Membahas Tentang Seputar Ilmu Agama Islam

Kultum: Keutamaan Bersedekah

Sajadah Muslim ~ Bismillahirrohmanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, was-sholaatu wassalaamu ‘alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina muhammadin, wa’ala alihi wa’ashabihi aj’ma’iin, Amma ba’du.


Kepada yang terhormat para alim ulama, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah menganugrahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat bertatap muka dalam majelis yang mulia ini, tanpa ada halangan apapun. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah mengeluarkan kita dari gelap gulita kebodohan dan kekafiran menuju cahaya kebenaran dan keselamatan, melalui agama yang dibawanya, yaitu agama Islam.

Hadirin dan hadirat yang saya muliakan

Apa saja yang kita miliki, kemampuan, kepandaian dan harta benda adalah anugrah dari allah SWT. yang harus kita gunakan sebaik-baiknya agar kita mendapatkan keridhaan-Nya. Terhadap harta benda yang kita miliki hendaklah kita mensedekahkan, sebagiannya di jalan Allah atau pada orang yang membutuhkannya, baik secara rahasia maupun terang-terangan. Banyak ayat-ayat Al-Qur'an maupun hadis Nabi SAW memerintahkan bersedekah dan menjelaskan keutamaannya. Di antara ayat-ayat Al-Qur'an adalah firman Allah SWT yang artinya: "Tidaklah mereka mengetahui bahwasannya Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya dan menerima sedekah." (QS. At-Tubah: 104)
Dan firman-Nya:

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah." (QS. Al-Baqarah: 276)

Di dalam sebuah riwayat At-Thabrani disebutkan: "Perbuatan-perbuatan yang baik dapat menjadi pelindung yang menjaga dari peristiwa yang buruk, sedekah secara rahasia akan memadamkan kemurkahan Tuhan, menyambung hubungan kerabat dapat memperpanjang umur, dan setiap perbuatan yang ma'ruf adalah termasuk sedekah. Pelaku kebaikan di dunia adalah pemilik kebaikan di akhirat. Sementara orang yang ahli kemunkaran di dunia, dialah juga yang ahli kemunkaran di akhirat. Sedang orang yang pertama kali masuk surga ialah orang yang melakukan amal ma'ruf."

Dalam riwayat At-Thabrani yang lain dan Ahmad, dikatakan: "bagaimana dengan sedekah itu, ya Rasulullah?" Beliau bersabda: "Sedekah itu pahalanya dilipat gandakan berlipat-lipat dan di sisi Allah masih terdapat tambahan lagi." Kemudian beliau membaca ayat yang artinya: "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan." (QS. Al-Baqarah: 245)

Dikatakan: "Ya Rasulullah, manakah sedekah yang paling utama?" Beliau bersabda: "Yaitu sedekah sirri (secara rahasia) kepada orang yang membutuhkan (fakir) atau sedekah untuk membantu kesulitan orang yang tidak mampu." Kemudian beliau membaca: "Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka sedekah secara sembunyi itulah paling baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian dari kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-BAqarah: 271)

Sesungguhnya sedekah benar-benar akan memadamkan kemurkahan Tuhan dan menjadi penghalang mati dalam keadaan jahat. Dalam suatu riwayat lain: "Sesungguhnya Allah menolak tujuh puluh pintu dari kematian yang buruk dari sedekah." Disebutkan dalam sebuah hadis: "Setiap orang berada di dalam naungan sedekahnya sampai saat diputuskan semua urusan manusia." Dalam hadis yang lain disebutkan: "Tidak akan seseorang mengeluarkan sesuatu dari sedekah melainkan dengan sedekah dia telah mematahkan tujuh belas rahang setan." Ditanyakan: "Ya Rasulullah, manakah sedekah yang paling utama?" Beliau bersabda: "Membantu kesulitan orang yang tidak mampu, tetapi dahulukanlah orang yang menjadi tanggung jawab Anda (keluargamu)."

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sekeping dirham dapat mendahului seratus dirham." Seorang laki-laki bertanya: "Bagaimana hal itu bisa terjadi ya Rasulullah?" Beliau bersabda: "Ada seorang laki-laki yang hartanya berlimpah, lalu ia mengambil dari sisinya seribu dirham dan dia bersedekah dengannya. Ada seorang laki-laki lain yang tidak memiliki uang kecuali dua dirham, dia mengambil satu di antara keduanya dan bersedekah dengannya."

Hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan

Sedekah tidak akan mengurangi harta benda barang sedikitpun. Allah tidak akan menambah sesuatu pun kepada seorang hamba yang memberikan pengampunan kecuali Ia akan menganugrahkan kemuliaan kepadanya. Seseorang yang merendahkan diri karena Allah tidak akan mendapatkan apapun melainkan keagungan, dan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." Di dalam sebuah riwaat At-Thabrani dikatakan: "Tidaklah sebuah sedekah akan mengurangi harta, dan tidaklah seorang hamba mengulurkan tangan untuk bersedekah kecuali sedekah itu akan jatuh pada tangan Allah." Yakni Allah menerimanya dan ridha dengannya sebelum jatuh ke tangan orang yang meminta. Dan tidaklah seorang hamba membuka sebuah pintu permintaan (meminta-minta) yang semestinya harus dihindari kecuali Allah membukakan baginya sebuah pintu kefakiran. Seorang hamba berkata: "Hartaku, hartaku," padahal sesungguhnya hak baginya dari harta yang dimiliki itu, hanya tiga hal, yaitu: Apa yang dia makan lalu musnah, apa yang dia pakai lalu menjadi usang, apa yang dia berikan lalu dia pelihara (pahalanya sebagai simpanan). Sedang selain itu semua, akan ditinggalkan buat orang lain."

Rasulullah SAW juga bersabda, "Barangsiapa yang bersedekah semisal satu butir kurma dari hasil kerja yang baik dan halal. dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik-baik maka Allah akan menerimanya dan memberkatinya serta memeliharanya untuk pemiliknya, sebagaimana salah seorang dari Anda memelihara anak kudanya (kuda itu kan terus beranak pinak hingga banyak). Sampai kurma tersebut menumpuk seperti gunung.

Allah akan menaungi tujuh kelompok orang di bawah naungan-Nya, pada saat tidak ada satu naungan pun kecuali naungan-Nya, di hari kiamat, di antaranya ialah: "Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang dirahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diinfakkan oleh tangan kanannya."

Hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan

Demikianlah, kultum yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini, mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya bagi kita semua, utamanya bagi diri saya sendiri, amin. 

Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq, tsumas salamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan

Labels: Kumpulan Ceramah Kultum

Thanks for reading Kultum: Keutamaan Bersedekah. Please share...!

0 Comment for "Kultum: Keutamaan Bersedekah"

Back To Top