Mempertahankan Harta dari Orang Jahat
Nabi bersabda, “lawanlah dia dengan nama Allah tiga kali. Apabila ia menolak, maka bunuhlah dia. Apabila dia membunuhmu, maka kamu masuk surga dan apabila kamu membunuhnya maka dia masuk neraka.” Hadits ini berawal dari sebuah riwayat seorang laki-laki yang bertanya kepada Nabi. “Wahai Rasiulullah, bagaimana menurutmu bila seseorang menemuiku dengan bermaksud mengambil hartaku (merampas atau berbuat jahat)?” Lalu Nabi menjawab sesuai dengan isi hadits di atas tersebut.
Penggagas Tradisi Halal Bihalal Pasca Lebaran
Sejarah asal mula Halal Bihalal ada beberapa versi. Menurut sebuah sumber yang dekat dengan Keraton Surakarta, bahwa tradisi Halal Bihalal mula-mula dirintis oleh KGPAA mangkunegara I, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Dalam rangka menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, maka setelah shalat Idul Fitri diadakan pertemuan antara Raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Apa yang dilakukan Pangeran Sambernyawa, kemudian ditiru oleh organisasi Islam dengan Halal Bihalal.
Memindahkan Batu Untuk Penghalang Jalan
Muadz Ibnu Jabal berjalan bersama dengan seorang laki-laki. Laki-laki itu menyingkirkan batu yang menghalngi jalan. Lalu, Syaibah berkata kepada Muadz, “Apa pahala perbuatan ini?” Muadz membalas, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menyingkirkan batu yang menghalangi jalan dituliskan satu kebaikan baginya, dan barangsiapa yang mempunyai satu kebaikan tentu dia masuk surga.”(HR. Thabrani). Hadits ini mendorong umat Islam untuk memberikan pelayanan yang baik kepada orang lain, walaupun itu kecil.
Larangan Menertawakan Orang Kentut
Di riwayatkan oleh Imam Ahmad dan Bukhari dari Abdullah bin Zam’ah. Nabi menasihati para sahabat di saat sedang menertawakan suara kentut. Sabda Nabi, “Mengapa salah seorang kamu menertawakan apa yang ia lakukan, “ Maksud dari hadits ini adalah, bahwa hal yang sudah menjadi kebiasaan umum seperti kentut janganlah ditertawakan. Sebab, bila kentut ditahan, maka itu akan berbahaya bagi dirinya. Namun begitu, tidak berarti orang bebas kentut di sembarang tempat. Seyogyanya di tempat yang tak banyak orang.
Larangan Memekik Saat Melihat Kematian
Abu Hurairah berkata, “Ketika Ibrahim (putra Rasulullah) meninggal, Usamah memekik berteriak. Maka, Rasulullah bersabda, “Ini bukan (ajaranku) dariku. Berteriak tidak dibenarkan. Hati (boleh) bersedih, air mata boleh berlinang, tapi, jangan memarahi Tuhan.” Hadits ini menerangkan agar kita tidak meratapi orang yang sudah meninggal dunia. Apalagi sampai memkik dan memberontak tak karuan. Sebab, bersabar dalam kegoncangan itu lebih utama. Kesedihan yang diungkapkan secara berlebihan dilarang oleh agama.
Rumah Yang Tidak Disukai Rasulullah
Dalam Kitab Sunan Abu Daud, dijelaskan bahwa seorang laki-laki bertemu kepada Mahran dan dibuatkannya makanan untuk laki-laki itu. Berkatalah Fatimah, “Seandainya kita panggil Rasulullah, maka ia akan makan bersama kita.” Maka, Rasul pun datang. Ia mengangkat kedua tangannya, berpegangan ke atas daun pintu. Ia memperhatikan kain gorden yang terpasang di samping rumah. Ia keluar seraya berkata, “Tidak (diperkenankan) bagiku memasuki rumah yang dihiasi (ukiran patung).” Hadits ini menjelaskan bahwa Nabi tidak menyukai rumah yang di dalamnya terdapat gambar atau motif ukiran patung.
Tiga Kriteria Orang Boleh Berbohong
Suatu hari, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani Kita Al – Kabir, Nabi khutbah di hadapan para sahabat,. “wahai manusia, apa yang mendorong kamu berturut-turut berbohong seperti tempat tidur (kasur) berturut-turut terbakar dalam api. Ketahuilah, setiap kebohongan dicatat atas semua anak Adam kecuali tiga kriteria .
- Orang berdusta dalam peperangan karena perang itu tipu daya.
- Orang berdusta terhadap istrinya untuk menyenangkannya.
- Orang berbohong kepada dua orang (yang bermusuhan) untuk mendamaikannya
“Maksudnya, tiga orang dalam kriteria itu dibolehkan berbohong karena dalam kondisi darurat.
Jihad Tidak Sesuai Fitrah Kemanusian Harus Ditolak
Jihad merupakan upaya untuk mewujudkan identitas kepribadian manusia. Oleh karena itu, menurut Quraish Shihab, jihad tidak dibenarkan bila bertentangan dengan fitrah kemanusiaan. Bila jihad digunakan untuk memaksa orang lain berbuat kebatilan, maka harus ditolak, sekalipun diperintahkan oleh kedua orang tua. Hal ini sesuai dengan kandungan QS. Luqman ayat 15. Oleh karena itu, bila ada ajakan jihad tetapi bertentangan dengan fitrah manusia, maka ajakan itu tidak dipandang sebagai jihad, seperti ajakan bom bunuh diri. Itu bukan jihad, karena bertentangan dengan fitrah kemanusiaan.
Manusia Yang Mendapat Cobaan Paling Berat
Dan Saad bin Abi Waqqas, ia berkata; “wahai Rasulullah siapakah yang mendapat cobaan paling berat?” Rasulullah menjawab, “Para Nabi, lalu yang paling menyamai (kualitas) nabi. Dan seseorang akan diuji dengan sesuai dengan kemampuannya. Jika di dalam keagamaan terdapat kekuatan, maka cobaannya akan semakin keras. Dan jika ada kelemahan dalam agamanya, ia hanya akan diuji sesuai dengan kadar keagamaannya itu. Maka, cobaan tidak akan pernah meninggalkan seorang hamba, hingga ia membiarkan hamba itu berjalan di muka bumi tanpa sedikit pun dosa” (HR. Ibnu Majah)
Perkataan Lembut Seorang Ibu Tenangkan Anak
Tim peneliti Amerika menemukan bahwa perkataan lembut dari seorang ibu dapat meredakan ketegangan fisik anaknya dan mengurangi tingkat hormon stres yang dikeluarkan oleh tubuh anak. Artikel yang diterbitkan jurnal Royal Society Inggris menyatakan bahwa ketika kita gelisah, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol yang berbahaya bagi kesehatan setelah merakumulasi dalam jangka panjang. Para peneliti di University of Wisconsin – Madison menyebutkan bahwa setelah anak-anak ini berbicara dengan ibunya, kenaikan tingkat hormon oksitosin mereka sama kenaikan tingkat oksitosin ketika dipeluk oleh ibu mereka.
Pacaran Dini Membuat Orang Mudah Sakit-Sakitan
Dalam Journal of Pain, Dr. Isabelle Tremblay, peneliti dari Universite de Montreal, dan Dr. Miachael Sullivan, profesor psikologi dari University Hospital Center dan McGill University, menyebutkan bahwa anak remaja yang mulai pacaran sejak usia dini lebih banyak mengalami sakit kepala, perut, dan pinggang, serta banyak depresi dibanding rekan seusianya yang belum pernah pacaran. Mereka melakukan studi untuk mengetahui pengaruh pacaran sejak dini terhadap kesehatan seseorang pada 382 orang pelajar remaja yang masih berumur rata-rata 12-17 tahun di Kanada. Hasilnya, remaja yang rapuh, sakit cinta lebih dini cenderung menjadi pribadi yang rapuh, sakit-sakitan, merasa tidak aman, dan mudah depresi.
Perokok Lebih Bodoh dari Non-Perokok, Benarkah?
Dalam temuan terbaru sebagaimana dikutip reuters, perokok memiliki IQ lebih rendah dari non-perokok. Temuan juga mendapatkan, semakin banyak seseorang merokok, maka semakin rendah IQ-nya. Demikian sebuah penelitian di lebih dari 20.000 orang calon tentara Israel. Penelitian dilakukan pada laki-laki muda yang merokok satu pak rokok sehari atau lebih memilki nilai IQ 7,5 poin lebih rendah dibandingkan non-perokok. Dr. Mark Weiser Sheba Medical Center di Tel Hashomer dan rekan-rekanya menyebutkan bahwa individu dengan IQ lebih cenderung memilih untuk merokok, dari pada meninggalkan rokok karena dapat membuat orang kurang cerdas.
Pasangan Pernah Kumpul Kebo Mudah Bercerai
Menurut penelitian yang dilakukan Dr. Catherine L. Cohan dan Stacey Klenbaum dari Pennsyivania State University, AS. Pasangan yang hidup bersama sebelum menikah lebih mungkin bermaslah dalam komunikasi antar pasangan sehingga rawan bercerai. Kepada 92 pasangan yang sudah menikah sekitar dua tahun, periset menanyakan kepuasan mereka dalam perkawinan, riwayat depresi, penyalahgunaan minuman beralkohol, hingga penggunaan agresivitas fisik dalam memecahakan persoalan perkawianan. Penyebab itu semua, periset menduga, ada kemungkinan saat memasuki masa perkawinan pasangan yang pernah “kumpul kebo“ memiliki komitmen yang lebih rendah.
Suku Indian Cherokee Dulu Adalah Komunitas Muslim
Suku Cherokee, salah satu suku Indian di Amerika, ternyata dulu beragama Islam. Untuk membuktikannya, Anda bisa mengunjungi Perpustakaan Kongres (Library of Congress) di Washington DC. Di sana ada arsip perjanjian antara pemerintah Amerika Serikat ada orang-orang Indian suku Cherokee saat itu, yang bernama Abde Khak dan Muhammad Ibnu Abdullah. Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan perdagangan, perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku Cherokee berdasarkan hukum Islam. Wanita suku Cherokee berpakaian menutup aurat, sedangkan laki-laki memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.
Tidak Duduk Ketika Sedang Mengiring Jenazah
Ketika kita mengantar jenazah ke liang lahat, maka kita dianjurkan untuk berdiri hingga jenazah itu dimasukkan ke dalam kubur. Ini merupakan bentuk penghormatan kepada yang telah meninggal. Dari Abu Sa’id al-Khudri, dari Rasulullah saw, ia bersabda, “Jika kalian melihat jenazah, maka berdirilah, dan bagi yang mengiringnya janganlah duduk hingga jenazah diletakkan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Riwayat hadits lain menyebutkan bahwa Imam Ali bin Abi Thalib juga memerintahkan umat Islam untuk duduk ketika mengiring jenazah ke kubur. Pasalnya, Imam Ali pernah mendengar Nabi Muhammad saw, melakukan hal tersebut. Orang yang wafat tetap harus dihormati.
Larangan Menceritakan Mimpi Buruk Kepada Orang Lain
Ketika kita memperoleh mimpi buruk, maka jangan diceritakan kepada orang lain. Di riwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw, ia bersabda, “Jika akhir zaman sudah semakin dekat maka mimpi seorang muslim hampir selalu menjadi nyata dan orang yang paling besar mimpinya adalah orang yang paling jujur ucapannya. Mimpi seorang muslim merupakan satu bagian dari 45 bagian dari ke-nabian. Mimpi itu ada tiga macam, mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah. Mimpi buruk berasal dari syaitan. Dan mimpi yang sekedar bisikan saja (bunga tidur). Jika salah seorang kalian melihat mimpi buruk, maka hendaklah ia bangkit melaksanakan shalat dan jangan ia ceritakan kepada orang-orang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tiga Hal yang Diridhai dan Dimurkai Allah
Ada tiga hal yang diridhai Allah, yaitu beriman kepada-Nya, menjalankan ajaran agama, dan tidak bermusuhan. Yang dimurkai Allah adalah, banyak bicara, suka bicara, suka bertanya, dan menghambur-hamburkan harta. Di riwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘Allah swt, meridhai bagi kalian tiga perkara dan membenci dari kalian tiga perkara; Dia ridha kalian menyembahnya dan tidak menyekutukannya dengan sesuapun, berpegang kepada tali Allah dan tidak berpecah belah. Dan dia membenci dari kalian tiga perkara; perkataan ‘katanya dan katanya’, banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta’,” (HR. Muslim).
Baca juga : Manusia dan Relasi Sosial Dalam Islam Bagian 1
Oleh Uup Gufron
Labels:
Pendidikan Islam
Thanks for reading MANUSIA DAN RELASI SOSIAL DALAM ISLAM BAGIAN 2. Please share...!
0 Comment for "MANUSIA DAN RELASI SOSIAL DALAM ISLAM BAGIAN 2"