Doa Nabi Ibrahim as 1
Rabbij'alni muqiimash solaati wa min dzuriyyatii, robbana wa taqabbal du'aa'i. Robbanagfir lii wa liwaalidayya wa lil mu'miniina yauma yaqumul hisaab.
Artinya: Ya Tuhanku, jadikanlah Aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah Aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". ( QS. Ibrahim ayat 40-41 )
Penjelasan : Doa diatas (Doa-doa Nabi Ibrahim as) baik sekali dibaca dalam berbagai kesempatan, agar diri kita dan keluarga kita serta anak keturunan kita senantiasa taat beribadah kepada Allah, khususnya menjalankan ibadah shalat yang Allah wajibkan.
Dalam Al-Qur'an dikisahkan bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim ketika ia baru saja memohon agar kota Mekkah dijadikan kota yang aman, tenteram dan anak keturunannya diselamatkan dari kemusyrikan.
Doa Nabi Ibrahim as 2
Rabbanaa innii askantu min dzurriyyati biwaadin ghairi dziizar'in 'inda baitikal muharrami rabbanaa liyuqiimus shalaata faj'al af'idatan minannaasi tahwii warzuqhum minats- tsamaraati la'allahum yashkuruun.
Artinya : Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Aku Telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS. Ibrahim ayat 37).
Doa Nabi Ibrahim Untuk Orang Tuanya
Rabbanaaghfir lii wa liwaalidayya wa lilmu'miniina wal mu'minaati yauma yaquumul hisaab.
Artinya : “Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu- bapakku dan orang – orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim ayat 41).
Dalam doa yang diungkapkan Nabi Ibrahim ini terdapat tiga permintaan ampunan: yaitu permintaan ampun untuk diri sendiri, kedua orang tua, dan untuk kaum mukminin dan mukminat pada hari dihisabnya manusia, yakni pada hari seluruh amal manusia diputar kembali oleh Allah Swt untuk dimintai pertanggung jawaban.
Doa tersebut juga salah satu bukti kebaikan Nabi Ibrahim as, kepada orang tuanya. Beliau mendoaka orang tuanya. Bahkan, ketika beliau diusir oleh ayahnya dari kampung halamannya karena Ibrahim tak mau menghentikan dakwahnya, Ibrahim tetap berjanji akan mendoakan orang tuanya. Saat Ibrahim diusir oleh ayahnya sendiri, beliau menyatakan. “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.” (QS. Maryam ayat 47).
Pada ayat lain beliau memohon, “... dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat.” (QS. Asy- yu'ara ayat 86).
Namun permohonan Ibrahim itu ditolak Allah karena orang musyirik, termasuk para orang tua yang musyrik, tidak boleh dimohonkan ampun, karena sudah pasti dosa-dosa mereka tidak akan diampuni oleh Allah Swt.
Lalu mengapa Ibrahim memohonkan ampun orang tuanya? Hal itu dia lakukan sebelum nyata baginya bahwa orang tuanya termasuk musuh Allah swt, karena menyekutukan-Nya , Allah swt. “Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu.
Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya.” (QS. Ibrahim ayat 114).
Bahkan dalam ayat lain, Allah menyatakan sikap Nabi Ibrahim mendoakan orang tuanya yang musyrik dan kafir tidak layak dicontoh. “Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: “Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan) Allah.” (QS. Al – Mumtahanah ayat 4).
Selain itu, doa-doa Nabi Ibrahim as, yang diabadikan Allah swt dalam Al-Qur'an, Nabi Ibrahim as selalu menyertakan anak, keturunan dan orang tuanya dalam doanya. Sehingga tidak heran jika nabi-nabi setelahnya adalah keturunan beliau, termasuk Nabi Muhammad saw.
Pada doa-doanya Nabi Ibrahim as, dengan sengaja, menempatkan anak dan keturunannya pada tempat yang baik dan mendukung bagi anak dan keturunannya untuk lebih rajin ibadah kepada Allah swt. Sekalipun al-Haram adalah wilayah yang tak memiliki tanaman, Ibrahim tetap menempatkan keturunannya disana, karena di tempat itulah anaknya dapat lebih dekat kepada Allah swt, antara lain melaksanakan shalat.
Kandungan doa yang dipanjatkan lainnya adalah tentang pentingnya menegakkan shalat. Karena shalat adalah kunci keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Shalat termasuk sarana paling utama mendekatkan diri kepada Alah swt.
Kemudian Nabi Ibrahim juga memohon kepada Allah agar anak-anak dan keturunannya dilimpahkan rezeki. Sebagai manusia biasa, Nabi Ibrahim as tidak ingin anaknya terlantar dan sengsara, sehingga beliaupun selalu menyertakan dalam doanya agar anak-anak dan keturunannya diberi rezeki.
Referensi Saya : Berbagai Sumber
Labels:
Kumpulan-Doa
Thanks for reading Sakinah Dengan Doa Nabi Ibrahim. Please share...!
0 Comment for "Sakinah Dengan Doa Nabi Ibrahim"