Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Kultum: Keutamaan Berzikir

Sajadah Muslim ~ Assalamu’alaikum wr. wb. Alhamdulillahil ladzii an’amanaa bini’matil iimaan wal islaam. Wanushalli wanusallimu ‘alaa khairil anaam, sayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihii wasohbihi aj-ma’iin, amma ba’du.


Kepada yang terhormat bapak..., para alim ulama, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah menganugrahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat bertatap muka dalam majelis yang mulia ini, tanpa ada halangan apapun. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mengeluarkan kita dari gelap gulita kebodohan dan kekafiran menuju cahaya kebenaran dan keselamatan, melalui agama yang dibawanya, yaitu agama Islam.

Saudara, bapak dan ibu sekalian yang saya muliakan

Zikir berarti ingat, pada dasarnya ia merupakan aktivitas hati, tetapi zikir bisa juga dilakukan dengan lisan atau dengan kedua-duanya. Dan zikir yang paling tinggi dan paling besar adalah zikir yang dilakukan di dalam shalat, yang oleh Al-Qur’an dinyatakan dengan zikrullahi akbar. Sebagaimana firman Allah SWT. “Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaanya dari ibadat-ibadat yang lain).” (QS. Al-Ankabut: 45)

Ibnu Abbas berkata, bahwa dalam hal ini ada dua pendapat, pertama: Berzikir dengan menyebut nama Allah Ta’ala dalam shalat, sungguh lebih besar pahalanya dari pada mengingatnya di luar shalat. Kedua, sesungguhnya berzikir mengingat Allah dengan shalat lebih besar pahalanya dari pada ibadah-ibadah yang lainnya.

Sebagai orang yang beriman kita diperintahkan untuk banyak-banyak mengingat dan menyebut-nyebut asma Allah. Dengan mengingat Allah, akan mendekatkan diri kita kepada Allah, dan kedekatan kepada-Nya akan menimbulkan ketenangan, dan kebahagiaan hidup baik di dunia, maupun di akhirat.

Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kepada kita agar berzikir yang sebanyak-banyaknya kepada Allah. Sebagaimana firman Allah SWT :

“Hai orang-orang yang beriman berzikirlah (denga menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41)

Allah SWT juga berfirman: “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 205)

Allah SWT berfirman: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa’: 103)

Ibnu Abbas berkata: “Yakni, di waktu siang dan malam, di darat ataupun di laut, ketika berpergian atau disaat di rumah, di saat kaya ataupun miskin, sakit ataupun sehat, rahasia ataupun terang-terangan.

Allah SWT berfirman, dengan maksud mencela orang-orang munafik, sebagai berikut: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk bershalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa’: 142)

Dan Allah SWT juga berfirman: “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al- Baqarah: 191)

Saudara, bapak dan ibu sekalian yang saya muliakan

Tsabit Al-Bannani ra pernah berkata: “Aku mengetahui, kapan Tuhanku Azza wa Jalla mengingat aku.” Mereka yang mendengar menjadi terkejut dan bertanya: “Bagaimana kamu bisa mengetahui akan hal itu?” Ia berkata: “Ketika aku mengingat kepada-Nya, maka Ia mengingat aku pula.” Sebagaimana firman Allah SWT: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)

Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT berfirman: ‘Aku selalu bersama hamba-Ku, selama ia mengingat Aku dan menggerakkan kedua bibirnya karena berzikir kepada-Ku.”

Nabi SAW bersabda dalam hadis qudsi, sesungguhnya Allah SWT berfirman: “Jika seorang hamba berzikir (mengingat) kepada-Ku dalam dirinya, tentu Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia berzikir kepada-Ku dalam suatu perkumpulan (secara berjama’ah), tentu aku akan mengingatnya dalam suatu perkumpulan yang lebih mulia dari padanya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekat padanya satu dzira’ (satu hasta), jika ia mendekat kepada-Ku satu dzira’ maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Dan jika ia berjalan menuju kepada-Ku, maka Aku berlari kepadanya.”

Nabi SAW juga bersabda menjelaskan tentang keutamaan orang yang selalu berzikir kepada Allah ketika orang-orang lupa kepada-Nya. Beliau bersabda: Nabi SAW bersabda: “Orang yang berzikir mengingat Allah di tengah-tengah komunitas manusia yang lalai kepada Allah, bagaikan orang yang berperang sebagai syuhada, di antara orang-orang yang berlari dari medan pertempuran.”

Dan sabda beliau: “Orang yang berzikir (mengingat) kepada Allah di tengah-tengah orang-orang yang lalai, bagaikan pohon yang hijau (tumbuh subur) di tengah-tengah pepohonan yang kering kerontang.”

Nabi SAW juga bersabda dalam hadis qudsi, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman: “Barangsiapa yang selalu disibukkan berzikir kepada-Ku, tanpa meminta-minta kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan pemberian kepadanya yang lebih baik dari pada apa yang diminta oleh orang yang meminta-minta.”

Ketika Nabi SAW ditanya tentang amal yang paling utama, beliau bersabda: “Hendaklah ketika kamu, lisanmu dalam kondisi basah berzikir kepada Allah.” Beliau juga bersabda: “Barangsiapa yang ingin hidup mewah dan penuh dengan kenikmatan di taman surga, maka hendaklah memperbanyak zikir kepada Allah Azza wa Jallla.”

Demikianlah, di antara ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi SAW yang menjelaskan tentang perintah berzikir, mengenai keutamaan-keutamaannya dan derajat bagi orang yang senantiasa berzikir mengingat kepada Allah SWT di setiap saat hingga akhir hayatnya.  

Saudara, bapak dan ibu sekalian yang saya muliakan

Mengakhiri kultum dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita berdo'a semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kia, sehingga kita termasuk dalam golongan sebaik-baiknya manusia, yang memperoleh keberuntungan besar, utamanya kelak di akhirat. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Hadanallah waiyyakum ajma'in, was salamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan

Labels: Kumpulan Ceramah Kultum

Thanks for reading Kultum: Keutamaan Berzikir. Please share...!

0 Comment for "Kultum: Keutamaan Berzikir"

Back To Top