Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Masa Kekhalifahan

Sajadah Muslim ~ Jika membuka sejarah turunnya wahyu, kita dapat menyebutkan bahwa ayat yang turun pertama kali dimulai dengan kata perintah berbunyi iqra. Kata ini bermakna “Bacalah !” yang menunjukkan perintah untuk memahami atau mempelajari segala peristiwa yang terjadi di alam raya ini sebagai tanda kekuasaan Allah SWT. Dengan perintah ini Rasulullah SAW, para sahabat, dan umat Islam kian terdorong untuk belajar. Demikian halnya pada masa Khulafaur Rasyidin dan Khalifah setelahnya, perhatian terhadap ilmu pengetahuan menjadi hal yang utama. Khususnya pada masa kekhalifahan Daulah Abbasiyah, bangsa Arab dan kaum muslimin umumnya bahkan mampu menguasai seluruh ilmu pengetahuan.

Ilmu Pengetahuan Masa Rasulullah SAW

Ilmu pengetahuan mulai tumbuh dan berkembang sejak masa Rasulullah SAW, beliau menjadi solusi dalam berbagai masalah yang terjadi baik berkaitan dengan peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik yang bersumber langsung dari Al-Quran dan As-Sunnah. Rasulullah sebagai seorang pemimpin sangat sukses dalam membangun peradaban Islam dan ilmu pengetahuan. Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat Madinah pada waktu dimulai dengan membangun Masjid sebagai pusat dakwah Islam. Di masjid itulah dilakukan berbagai kegiatan dakwah, mulai dari masalah peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik. Dari sinilah Islam menjadi maju pesat dan pada akhirnya menguasai peradaban. Baca Meneladani Perjuangan Rasulullah dan Sahabatnya Di Madinah

Tokoh Ilmuwan Pada Masa Rasulullah SAW

Tokoh-Tokoh ilmuwan pada masa Rasulullah SAW lebih terfokus pada Al-Quran antara lain Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Sabit, kemudian ada Salman al-Farisi yang ahli strategi perang. Baca Kisah Salman al-Farisi Pencari Kebenaran Sejati

Ilmu Pengetahuan Masa Khulafaur Rasyidin

Kesuksesan Rasulullah SAW dalam mengemban amanah dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin, yaitu Khalifah yang empat (Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib). Pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Khulafaur Rasyidin masih berkisar pada ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadist, hal ini karena pertumbuhan ilmu pengetahuan masih dekat dengan sumbernya, yaitu para sahabat Nabi yang sanadnya langsung pada Rasulullah SAW dan berkembangnya ilmu-ilmu tersebut seiring dengan penyebaran Islam ke berbagai daerah pada masa itu. Adapun ilmu-ilmu yang lahir pada periode Khulafaur Rasyidin sebagai berikut :
  1. Ilmu qiraat, yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan membaca dan memahami Al-Quran, ilmu ini muncul pada masa Khalifah Utsman bin Affan, sebab munculnya adalah karena adanya beberapa dialek bahasa dalam membaca dan memahaminya dan dikhawatirkan terjadi kesalahan dalam membaca dan memahaminya, oleh karena itu diperlukan standarisasi bacaan dengan kaidah-kaidah tersendiri. 
  2. Tafsir Al-Quran, yaitu ilmu untuk memahami ayat-ayat Al-Quran sebagaimana telah diterangkan oleh Rasulullah SAW, baik dengan ayat-ayat Al-Quran atau dengan Sunnahnya. Tokohnya yaitu Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Mas’ud, dan Abdullah ibnu Ka’ab.
  3. Ilmu Hadist, dalam memutuskan masalah tidak bisa dilepaskan dari Al-Quran dan Al-Hadist sebagai sumber utama. Tokohnya antara lain, Abdullah ibnu Mas’ud, Ma’gal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu Darda.
  4. Khat Al-Quran, yaitu ilmu yang berkaitan dengan penulisan Al-Quran. Pada masa Rasulullah SAW telah dikenal ilmu Khat Al-Quran, yaitu dilakukan setelah Rasulullah mendapatkan wahyu. Kemudian pada masa Abu Bakar diadakan pembukuan Al-Quran dan ditulis dengan menggunakan khat Kufi dari Irak, dan untuk surat menyurat serta semacamnya menggunakan khat Naskhi dari Syam dan sekitarnya.
  5. Ilmu fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit (Madinah), Abdullah bin Abbas (Mekkah), Abdullah bin Mas’ud (Kufah), Anas bin Malik (Basrah), Muaz bin Jabal (Syiria), dan Abdullah bin Amr bin Ash (Mesir).
  6. Ilmu Nahwu, ilmu ini berkembang di Basrah dan di Kufah. Tokoh pelopor pertama dalam bidang ini adalah Ali bin Abi Thalib.
  7. Ilmu Sastra, pertumbuhan sastra pada masa Khulafaur Rasyidin sangat dipengaruhi dengan Al-Quran sebagai sumber inspirasi untuk kegiatan sastra, karena dalam berdakwah diperlukan bahasa yang indah.
  8. Ilmu Arsitektur, dimulai dari Masjid Quba oleh Rasulullah. Beberapa bangunan kota yang didirikan pada masa Khulafaur Rasyidin adalah kota Basrah tahun 14 -15 H dengan arsitek Utbah Ibnu Gazwah, kota Kufah dibangun pada tahun 17 H dengan arsitek Salman al-Farisi, serta kota Fustat yang dibangun pada tahun 21 H atas usulan Khalifah Umar bin Khattab.

Tokoh Ilmuwan Pada Masa Khulafaur Rasyidin

Tokoh-tokoh ilmuwan masa Khulafaur Rasyidin antara lain : 
  1. Ahli Tafsir Al-Quran : Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Mas’ud, dan Abdullah ibnu Ka’ab. 
  2. Ahli Ilmu Hadist : Abdullah ibnu Mas’ud, Ma’gal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu Darda.
  3. Ahli Ilmu Fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, Anas bin Malik, Muaz bin Jabal, dan Abdullah bin Amr bin Ash.
  4. Ahli Ilmu Nahwu : Ali bin Abi Thalib.
  5. Ahli Ilmu Arsitektur : Utbah Ibnu Gazwah, dan Salman al-Farisi.

Ilmu Pengetahuan Masa Dinasti Umayyah

Masa keemasan pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Dinasti Umayyah (661-750 M) adalah pada masa Umar bin Abdul Aziz, seorang Khalifah Umayyah yang dikategorikan sebagai penerus Khilafah Rasyidin, hadist-hadist Rasul mulai dikodifikasi dan dibukukan untuk menjaga keaslian dan otentisitasnya. Selain itu, Aswad al-Du’ali (wafat 681 M), seorang ulama, menyusun gramatika Arab dengan member titik pada huruf-huruf hijaiah yang tadinya gundul tak bertitik. Usaha ini merupakan revolusi linguistic yang luar biasa karena membaca teks kitab suci. Beberpa kebijakan Dinasti Umayyah yang patut dicatat sebagai berikut :
  1. Ditetapkannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi Negara oleh Khalifah Abdul Malik, yang kemudian menjadi bahasa ilmiah. 
  2. Menetapkan dinar dan dirham sebagai mata uang resmi.
  3. Penyeberangan ke Andalusia oleh Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair melalui selat Gibraltar pada tahun 711 M, serta Muhammad bin Qasim membawa Islam sampai di lembah Indus pada tahun berikutnya.

Tokoh Ilmuwan Pada Masa Dinasti Umayyah

Tokoh-tokoh ilmuwan masa Dinasti Umayyah, antara lain :
  1. Ahli pengkodifikasian al-hadist Rasulullah SAW : Umar bin Abdul Aziz. 
  2. Ahli gramatika Arab : Aswad al-Du’ali (wafat 681 M).
  3. Ahli peperangan : Thariq bin Ziyad (711 M)

Ilmu Pengetahuan Masa Dinasti Abbasiyah

Beberapa hal yang dilakukan Abbasiyah (750 – 1258 M) dalam menampilkan diri sebagai Dinasti yang berkuasa adalah dengan memberikan berbagai kebijakan sebagai berikut :
  1. Menampilkan diri sebagai pelindung agama. Khalifah adalah bayang-bayang Tuhan di muka bumi. Mereka menggunakan gelar agamis seperti, al-Hadi, al-Rasyid, al-Ma’mun, al-Amin, dan sebagainya. 
  2. Islam mengajarkan persamaan, tiada beda antara Arab dan Non-Arab, bahkan orang Persia yang menjadi tulang punggung Negara dan wazir dari keluarga Barmaki.
  3. Abbasiyah menghentikan perluasan wilayah, bahkan otonomi daerah semakin diperbesar, yang bisa dikatakan federasi “Negara” muslim. Mulailah dikenal istilah Malik dan Sultan sebagai penguasa yang dilantik oleh Khalifah.
  4. Al-Ma’mun menjadikan pemikiran Mu’tazilah sebagai mazhab Negara. Hal ini berimplikasi luas, yaitu proses masuknya pemikiran intelektual Yunani ke dalam dunia Islam. Di sinilah mulai kebangkitan peradaban dan intelektual Islam, sehingga dunia barat belajar banyak dari Islam.

Tokoh Ilmuwan Pada Masa Dinasti Abbasiyyah

Tokoh-tokoh ilmuwan masa Dinasti Abbasiyyah antara lain :
  1. Ahli Filsafat : al-Kindi (801-873 M), al-Farabi (wafat 950 M), Ibn Sina (wafat 1037 M), Ibn Miskawaih dan Ibn Rusyd (wafat 1198 M) 
  2. Ahli sains : al-Farghani (wafat 870 M).
  3. Ahli Astronomi : al-Biruni (973-1050 M), al-Thusi (wafat 1274 M).
  4. Ahli Matematika : Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (780-850 M) bidang ilmu hitung Aljabar (Algoritme), Abu Yusuf Yaqub ibn Ishaq al-Kindi bidang aritmatika, al-Karaji bidang aritmatika, aljabar, dan geometri, Muhammad ibn Jabir ibn Sinan Abu Abdullah (Al-Battani) (850-929 M) ahli bidang trigonometri modern, Al-Biruni ahli bidang matematika, geografi, astronomi, fisika, ‘Umar Khayyam (wafat 1123 M) ahli bidang aljabar dan trigonometri.
  5. Ahli kedokteran : at-Thabari, al-Razi, dan Ibnu Sina sebagai bapak kedokteran.
  6. Ahli kimia : Jabir bin Hayyan (wafat 813 M) dan Zakariyya al-Razi (abad 8 M).
  7. Ahli optika : Ibn Haitsam (wafat 1039 M).
  8. Ahli geografi : al-Ya’qubi dan al-Mas’udi.
  9. Ahli Ilmu hewan : Ikhwan al-Shafa, Amr ibn Bahr al-Jahiz (776-868 M).
  10. Ahli akidah dan syariah : Ibnu Taimiyah, Maliki, Hanafi, Hambali, Syafi’i.
Labels: Pendidikan Islam

Thanks for reading Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Masa Kekhalifahan. Please share...!

0 Comment for "Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Masa Kekhalifahan"

Back To Top