Sajadah Muslim ~ “Kesuksesan dunia adalah ketika kita menjadikan Nabi Muhammad Saw, panutan dalam menjalankan kehidupan.”
“Bunuh diri,” judul sebuah artikel yang ditulis oleh Dr. Adian Husaini pada rubrik “Kolom” di majalah Suara Hidayatullah edisi bulan November 2019. Tulisan yang mengulas tentang tingginya angka bunuh diri dikalangan mahasiswa, yang menunjukkan kegagalan dalam dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi.
Masih tentang kegagalan, Ibu Ida S. Widayanti menceritakan di kolom “Celah” pada majalah yang sama Tentang mahasiswi berprestasi yang merasa gagal ketika skripsinya tidak dapat dia selesaikan tepat waktu. Menyebabkan dia mengurung diri dan tidak ingin berjumpa dengan siapa pun.
Kegagalan adalah lawan kata dari kesuksesan, setiap orang menginginkan kesuksesan di dunia ini. Sukses sendiri memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang, sesuai dengan akhir yang dia inginkan dari proses pencapaian yang dia jalanai.
Maka ada yang mengatakan sukses adalah ketika dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu. Ada yang mengatakan sukses adalah ketika dapat menikahi lelaki idamannya. Ada pula yang mengatakan sukses adalah ketika dapat melewati segala bentuk cobaan kehidupan di dunia.
Ketika seseorang merasa telah mencapai kesuksesannya, dia akan merasa beruntung. Sebaliknya, jika dia gagal dalam mencapai apa yang dia inginkan, dia akan merasa apes/rugi. Makna ini senada dengan apa yang tertera pada KBBI daring, yang menyatakan bahwa sukses itu adalah berhasil beruntung.
Bagi subyek yang diceritakan oleh Dr. Adian Huasini dan Ibu Ida S. Wadayanti, kesuksesan dalam mencapai apa yang mereka inginkan memiliki pengaruh besar terhadap kejiwaan mereka.
Adapun yang menyimpang dari apa yang mereka inginkan menyebabkan mereka terpuruk, bahkan sampai berusaha mengakhiri hidup mereka di dunia. Dikatakan oleh dokter kesehatan jiwa dikutip oleh Dr. Adian, “Bunuh diri” adalah penyebab utama kedua kematian, pada kelompok remaja dan dewasa dalam usia 15-29 tahun.
Pertanyaan mengapa dan bagaimana orang-orang tersebut memandang kata “Kesuksesan” itu menjadi pertanyaan yang menarik untuk diulas. Sehingga kita, wanita, muslimah dapat menempatkan arti kegagalan dan kesuksesan dengan benar.
Wanita Muslimah, yang meyakini bahwa keberadaannya di dunia adalah sebuah anugerah penciptaan yang telah Allah berikan, hendaklah menempatkan tujuan penciptaannya sebagai pijakan awal dalam menelusuri jalan kehidupannya di dunia. Sang pencipta telah menurunkan panduan dan juga contoh hidup untuk menerapkan apa yang terkandung dalam panduan tersebut.
Tidak kurang dari 40 tempat kata pecahan dari fi’il”aflaha,” yang berarti keberuntungan / kesuksesan terdapat dalam panduan tersebut.
Pijakan kedua bagi wanita Muslimah untuk meraih kesuksesan adalah, meyakini bahwa ada kehidupan lain setelah kehidupan dunia. Kehidupan tersebut menjadi tempat menuai apa yang telah disemai di dunia. Karenanya arti kesuksesan yang terdapat dalam Al-Qur’an mencakup kesuksesan duniawi dan kesuksesan ukhrowi.
Salah satu ayat yang menjelaskkan dengan lengkap makna kesuksesan dunia adalah ayat yang terdapat dalam al-Qur’an (QS Al-A’raf ayat 157).
“Yaitu orang-orang yang mengikuti nabi yang ummi, yang mereka dapatkan tertulis dalam kitab Taurat dan Injil, dia memerintahkan mereka untuk berbuat baik dan melarang mereka melakukan kemungkaran, menghalalkan bagi mereka segala hal yang baik, mengharamkan atas mereka segala hal yang buruk, melepaskan dari mereka beban dan belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman, mendukung, menolongnya, dan mengikuti jalan cahaya yang diturunkan bersamanya, mereka itulah orang-orang yang beruntung/sukses.”
Jikalau kita mengacu pada ayat di atas, maka kesuksesan dunia adalah ketika kita menjadikan Nabi Muhammad menjadi panutan dalam menjalankan kehidupan ini, ketika kita berbuat kebaikkan sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah. Inilah panduan nilai hidup Muslim dan Muslimah, yang tidak akan menyebabkan penyesalan karena merasa gagal dalam mencapainya.
Panduan yang selalu menyadarkan pelakunya bahwa manusia hanya diperintahkan untuk berusaha semaksimal yang ia bisa, adapun hasil akhir, bagaimanapun keadaannya adalah kehendak Allah semata.
Bisa jadi kita hanya sempat menyebar benih di dunia ini, tapi tidak sempat menikmati tumbuhnya, atau hanya dapat menikmati hijaunya, tapi tidak sempat menuainya.
Sedangkan kesuksesan ukhrowi yang dikabarkan oleh Al-Qur’an adalah ketika manusia terhindar dari pedihnya siksa api neraka dan dimasukkan oleh Allah ke dalam surga-Nya berkat proses panjang yang telah berhasil dia jalani di dunia.
Wallahu a’lam.
Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup
Labels:
Wanita Muslimah
Thanks for reading Arti Sukses Bagi Muslimah. Please share...!
0 Comment for "Arti Sukses Bagi Muslimah"