-ayat Al-Qur'an maka kita dapat mengetahui bahwa taqwa kepada Allah SWT akan menghasilkan kemakmuran dan kesejahteraan lahir dan bathin. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat al-A'raf ayat 96 :
"Dan sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami bukakan kepada mereka berkah dari langit dan bumi". (al-A 'raf : 96)
Berkah dari langit artinya hujan turun secara teratur, dan berkah dari bumi berarti hasil-hasil pertanian, peternakan, barang tambang dan sebagainya melimpah untuk kesejahteraan rakyat. Pada ayat 97 dari surat al-A'raf Allah SWT menegaskan : bahwa penduduk negeri mendustakan ayat-ayat Allah maka Allah menyiksa mereka sesuai dengan perbuatan mereka (pekerjaan kufur).
Kita dapat merasakan secara langsung bagaimana jika hujan turun tidak teratur, jika turun terlalu lebat tentu akan mengganggu tanaman atau bahkan dapat merusaknya yang pada gilirannya para petani tidak dapat menikmati hasil pertanian mereka. Sebagai solusinya tentu kita harus pandai mengintrospeksi diri, memeriksa iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, apakah iman dan taqwa kita sudah sempurna ? ataukah sebaliknya.
Bila dalam ayat 96 dari surat al-A'raf menjelaskan tentang iman dan taqwa secara kolektif sebagai masyarakat atau bangsa, maka di dalam al-Qur'am kita juga menemukan manfaat taqwa secara pribadi (individu), sebagaimana firman Allah SWT dalam surat atThalaq ayat 2-3 :
"Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, ia selalu diberi jalan keluar dari masalahnya (2) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka (3) ''.
Dari ayat ini kita dapat yakini setiap ada problema atau kesulitan kita akan selalu diberi petunjuk oleh Allah untuk menyelesaikannya, demikian pula akan semakin mudah untuk mendapatkan rezki dari arah yang tiada terduga sebelumnya. Demikian pula pada surat at Thalaq ayat 4, Allah SWT berfirman :
"Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya ".
"Dan sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami bukakan kepada mereka berkah dari langit dan bumi". (al-A 'raf : 96)
Berkah dari langit artinya hujan turun secara teratur, dan berkah dari bumi berarti hasil-hasil pertanian, peternakan, barang tambang dan sebagainya melimpah untuk kesejahteraan rakyat. Pada ayat 97 dari surat al-A'raf Allah SWT menegaskan : bahwa penduduk negeri mendustakan ayat-ayat Allah maka Allah menyiksa mereka sesuai dengan perbuatan mereka (pekerjaan kufur).
Kita dapat merasakan secara langsung bagaimana jika hujan turun tidak teratur, jika turun terlalu lebat tentu akan mengganggu tanaman atau bahkan dapat merusaknya yang pada gilirannya para petani tidak dapat menikmati hasil pertanian mereka. Sebagai solusinya tentu kita harus pandai mengintrospeksi diri, memeriksa iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, apakah iman dan taqwa kita sudah sempurna ? ataukah sebaliknya.
Bila dalam ayat 96 dari surat al-A'raf menjelaskan tentang iman dan taqwa secara kolektif sebagai masyarakat atau bangsa, maka di dalam al-Qur'am kita juga menemukan manfaat taqwa secara pribadi (individu), sebagaimana firman Allah SWT dalam surat atThalaq ayat 2-3 :
"Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, ia selalu diberi jalan keluar dari masalahnya (2) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka (3) ''.
Dari ayat ini kita dapat yakini setiap ada problema atau kesulitan kita akan selalu diberi petunjuk oleh Allah untuk menyelesaikannya, demikian pula akan semakin mudah untuk mendapatkan rezki dari arah yang tiada terduga sebelumnya. Demikian pula pada surat at Thalaq ayat 4, Allah SWT berfirman :
"Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya ".
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Dari uraian tentang surat al A'raf dan surat at Thalaq, kita dapat memahami bahwa taqwa kepada Allah, bukan hanya bermanfaat bagi hidup kita dalam bidang kerohanian, tetapi kemakmuran, kesejahteraan, menjadikan urusan mudah, rezki akan mengalir dari arah yang tiada disangka.
Pada bagian akhir dari khutbah ini, saya akan sampaikan tentang pahala dan balasan yang akan diperoleh bagi orang yang bertaqwa. Salah satu ayat tentang hal ini adalah firman Allah dalam surat ali Imran ayat 133:
"Dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi diperuntukkan bagi orang-orang yang bertaqwa ".
Pada bagian akhir dari khutbah ini, saya akan sampaikan tentang pahala dan balasan yang akan diperoleh bagi orang yang bertaqwa. Salah satu ayat tentang hal ini adalah firman Allah dalam surat ali Imran ayat 133:
"Dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi diperuntukkan bagi orang-orang yang bertaqwa ".
Sebagai penutup saya mengajak kita sekalian untuk memperbaiki Iman dan Taqwa kepada Allah SWT, agar kita dapat meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.
Sumber : Kumpulan Khutbah Jumat oleh Drs. KH. Marwan Aidid
Labels:
Kumpulan Khutbah Jumat
Thanks for reading Khutbah Jumat: Keutamaan Taqwa. Please share...!
0 Comment for "Khutbah Jumat: Keutamaan Taqwa"