MUKKADIMAH
Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memerintahkan Rasul-Nya.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, serta kepada sekalian sahabat dan keluarganya.
Kemudian dari pada itu marilah kita meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT demi untuk keselamatan kita di dunia dan di akhirat.
Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Brebahagia
Sebagai langkah awal dalam membahas dan menguraikan tentang ikhlas ini terlebih dahulu kita ketahui dulu apa arti ikhlas. Ikhlas adalah membersihkan amal dari sikap riya. Ikhlas adalah beramal semata-mata karena Allah SWT dan untuk Allah. Ikhlas adalah amalan hati. Dalam hati tidak ada yang nampak selain Allah SWT. Ikhlas dalam arti oprasional adalah kita menyembah kepada Allah SWT secara utuh, dan tidak ada selain-Nya. Dalam Al-Qur’an ada surat Ikhlas, karena memang isinya hanya Allah SWT dan sifat-sifatnya. Itulah sebabnya sehingga bila kita banyak membaca surat Al-Ikhlas baik dalam sholat maupun sesudah shalat, kita akan diselamatkan oleh Allah SWT dari kesulitan Alam Barzah dan kesulitan dunia dan dihari kemudian, dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW diriwayatkan Abul Qosim beliau bersabda:
“ikhlas itu adalah salah satu rahasia dari rahasiaku, saya meletakkannya dalam hati orang yang saya cintai”.
Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia
Ikhlas ini diperintahkan oleh Allah SWT dalam ibadah dan amal-amal sosial. Perintah ikhlas dalam ibadah dalam surat Al-A’raf:
“Dan tegakkanlah wajahmu pada setiap Masjid dan berdo’alah secara ikhlas dalam beribadah kepada-Nya”.
Yang dimaksud dengan menegakkan wajah pada setiap masjid adalah menegakkan wajah pada setiap shalat kepada Allah SWT.
Dihari kemudian sebentar keikhlasan ini menjadi syarat apakah kita akan selamat atau tidak. Dalam surat Asy-Syura ayat 88 – 89 Allah berfirman:
“Pada hari kiamat harta dan anak sudah tidak ada gunanya kecuali yang menghadap Allah SWT dengan hati yang selamat”.
Yang dimaksud dengan hati yang selamat adalah ikhlas.
Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia
Keikhlasan dalam bidang sosial, atau dalam membantu fakir miskin dan yatim piatu hendaknya kita mempedomani firman Allah sebagai berikut:
“Sesungguhnya kami memberi makan kepada kamu karena mencari ridha Allah SWT, kami tidak butuh balasan dan terima kasih”.
Begitu pula dalam membangun masjid misalnya keikhlasan amatlah dibutuhkan. Hanya mereka yang ikhlas yang akan mendapat balasan yang terbaik dari Allah SWT. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah SWT. Allah SWT akan membangunkan baginya mahligai dalam surga”.
Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia
Dalam mendorong dan menggembirakan kita dalam beramal dan membelanjakan harta di jalan Allah SWT, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah 265 sebagai berikut:
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mengharap keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka laksana sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat”.
Perumpamaan yang diberikan oleh Allah SWT dalam ayat ini adalah bahwa orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT untuk mencari keridhaan-Nya laksana kebun di dataran tinggi yang hasilnya berlipat ganda. Dalam lanjutan ayat tadi bila hujan lebat tidak turun, maka hujan gerimis sudah cukup untuk menyuburkan tanaman di dataran tinggi.
Agar pengalaman ibadah kita sempurna berikut saya sampaikan tentang syarat-syarat yang dibutuhkan agar ibadah kita makbul. Menurut para Ulama syarat makbulnya amal ada 4:
1. Ilmu sebelum beramal, seperti bila kita akan melakukan shalat terlebih dahulu kita mengetahui berapa rukunnya, apa syarat sahnya, sunat-sunatnya dan sebagainya. Shalat yang dikerjakan dengan khusyuk amatlah penting maknanya satu diantara upaya untuk khusyuk adalah melalui pengetahuan (ilmu) dalam memberikan arti dari setiap bacaan. Khusyuk merupakan ruh dan jiwanya shalat sebagai firman Allah surat Al-Mukminun ayat 1-2: “Sungguh beruntung orang yang beriman yaitu orang yang khusyu dalam shalatnya”.
2. Niat pada waktu mulai beramal, suatu ibadah dapat diberi pahala bila yang melakukannya berniat, tanpa niat Allah SWT tidak akan menerima ibadahnya sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya dan sesungguhnya setiap orang yang tergantung pada apa yang ia niatkan”.
3. Ikhlas pada saat menyampaikan niat kepada Allah SWT. Ikhlas merupakan ujung dari sebuah niat. Yang dimaksud ikhlas dalam beribadah tidak mensyarikatkan Allah SWT. Firman Allah SWT dalam surat Al-Kahfi 110: “Dan janganlah ia mensyerikatkan Tuhannya dengan suatu apapun dalam beribadah”.
Syirik dapat menyebabkan amal perbuatan manusia terhapus. Firman Alah dalam surat Az-Zumar ayat 65: “Sungguh jika engkau mensyerikatkan Tuhan maka terhapuslah segala amalanmu”.
Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia
Keikhlasan itu berasal dari hati yang jernih. Supaya hati kita senantiasa jernih hendaknya kita yakin bahwa kita selalu diawasi oleh Allah dalam hadis riwayat muslim Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada tubuhmu dan tidak pula rupamu tetapi Allah memandang kepada hatimu”.
Tetapi didalam memahami hadis ini janganlah berat sebelah terutama hati dan jasad serta rohani dan rohani merupakan kedua hal yang saling melengkapi, sehingga kedua-duanya harus dijaga sebaik-baiknya.
4. Sabar setelah kita memulai dari bawah. Dalam shalat kita sudah takbiratul irham, maka amat dibutuhkan sifat sabar, sabar yang dimaksudkan adalah Ats-Tsabat. Ats-Tsabat artinya teguh, tetap, dan istikomah. Firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 46:
“Sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar”.
Bila hidup kita selalu disertai oleh Allah maka hati kita akan tentram sesalu berbuat baik, dikasihani oleh Allah SWT dan sesama manusia.
Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia
Marilah kita memperbaiki dan meningkatkan keikhlasan dan kesabaran dalam beribadah kepada Allah SWT, demikian pula terhadap kegiatan kita dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga Allah SWT memberikan keikhlasan kepada kita dalam beramal.
PENUTUP
Oleh Drs. KH. Marwan Aidid
Labels:
Kumpulan Khutbah Jumat
Thanks for reading Khutbah Jumat: Makna Ikhlas Dalam Kehidupan. Please share...!
0 Comment for "Khutbah Jumat: Makna Ikhlas Dalam Kehidupan"