MUKKADIMAH
Yang saya muliakan dan saya taati para alim ulama, para pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Mengawali pertemuan kita melalui mimbar kultum kali ini, pertama tama, marilah Kita panjatkan puji syukur kepada Allah, karena atas rahmat, taufiq dan petunjuk-Nya, kita dapat berkumpul dalam tempat yang baik ini tanpa ada suatu halangan apapun. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw sebab beliau kita dapat mengetahui yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, antara jalan menuju ke surga dan jalan menuju ke neraka.
Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan
Malam qadar (lailatul qadar) merupakan malam kemuliaan yang teristimewa, Tidak ada suatu malam yang mendapat kehormatan begitu tingginya, selain lailatul qadar. Di dalam Al-Qur'an terdapat satu surat yang secara khusus menceritakan tentang malam lailatul qadar. Surat itu turun sewaktu Nabi masih di Mekkah, pada tahun-tahun permulaan dari ke Nabian.
Allah swt berfirman dalam suratAl-Qadar ayat 1- 5, yang artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan dia (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS. Al-Qadar: 1-5).
Sungguh keistimewaan terbesar telah diberikan oleh Allah kepada umat Nabi Muhammad saw di dalam bulan Ramadhan yaitu malam kemuliaan (lailatul qadar) yang nilainya lebih baik dari pada seribu bulan.
Surat Al-Qadar yang terdiri dari 5 ayat itu menyebutkan, pentingnya malam yang semalam itu. Suatu peristiwa besar sudah terjadi, turunya kitab suci Al-Quran dari Tuhan kepada Nabi Muhammad. Untuk mengakhiri zaman kegelapan yang menyelubungi seluruh masyarakat manusia, untuk dibawa ke zaman terang benderang dengan prinsip prinsip dan ajaran-ajaran yang maha tinggi dari Tuhan. Pemindahan zaman yang penting ini di tandai Tuhan dengan lialatul qadar, malam maha kuat yang merobek dan mengoyak-ngoyak segala kegelapan. Dengan segala upacara kebesaran, turunnya Al-Qur'an pada malam itu dihantarkan suatu barisan demonstran besar dari seluruh malaikat yang suci-suci dibawah pimpinan malaikat Jibril.
Diriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: "Ketika terjadi malam lailatul qadar, maka turunlah malaikat Jibril dengan rombongan malaikat. Mereka membacakan shalawat dan salam pada setiap hamba yang berdiri atau duduk yang sedang ziki kepada Allah swt."
Abu Hurairah r.a. berkata: "Malaikat-malaikat turun ke bumi pada malam lailatul qadar lebih banyak dari pada bilangan batu kerikil." Dibukalah pintu-pintu langit untuk turunnya malaikat itu, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah riwayat bahwa cahaya memancar ke genap, penjuru menyibak dan mengusir segala gulita, kondisinya menjadi demikian sakral dan agung, alam malakut menjadi terbuka.
Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan
Lafal "al-lail" (malam) disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 92 kali, bahkan ada yang dijadikan persumpahan oleh Tuhan, tetapi khusus untuk malam qadar ini diberikan kehorrnatan yang sangat tinggi. Di dalam surat Ad-Dukhan ayat 3 malam itu dinyatakan sebagai malam yang diberi berkah, hal itu tidak lain karena pada malam itu diturunkan AI-Qur' an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan, sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda: "Barangsiapa yang beribad di di malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan semata-mata mengharapkan ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah diperbuat sebelumnya". (HR. Bukhari dan Muslim).
Mengenai kapan terjadinya malam yang sangat mulia itu tidak ada yang mengetauinya secara persis. Tetapi yang pasti malam lailatul qadar itu terjadi pada suatu malam di bulan Ramadhan. Kiranya hal itu memang sengaja dirahasiakan, agar seluruh malam-malam bulan Ramadhan terisi dengan aktivitas peribadatan yang sungguh-sungguh. Kalau semuanya dimanfaatkan dengan memperbanyak ibadah dan i'tikaf, tentu keistimewaan malarn yang begitu luar biasa itu diperolehnya, beserta malam-malam lain di bulan, Ramadhan yang nilai pahalanya juga berlipat-Iipat, Namun demikian, terdapat hadis yang mengindikasikan mengenai malam yang kemungkinan besar sebagai terjadinya peristiwa yang amat istimewa itu (malam qadar). Sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Umar r.a. sesungguhnya Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang menghidupkan malam tanggal dua puluh tujuh dari bulan Ramadhan sampai subuh, maka itu lebih aku sukai dari pada berdiri beribadah dalam malammalam bulan Ramadhan keseluruhannya."
Rasulullah saw juga bersabda: "Barangsiapa yang mengharap mendapatkan lailatul qadar, maka hendaklah ia berusaha mendapatkannya di malam dua puluh tujuh. (HR. Ahmad).
Fatimah berkata: "Wahai ayah, apa yang dapat dilakukan orangorang lemah, laki-laki, perempuan, yang tidak dapat berdiri?" Beliau bersabda: "Tidaklah mereka meletakkan bantal-bantalnya lalu dipakai bertelekan, lalu mereka duduk sesaat dari saat-saat malam itu dan berdo' a pada Allah Azza wa Jalla, kecuali hal itu lebih aku suka dari pada berdirinya umatku seluruhnya pada bulan Ramadhan.
Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dan shalat dua rakaat serta memohon ampun, maka Allah akan mengampuninya dan dia telah mendapatkan limpahan rahmat Allah serta Jibril akan mengusapkan sayapnya padanya. Dan barangsiapa yang disuap (dielus) oleh Jibril dengan sayapnya, tentu dia masuk surga."
Bapak, ibu, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan
Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan yang mulia ini, semoga Allah senantiasa menganugerahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, amin Akhimya terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Hadanallah waiyyakum ajma 'in, was salamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Oleh Ust. Abdullah Farouk & Ust. MS. Ibnu Hasan
Labels:
Kumpulan Ceramah Kultum
Thanks for reading Kultum: Keistimewaan Malam Qadar. Please share...!
0 Comment for "Kultum: Keistimewaan Malam Qadar"