Sajadah Muslim - Istilah kuno ataupun ketinggalan zaman merupakan
gelar atau julukan yang sering dilontarkan oleh kaum muda-mudi zaman ini
terhadap seseorang yang mereka anggap sok memperhatikan akhlak atau adab Islami ( Baca juga Akhlak Terpuji Dalam Islam ). Sebuah kondisi yang sangat
disayangkan jika ini terjadi di Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Keadaan yang seperti ini akan
bertambah parah terkhusus pada saat umat
Islam sudah tidak lagi memperdulikan lagi akhlak dan adab Islami, terlebih slogan “siapa cepat dia dapat”,
“siapa kuat dia yang menang” dijadikan sandaran dalam mencari berbagai macam
keuntungan dunia. Tentunya kondisi yang seperti ini tidak akan menjadikan
suasana dalam hidup semakin tenang, bahkan keadaan ini justru menjadi sebab
keterpurukan sebuah negeri.
Akhlak dan adab dalam agama ini memiliki kedudukan yang tinggi dihadapan Allah SWT dan Rasul-Nya SAW. Tidaklah Rasulullah SAW diutus ke dunia ini kecuali sebagai penyempurna akhlak atau budi pekerti yang mulia, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (H.R. Ahmad dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 45).
Dengan akhlak dan adab yang mulia inilah
Rasulullah SAW menghiasi hidupnya dalam rumah tangganya, keluarga, di hadapan
sahabatnya, dan di hadapan umat secara umum. Termasuk para pembesar-pembesar
Quraisy yang kafir ketika saat itu, beliau ,menyikapi mereka di atas koridor akhlak dan adab yang mulia. Sebuah
pengakuan yang begitu indah dari sahabat Anas bin Malik ra sebagaimana telah
disebutkan oleh Al-Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya : “Aku telah berkhidmat (menjadi pelayan)
Rasulullah SAW selama 10 tahun, beliau tidak pernah mengatakan kepadaku “ah”
dan tidak bertanya jika aku telah melakukan sesuatu kenapa kamu melakukannya ?,
dan pada sesuatu yang tidak pernah aku lakukan beliau tidak mengatakan “mengapa
kamu tidak melakukannya ?’ Rasulullah SAW adalah orang yang paling baik
akhlaknya” (H.R. Al-Bukhari no. 3561/Muslim no. 2309).
Hal tersebut merupakan
rahmat dan karunia dari Allah SWT yang telah diberikan kepada Rasulullah SAW,
sehingga Allah SWT mengingatkan besarnya rahmat yang telah diberikan-Nya,
sebagimana Firman-Nya : “Maka disebabkan
rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar niscaya mereka akan menjauh dari
sekelilingmu, maka maafkanlah mereka dan mohonkan ampun untuk mereka serta
bermusyawarahlah dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah bertekad bulat,
maka bertawakallah ! Karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya (Ali Imran : 159).
Sahabat ‘Abdullah bin
Umar bin Al-Khatthab ra berkata, “Aku
menjumpai sifat Rasulullah SAW dalam kitab-kitab terdahulu, bahwa beliau tidak
pernah berkata kasar, kotor, dan tidak pula berteriak-teriak di pasar serta
tidak membalas perbuatan jelek dengan kejelekan, sebaliknya beliau sangat
pemaaf” (Tafsir Ibnu Katsir 1/516).
Demikianlah akhlak manusia termulia ini. Tidak ada
perkara yang lebih indah dalam sebuah kehidupan jika terwarnai dengan kemuliaan
akhlak dan budi pekerti, rasa cinta
dan kasih sayang, keharmonisan akan terjalin dalam rumah tangga jika setiap
individu atau umat Islam menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia.
Baca juga Akhlak Tercela Dalam Islam
Labels:
Pendidikan Islam
Thanks for reading Akhlak Islami Hiasan Indah Dalam Sebuah Kehidupan. Please share...!
0 Comment for "Akhlak Islami Hiasan Indah Dalam Sebuah Kehidupan"