Sajadah Muslim ~ Terlalu sempit pandangan kita jika beranggapan bahwa puasa hanyalah menahan makan dan minum dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari karena banyak poin penting yang mesti diperhatikan agar puasa yang kita laksanakan mendapat ridha-Nya. Tapi tak ada salahnya jika kita menyingkap bahwa di balik larangan memakan dan meminum di siang hari ramadhan, sesungguhnya ada hikmah yang luar biasa bagi jasmani kita. Dan teks-teks suci tentang puasa yang selama ini seringkali dipahami sebagai dogma pengetahun.
Selalu ada perasaan berbeda ketika puasa datang. Semua orang sepertinya ingin memperbaiki diri, baik ibadahnya maupun akhlaknya. Mengingat salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah Allah swt membuka peluang lebar-lebar bagi kita untuk membersihkan dosa dan kesalahan yang selama ini dilakukan asal melaksanakan puasa ramadhan dengan landasan iman dan ikhlas serta tidak melakukan dosa-dosa besar. Nabi menyatakan : “Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan landasan iman dan ikhlas akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Ahmad).
Tentang bulan Ramadhan, Nabi juga mengatakan, “Seandainya manusia mengetahui kebaikan-kebaikan bulan Ramadhan, niscaya mereka mengharapkan sepanjang tahun adalah bulan Ramadhan” (HR. Ibn Abi Dunya). Oleh karena itu, wajar kita banyak kaum muslim tidak ingin melepaskan bulan istimewa ini. Memang betul, pemahaman kita tentang puasa adalah ibadah dalam bentuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman serta tidak melakukan hal yang membatalkan puasa pada siang hari ramadhan. Akan tetapi, Nabi SAW juga menyatakan, “Bukanlah puasa dari sekedar menahan makan dan minum tapi puasa yang sesungguhnya adalah menahan dari laghwu (perkataan/perbuatan sia-sia) dan rafats (kotor)” (HR. Ibn Khuzaimah)
Pernyataan di atas mengisyaratkan bahwa ada makna yang lebih dalam dari sekedar menahan lapar dan dahaga. Selama puasa, kaum muslim dilarang makan dan minum, berhubungan badan dengan pasangannya, serta hal-hal yang membatalkan puasa. Padahal makanan dan minuman itu halal, serta suami atau istri pun juga halal. Tulisan ini tidak bermaksud mengulas semua pemahaman tersebut, tetapi lebih menitikberatkan pada hikmah di balik larangan memakan serta meminum di bulan ramadhan. Adakah sisi negatifnya bila orang tidak makan seharian, atau sebaliknya berdampak positif pada fisik dan jiwa kita ?
Dengan Berpuasa Fisik Lebih Sehat
Sebenarnya puasa, baik wajib maupun sunnah merupakan tradisi yang dilaksanakan tidak hanya umat Muhammad tetapi juga oleh umat terdahulu (QS. Al Baqarah : 183). Pada masa Nabi Musa dan Nabi Isa pun, syariat berpuasa telah ada. Selain itu puasa juga dilakukan oleh orang Mesir Kuno, Yunani, orang Hindu dan umat yang lainnya.
Bahkan manusia bukanlah satu-satunya makhluk hidup di muka bumi in yang melakukan puasa. Hewan juga pun berpuasa, seperti burung, ikan-ikan, serangga dan hewan lainnya. Mereka melakukan puasa dengan cara sesuai dengan dunianya. Ulat, misalnya ia harus berpuasa terlebih dahulu sebelum menjad kupu-kupu. Ini merupakan gambaran bahwa berpuasa adalah sesuatu yang baik dan tidak ada resiko apapun bila dijalankan dengan benar.
Ada orang yang mengatakan, lebih baik tidak berpuasa karena badan berada dalam kondisi paling fit. Bisa makan dan minum untuk memasok kebutuhan energi bagi aktivitas sehari-hari, kapan pun diperlukan. Ada pula yang ragu-ragu karena merasa tidak mendapat informasi yang akurat tentang perbandingan puasa dan tidak berpuasa.
Akan tetapi orang yang tahu benar tentang puasa, maka bisa mengatakan bahwa puasa lebih baik dari pada tidak, sesuai dengan Surat Al Baqarah ayat 184. Rasulullah saw juga menegaskan, “Berpuasalah, maka kamu akan sehat.” (HR. Tabrani). Artinya, puasa dikatakan lebih baik karena ada hikmah di dalamnya. Korelasi antara surat Al Baqarah ayat 184 dengan hadist tersebut pun dapat dibuktikan secara ilmiah. Bukan sekedar dogma yang tidak berdasar.
Banyak ilmuwan yang dapat membuktikan di balik perintah berpuasa ada hikmah bagi kesehatan manusia, baik kesehatan jasmani, rohani dan sosial. Ini sesuai dengan definisi sehat yang dibuat leh WHO bahwa yang dimaksudkan sehat ialah kondisi baik secara jasmani, rohani dan sosial.
Memang tujuan berpuasa adalah untuk menggapai takwa dan mendekatkan diri pada Allah. Namun berpuasa juga memberikan manfaat yang luar biasa bagi fisik orang yang menjalankannya. Ini sekaligus menjawab keraguan banyak orang yang menganggap bahwa puasa dapat merusak fisik manusia. Menurut penelitian, aktivitas puasa justru dapat membuang racun-racun di dalam tubuh (detoksifikasi), meremajakan sel-sel (rejuvenasi) hingga menyeimbangkan kembali sistem kesehatan. Dengan berpuasa, orang-orang yang berbadan gemuk maupun kurus justru lebih sehat.
Baca juga :
- Niat Puasa Ramadhan
- Amalan Rasulullah Ketika Berpuasa
- Definisi dan Kedudukan Puasa Ramadhan
- Rahasia Turunnya Malam Lailatul Qadar
Orang yang berpuasa tak perlu khawatir akan jatuh sakit karena dalam tubuh manusia memiliki mekanisme alamiah untuk mempertahankan dirinya dari kondisi-kondisi yang tak diinginkan agar tetap dalam kondisi normal. Mekanisme alamiah ini disebut sebagai hemeostatis. Dalam keadaan puasa, selama 14 jam tubuh tidak mendapatkan suplai makanan, akan tetapi tubuh tetap bertahan. Ini disebabkan tubuh masih memiliki cadangan energi dalam bentuk lemak yang berasal dari karbohidrat yang disimpan dalam bentuk glikogen. Cadangan energi ini mampu bertahan sampai 25 jam.
Lebih jauh lagi, dengan berpuasa berarti memberikan kesempatan interval selama 14 jam bagi kerja organ-organ tubuh, seperti lambung, ginjal, liver. Sebab selama masa itu, tubuh tidak menerima makanan atau pun minuman, sehingga menimbulkan efek berupa rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan tubuh dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan dan meningkatkan fungsi-fungsi organ sesuai dengan fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi tajam dan sebagainya.
Terapi Berbagai Penyakit
Di samping berdampak menyehatkan fisik, puasa juga memiliki efek terhadap penyembuhan penyakit. Penelitian tersebut dilakukan di berbagai tempat seperti Jepang, Korea, Perancis, Cina, Taiwan dan Amerika Serikat. Penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh puasa adalah penyakit-penyakit yang diakibatkan karena terlalu banyak mengkonsumsi salah satu zat gizi, baik karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
Penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh puasa tersebut adalah diabetes mellitus (penyakit kencing manis). Bila kita mengkonsumsi karbohidrat berlebihan dalam waktu yang lama akan mengakibatkan terjadinya penumpukan gula (glukose) dalam darah dan ini akan mengakibatkan timbulnya penyakit kencing manis. Hal tersebut terjadi karena terlalu banyak makan hingga mengakibatkan kelenjar ludah, perut lelah. Pada gilirannya, pankreas tidak cukup lagi menghasilkan insulin yang berfungsi mengolah gula. Gula yang tidak dapat diolah tersebut tetap beredar di darah, kemudian dikeluarkan melalui air kencing sehingga rasanya manis dan akibatnya kencing tersebut bisa dikerubungi semut.
Kelebihan gula di dalam darah juga dapat menimbulkan obesitas (kegemukan). Dengan berpuasa, maka dapat mencegah penyakit kencing manis dan obesitas karena puasa dapat mengontrol konsumsi gula yang berlebih di samping mengimbangi pula dengan melakukan olahraga yang teratur.
Lebih lanjut, bila kita makan terlalu banyak, terutama lemak, akan mengakibatkan kelebihan lemak yang akan disimpan di dalam jaringan. Jika jaringan lemak tidak dapat lagi menampung, lemak tersebut beredar di dalam darah.
Kelebihan lemak di dalam darah tersebut akan tertimbun di pembuluh darah dan akan mengakibatkan ateriosklerosis (pengerasan pembuluh darah) dan ini sangat membahayakan bagi ogan-organ yang mendapatkan aliran darah dari pembuluh darah yang telah menyempit tersebut. Sehingga organ tersebut akan kekurangan darah dan dapat menimbulkan kematian bila yang terkena tersebut adalah organ vital seperti jantung.
Penimbunan lemak tersebut juga bisa terjadi di tempat lain, seperti pada hati, otak, benjolan-benjolan di bawah kulit dan sebagainya. Dalam konteks inilah, orang yang menjalankan puasa dengan benar, maka kelebihan-kelebihan lemak tersebut akan dibakar sebagai cadangan energi sehingga lemak tersebut akan berkurang bahkan bisa hilang sama sekali.
Manfaat lain adalah puasa dapat menyembuhkan penyakit gout. Penyakit ini diakibatkan oleh tubuh yang kebanyakan protein. Protein tersebut diurai dan tidak dipakai sehingga menumpuk di sendi-sendi di seluruh tubuh manusia. Akibatnya sendi-sendi tersebut bengkak dan menimbulkan rasa nyeri. Dengan puasa (artinya juga tidak makan dan minum di siang hari), penumpukan protein tersebut akan hilang bila belum terlalu parah.
Demikianlah sekelumpit puasa yang berkaitan dengan kesehatan. Agar puasa memberikan dampak kesehatan yang maksimal, Nabi saw menganjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur. Dan yang perlu diingat bahwa tidak memasukkan asupan yang berlebihan. Sebab asupan yang berlebihan terutama tatkala berbuka justru bisa memperlambat kinerja penggelontoran racun-racun di dalam tubuh kita. Jika itu terjadi, berarti di tubuh kita tetap saja menyimpan racun.
Dikutip dari berbagai sumber.
Labels:
Pendidikan Islam,
Puasa Zakat
Thanks for reading Kenapa Makan dan Minum Terlarang Di Siang Hari Ramadhan. Please share...!
0 Comment for "Kenapa Makan dan Minum Terlarang Di Siang Hari Ramadhan"