Sajadah Muslim ~ Allah SWT telah melebihkan manusia dari semua makhluk yang lain, memberinya keistimewaan nikmat berbicara, dan menjadikan lidah sebagai alat berbicara tersebut. Nikmat berbicara ini bisa digunakan baik dalam kebaikan ataupun kejelekan. Siapa saja mempergunakan nikmat tersebut untuk kebaikan maka akan menghantarkannya kepada kebahagiaan dunia dan derajat yang utama di akhirat, dan siapa saja menggunakannya selain untuk itu, maka ia akan membawanya kepada kehancuran di dunia dan akhirat. Sebaik-baik pemanfaatan waktu setelah membaca Al-Quran adalah berdzikir kepada Allah SWT.
Keutamaan Dzikir banyak sekali hadist yang menerangkan tentang keutamaan dzikir, di antaranya sabda Rasulullah SAW : “Maukah aku kabarkan kepada kalian, amal kalian yang terbaik dan tersuci di sisi Penguasa kalian (Allah), serta tertinggi dalam derajat kalian, juga lebih baik bagi kalian dibandingkan berinfak dengan emas dan uang, dan lebih baik bagi kalian dari pada bertemu musuh kemudian kalian memenggal leher mereka dan mereka memenggal leher kalian. “Mereka menjawab, “Tentu, Ya Rasulullah SAW”, Beliau pun bersabda, “Berdzikir kepada Allah Ta’ala” (HR. Tirmidzi).
Baca juga :
Keutamaan Dzikir banyak sekali hadist yang menerangkan tentang keutamaan dzikir, di antaranya sabda Rasulullah SAW : “Maukah aku kabarkan kepada kalian, amal kalian yang terbaik dan tersuci di sisi Penguasa kalian (Allah), serta tertinggi dalam derajat kalian, juga lebih baik bagi kalian dibandingkan berinfak dengan emas dan uang, dan lebih baik bagi kalian dari pada bertemu musuh kemudian kalian memenggal leher mereka dan mereka memenggal leher kalian. “Mereka menjawab, “Tentu, Ya Rasulullah SAW”, Beliau pun bersabda, “Berdzikir kepada Allah Ta’ala” (HR. Tirmidzi).
Baca juga :
- Hakikat Cinta Kepada Allah SWT
- Akhlak Tercela Dalam Islam
- Akhlak Terpuji Dalam Islam
- Sifat Dendam dan Munafik
- Perilaku Yang Mencerminkan Cinta Terhadap Al-Quran
- Keutamaan Menuntut Ilmu Agama
Sabda Rasulullah SAW : “Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya bagaikan orang hidup dengan orang mati” (Muttafaq’ Alaihi). Firman Allah SWT dalam hadist Qudsi : “Aku menurut prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya apabila dia mengingat-Ku. Bila dia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku mengingatnya pada diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku pada suatu kelompok maka Aku mengingatnya pada kelompok yang lebih baik dari mereka. Jika dia mendekat satu jengkal kepada-Ku maka Aku akan mendekat satu hasta kepadanya, jika dia mendekat satu hasta kepada-Ku Aku akan mendekat kepadanya satu depa” (HR. Bukhari).
Sabda Rasulullah SAW : “Telah mendahului mufarridun”. Para sahabat bertanya, “Siapakah mufarridun itu ?” Beliau bersabda, “Yaitu kaum lelaki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah” (HR. Muslim).
Sabda Rasulullah SAW ketika menasihati salah seorang sahabat beliau : “Hendaknya lidahmu selalu basah dengan berdzikir kepada Allah” (HR. Tirmidzi).
Sabda Rasulullah SAW : “Telah mendahului mufarridun”. Para sahabat bertanya, “Siapakah mufarridun itu ?” Beliau bersabda, “Yaitu kaum lelaki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah” (HR. Muslim).
Sabda Rasulullah SAW ketika menasihati salah seorang sahabat beliau : “Hendaknya lidahmu selalu basah dengan berdzikir kepada Allah” (HR. Tirmidzi).
Labels:
Tauhid
Thanks for reading Cara Mendekatkan Diri Kepada Tuhan. Please share...!
0 Comment for "Cara Mendekatkan Diri Kepada Tuhan"