Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Khutbah Jumat: Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

MUKKADIMAH

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mengutus Rasul-Nya Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia sebagai saksi bagi manusia, pembawa berita gembira dan berita yang menakutkan bagi manusia, untuk mengajak manusia kepada Allah dengan izin-Nya yang sebagai sulah yang menerangi. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW serta kepada sekalian sahabat dan keluarganya, kemudian dari pada itu marilah kita sekalian meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT demi untuk keselamatan kita di dunia dan di akhirat.


Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Nabi besar kita Muhammad SAW dilahirkan pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah beliau dilahirkan dalam masa kekosongan Nabi-Nabi, sehingga masyarakat secara keseluruhan berada dalam keadaan bobrok atau dalam istilah sejarah disebut masa jahiliyah.

Bertepatan dengan saat kelahiran Nabi Muhammad SAW Abraham raja Yaman mengirim pasukan besar  ke Mekkah untuk merobohkan Ka’bah. Pasukan ini dilengkapi dengan enam ekor gajah besar yang dimaksudkan untuk merobohkan Ka’bah. Mereka ingin merobohkan Ka’bah karena ingin dipindahkan ke ibu kota Yaman. Kemudian orang-orang yang ingin menunaikan ibadah haji tidak lagi ke Mekkah melainkan ke Yaman dan dengan begitu maka rakyat Yaman menjadi makmur dan sejahtera.

Menjelang saat-saat kelahiran Nabi Muhammad SAW pasukan bergajah menyerbu masuk ke dalam kota Mekkah yang telah dikosongkan oleh penduduknya setelah mereka berdo’a yang dipimpin oleh Abdul Muthalib di depan Ka’bah pada sore harinya. Pasukan gajah dipaksa mendobrak Ka’bah namun sedikitpun tidak bergerak, dan pada saat itulah datang pertolongan Allah SWT untuk menghancurkan tentara gajah. Hal ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Fiil:

“Apakah kamu tidak memperhatikan tindakan Tuhanmu kepada tentara bergajah. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka menjadi sia-sia. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung-burung Ababil yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar, lalu Dia (Allah SWT) menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat”.

Ada dua hikmah mengapa Allah SWT menghancurkan tentara gajah:
  • Pertama untuk menjaga kelestarian Ka’bah
  • Kedua menyambut dan memuliakan Nabi Muhammad SAW

Beliau dilahirkan menjelang subuh tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah kemudian Abdul Muthalib memberi nama bayi yang baru lahir itu dengan nama Muhammad, dan ketika ditanya mengapa tuan memberi nama seperti itu? beliau menjawab bahwa ia berharap bahwa cucunya itu akan banyak disebut dan dipuji sesama manusia. Begitu pula Abdul Muthalib berharap bahwa cucunya itu akan mendapatkan karir yang besar. Harapan Abdul Muthalib ternyata dibenarkan oleh sejarah.

Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling banyak disebut namanya, karena orang Islam sebelum shalat, harus adzan dan qomat sudah pasti akan menyebut nama Muhammad SAW. Walaupun Muhammad SAW hidup dalam masyarakat jahiliyah yang imannya sudah terkontaminasi atau sudah dikotori sifat syirik, ibaratnya sudah menyembah berhala, akhlaknya bobrok dalam semua aspek, dan ilmu juga sama sekali beku. Akhlak beliau selalu terpelihara, ketika beliau sudah diangkat menjadi Nabi pernah ia ditanya tentang dosa-dosanya yang ia perbuat, kemudian beliau menjawab hanya dua kali beliau hampir berbuat dosa. Yang pertama saat pesta perkawinan berlangsung saat acara hiburan nyanyi dan tari dimulai beliau mengantuk dan tidur pulas. Yang kedua beliau pernah menuju tempat pemujaan berhala, tetapi dihadang oleh dua orang yang berpakaian putih dan beliau langsung pulang.

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Sebelum lahir, ayahnya Abdullah sudah meninggal dunia, dan pada usia lima tahun ibunya Aminah juga meninggal, dan pada usia 8 tahun kakeknya Abdul Muthalib juga wafat. Hikmahnya adalah beliau langsung dididik oleh Allah SWT. Sesudah semua keluarga terdekatnya wafat beliau dipelihara oleh Abu Thalib. Karena ekonomi Abu Thalib lemah maka Muhammad SAW mengembala kambing. Juga ikut pamannya itu berdagang ke negeri Syam untuk sama-sama mencari nafkah. Usia 25 tahun berdagang ke negeri Syam bersama Maysaroh membawa barang dagangan Sitti Hadijah, atas kejujuran Muhammad dalam berdagang dan memperoleh laba besar Sitti Hadijah tertarik kemudian melamarnya untuk menjadi suami dan beliau pun menerimanya.

Pada waktu beliau berusia 35 tahun para pemuka Quraisy sepakat untuk memperbaharui Ka’bah dan dalam perjalanan timbullah suatu perselisihan pendapat antara mereka bahkan mengundang bentrok fisik dalam peletakan Hajarul Aswad pada tempat semula. Dengan hasil musyawarah mereka sepakat memilih Muhammad menjadi hakim dalam peristiwa tersebut dan kemerlangan dan kebijakannya ia pun berhasil mengatasi perbedaan dengan baik dan diterima oleh semua pihak yang berselisih dan disinilah ia dikukuhkan sebagai “AL-AMIN” artinya orang yang terpercaya. Ketika beliau berusia 40 tahun, beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul oleh Allah SWT di Gua Hira. Pelantikan beliau sebagai Nabi tidak dihadiri oleh manusia. Yang hadir hanya malaikat Jibril dan Israfil. Israfil hadir untuk menyampaikan kalimat syahadat kepada Nabi Muhammad SAW setelah menerima wahyu yang pertama. Naskah pelantikannya adalah dengan membaca “iqra bismi rabbikal ladzi halaqa”  sampai ayat lima dari surat Al-Alaq. Adapun bunyi surat Al-Alaq ayat 1-5 adalah:

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah yang mengajar manusia dengan baca tulis dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Pada ayat-ayat yang pertama ini diajarkan kepada beliau bahwa Rabb adalah pencipta alam semesta dan pencipta manusia. Perintah yang wajib dilaksanakan oleh Muhammad sebagai seorang Nabi adalah membaca, mendorong orang untuk menulis dan menuntut ilmu.

Jadi, untuk mengubah masyarakat secara total dan menyeluruh adalah melalui baca tulis dan ilmu dan ini amat rasional. Perintah ibadah, akhlak, dan lain-lain terus-menerus turun kepada beliau selama 23 tahun, setelah 22 tahun dua bulan dan 22 hari ajaran agama Islam sudah sempurna baca, tulis, hafal, ilmu berkembang dengan pesat. Pada akhirnya turunlah firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 3:

“Pada hari ini Saya sempurnakan agamamu dan Saya cukupkan nikmat-Ku dan Saya ridhai Islam agamamu”.

Kaum Muslimin Sidang Jum’at Yang Berbahagia

Bidang kehidupan yang menjadi prioritas utama yang diperbaiki dan disempurnakan oleh Rasulullah SAW keimanan karena ini merupakan bidang yang amat mendasar untuk diperbaiki oleh Rasulullah SAW, sebagai langkah utama adalah beliau mantapkan keimanan dengan mensosialisasikan rukun iman yang enam yaitu: Beriman kepada Allah SWT, beriman kepada Malaikat, beriman kepada Kitab-Kitab, beriman kepada Rasul-Rasul, beriman kepada hari kemudian, dan beriman kepada takdir baik dan takdir buruk.

Ibadah dalam agama Islam sebagai ibadah pokok rukun agama Islam yang lima dan semua rukun agama Islam memiliki kekuatan dan daya tarik tersendiri. kita dapat mengambil contoh ibadah shalat saja kaitannya amat luas bila dikaitkan dengan ilmu ekonomi dan teknologi seperti bagaimana untuk membangun masjid, mempersiapkan air, membangun industri tekstil karena kita wajib manutup aurat, harus mengetahui waktu, arah kiblat dan sebagainya. Semuanya memerlukan ilmu seni dan teknologi.
Akhlak inilah yang menjadi daya tarik yang amat ampuh bagi Nabi Muhammad SAW sehingga orang banyak masuk Islam. Hal ini digambarkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat As-Surah ayat 137:

“Dan sesungguhnya engkau wahai Muhammad memiliki akhlak yang agung”.

Suatu contoh kita kemukakan ketika beliau mengungsi ke Thaif pada tahun yang kesepuluh dari ke Nabian, beliau dilempar batu sehingga kakinya berdarah. Beliau mendo’akan orang yang melemparinya agar diberi petunjuk oleh Allah. 12 tahun kemudian pada tahun 9 hijiriah semua orang Thaif masuk agama Islam.

Beliau mengembangkan ilmu. Juru tulisnya saja ada 50 orang dan beliau suruh sahabatnya belajar bahasa asing. Dalam sebuah hadis yang sanatnya diriwayatkan oleh Abu Dardah, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, ia dimudahkan oleh Allah masuk surga”.

Dengan sukses Rasulullah SAW mengembangkan Islam, dengan waktu hanya 23 tahun menempatkan beliau sebagai pemimpin yang teratas dan paling sukses, baik penilaian Muslim maupun non muslim, alhamdulillah.

Pada akhirnya mari kita mencintai Nabi Muhammad SAW mengikuti sunahnya, mengembangkan agamanya, insya Allah kita selamat dunia dan akhirat, amin yaa rabbal alamin.

PENUTUP

Oleh Drs. KH. Marwan Aidid

Labels: Kumpulan Khutbah Jumat

Thanks for reading Khutbah Jumat: Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Please share...!

0 Comment for "Khutbah Jumat: Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW"

Back To Top