Sajadah Muslim - Dari pasangan Nabi Ishak dan Rifqah lahirlah dua orang putra, yang pertama bernama ‘Ish dan yang kedua adalah Ya’qub. Ish sangat disayangi oleh ayahnya sedang Ya’qub disayangi oleh ibunya. Pada saat usia lanjut, Nabi Ishak tak dapat melihat, ia sering dilayani oleh Ish.
Baca juga Kisah Nabi Ishak AS
Ish memang pandai berburu dan sering mendapatkan kijang. Sedang Ya’qub senang berada di rumah mempelajari ilmu-ilmu agama. Pada suatu hari Rifqah menyuruh Ya’qub agar menyiapkan hidangan untuk ayahnya sebelum dilakukan oleh Ish. Sesudah melayani ayahnya, ayahnya mendoakan Ya’qub : “Mudah-mudahan engkau menurunkan Nabi-Nabi dan Raja. “Doa Nabi adalah doa yang paling mujarab.
Ish yang mengetahui bahwa adiknya telah mendapat doa yang baik dari ayahnya menjadi iri. Ia mendendam kepada Ya’qub karena telah dianggap lancang mendahului menyiapkan hidangan kepada ayahnya. Sejak saat itu terjadilah perpecahan antara Ish dan Ya’qub, Ish bahkan mengancam Ya’qub untuk dibunuh supaya keturunannya tidak menjadi Nabi dan Raja. Untuk menghindari usaha pembunuhan itu Ishak memerintahkan Ya’qub agar pergi ke Negeri Faddan Araam di Irak. Di sana ada pamannya yang bernama Laban bin Batwih. Ya’qub tidak berani berjalan di siang hari, takut akan ditemukan dan disiksa oleh kakaknya. Ia berjalan di malam hari, sedang siang harinya ia beristirahat. Oleh sebab itu anak keturunan Ya’qub disebut Israil artinya berjalan malam. Akhirnya ia sampai di Irak dengan selamat dan bertemu dengan pamannya. Pamannya berkata : “Kau boleh tinggal di sini, kau akan kukawinkan dengan anakku tapi syaratnya kau harus menggembalakan ternakku yang banyak selama tujuh tahun. Inilah maharnya.”
Ya’qub setuju, sesudah tujuh tahun berkerja ia dikawinkan dengan putra pamannya yang bernama Layya. Kemudian menggembalakan kambing lagi selama tujuh tahun dan dikawinkan dengan Rahil adik Layya. Pada saat itu mengawani kakak beradik memang diperbolehkan. Tapi pada zaman sekarang umat Nabi Muhammad dilarang mengawini kakak beradik sekaligus, kecuali kakak perempuan tersebut sudah meninggal.
Ya’qub akhirnya juga kawin lagi dengan dua orang perempuan jariah (pelayan Layya dan Rahil) yang mengurus segala keperluan kedua istrinya. Dengan demikian Ya’qub mempunyai empat orang istri.
Dari istri-istri itu ia dikaruniai 12 orang anak dan dua belas orang anak itu adalah :
Dari Istri yang bernama Layya : Rawbin, Syam’un, Lawi, Yahuza, Yasakir, Zabulon.
Dari Istri yang bernama Rahil : Bunyamin, Yusuf.
Dari Jariyah Rahil : Dan, Naftali.
Dari Jariyah Layya : Jad, Asyir
Semua anaknya lahir di Irak kecuali Bunyamin yang lahir di Ka’nan.
Baca juga Kisah : Asal Usul Nabi Ibrahim AS
Labels:
Kisah Kisah
Thanks for reading Kisah Nabi Ya’qub AS. Please share...!
0 Comment for "Kisah Nabi Ya’qub AS"