Sajadah Muslim ~ Apa saja makna Syawal? Ada sejarah apa di dalamnya? Syawal adalah bulan kesepuluh dalam penanggalan Hijriyah dan penanggalan Jawa. Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam merayakan hari Raya Idul Fitri sebagai perayaan setelah menjalani puasa selama bulan Ramadhan.
Ibnul Mandzur, “Syawal adalah salah satu nama bulan yang sudah ma'ruf, yakni nama bulan setelah bulan Ramadhan, dan merupakan awal dari bulan-bulan haji.”
Ada juga yang berpendapat, jika dikatakan Tasywiil Labnil Ibil (syawwalnya susu unta), berarti susu unta yang tinggal sedikit atau berkurang.
Ibnul 'Allan asy-Syafii mengatakan, “Penamaan bulan Syawal itu diambil dari kalimat Sya-lat al Ibil yang maknanya unta itu mengangkat atau menegakkan ekornya.
Syawal dimaknai demikian, karena dulu oang-orang Arab menggantungkan alat-alat perang mereka, disebabkan sudah dekat dengan bulan-bulan haram, yaitu bulan larangan untuk berperang.” (Dalil al Falihin li Syarh iyadh al Shalihin)
Ada juga yang mengatakan, dinamakan bulan Syawal dari kata syalat an-Naqah bi Dzanabiha, artinya unta betina menaikkan ekornya. Bulan Syawal adalah masa di mana seekor unta betina tidak mau dikawini para pejantan. Ketika didekati pejantan, unta betina mengangkat ekornya. Keadaan ini menyebabkan munculnya keyakinan sial di tengah masyarakat jahiliyah terhadap bulan Syawal. Sehingga mereka menjadikan bulan Syawal sebagai bulan pantangan untuk menikah. Ketika Islam datang, Rasulullah saw justru menikahi istri beliau di bulan Syawal untuk membantah anggapan sial masyarakat jahiliyah.
A'isyah radiallahu 'anhu mengatakan, “Nabi saw menikahiku di bulan Syawal, dan beliau tinggal satu rumah denganku juga di bulan Syawal. Siapakah di antara istri beliau yang lebih beruntung dari pada aku?” (HR. Ahmad dan Muslim).
Bulan Syawal banyak sekali memiliki keutamaan salah satunya akan mendapatkan pahala setahun bagi orang yang berpuasa enam hari di bulan tersebut. Dari Abu Ayyub radiallahu'anhu, bahwa Nabi saw bersabda; “Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti puasa 6 (enam) hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR. Ahmad dan Muslim)
Baca juga : Niat dan Tata Cara Puasa Syawal
An-Nawawi mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk menikah dan membangun rumah tangga (campur) di bulan Syawal. Para ulama madzhab kami (syafi'iyah) menegaskan anjuran hal ini. Mereka berdalil dengan hadits ini.”
Di antara hikmah dianjurkannya menikah di bulan Syawal adalah menyelisihi keyakinan dan kebiasaan masyarakat jahiliyah. Imam An-Nawawi mengatakan, “Tujuan A'isyah menceritakan hal ini adalah dalam rangka membantah anggapan jahiliyah dan keyakinan tahayul orang awam di zamannya. Mereka membenci acara pernikahan di bulan Syawal, karena diyakini membawa sial. Ini adalah keyakinan yang salah, tidak memiliki landasan, dan termasuk kebiasaan jahiliyah, dimana mereka beranggapan sial dengan bulan Syawal.”
Demikian makna Syawal. Semoga bermanfaat..........!!!!!
Oleh Eep Khunaefi
Labels:
Lebaran
Thanks for reading Arti Syawal Menurut Islam. Please share...!
0 Comment for "Arti Syawal Menurut Islam"