Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Strategi Menuju Pembebasan

Sajadah Muslim ~ Kapan sebuah bangsa dijajah dan terbelakang? Ialah ketika ilmu padam atau belum dikenal oleh sebuah bangsa.


Sebab, kata Ibn Khaldun, sekalipun sebuah bangsa dijajah, secara psikologis tetap akan meniru cara berpikir dan perilaku bangsa yang menjajah. Makanya adalah, bangsa yang inferior akan mengikuti bangsa yang superior. Seorang pakar kajian Baitul Maqdis, Prof. DR. Abd. Al-Fattah El-Awaisi, menuliskan dalam Buku Emas Baitul Maqdis bahwa kekalahan ilmu bukan saja menjadikan fisik kita terjajah, tapi ilmu dan pikiran kita pun terjajah dan terjarah.

Jauh sebelum ini Adian Husaini juga menuliskan dalam Hegemoni Kristen Barat, bahwa sudah tidak sedikit sarjana syariah yang anti syariah. Sarjana Al-Qur’an  yang  menkritis Al-Qur’an. Sebuah bukti bahwa pemikiran adalah induk dari masalah keumatan belakangan ini.

Oleh karena itu, penting umat ini kembali menyadari urgensi ilmu dalam Islam, sehingga ada sebuah konsep hidup yang jelas, tegas dan diperjuangkan, jika tidak, maka dengan banyak sisi umat akan terkendali oleh peradabaan, namun pikiran melangkah bukan pada kemenangan alias pembebasan.

Bangun Tradisi Ilmu

Jika merujuk pada sejarah peradabaan Islam, sejatinya umat Islam adalah umat yang akan terus memimpin dan berpengaruh di dalam kehidupan dunia ini. Bagaimana tidak, ayat pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw adalah perintah membaca, Iqra’ Bismirabbik’.

Maknanya jelas, umat ini akan tetap di dalam kemuliaannya selama tidak meninggalkan tradisi membaca, bahkan bukan sekedar membaca, tetapi membaca dengan nama Tuhan-Mu. Artinya umat Islam sangat butuh terhadap ilmu, seperti paru-paru butuh akan oksigen.

Baca juga:

Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar menjelaskan bahwa umat Islam ini butuh untuk membaca, karena ini kaitannya dengan tegak dan berkembangnya Islam di dalam kehidupan Nabi Muhammad saw yang diperintahkan untuk membaca, membaca Wahyu alias Al-Qur’an itu sendiri.

Oleh karena itu usai Perang Badar seluruh tawanan kafir Quraisy diberi jaminan kebebasan jika memiliki skiil membaca dan mengajarkan kemampuan membacanya itu kepada umat Islam. Di sini maknanya jelas, kesadaran membaca adalah bagian dari manivestasi iman itu sendiri. Dan itu adalah permulaan penting untuk menuju kemajuan bahkan pembebasan. Lantas, sejauh mana umat Islam di negeri ini benar-benar serius membangun tradisi ilmu. Allahu a’lam.

Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup


Labels: Seputar-Islam

Thanks for reading Strategi Menuju Pembebasan. Please share...!

0 Comment for "Strategi Menuju Pembebasan"

Back To Top