Sajadah Muslim ~ Rasulullah bersabda : “Tidak layak bagi seorang muslim melewati masa dua malam, sedang ia mempunyai sesuatu yang mau diwasiatkan kecuali ditulis di dekat kepalanya.”
Ibnu Umar berkata : “Aku tidak pernah melewati satu malampun sejak Rasulullah bersabda demikian, kecuali wasiatku tertulis di dekatku.” ( H.R. Bukhari dan Muslim )
Wasiat itu seperti :
- Saya berwasiat sebesar untuk membiayai anak, saudara, kerabat, tetangga dan orang-orang miskin (yang diwasiatkan tidak lebih dari 1/3 dari seluruh harta dan tidak untuk salah seorang dari ahli waris).
- Ketika saya sakit, hendaklah ada orang-orang shaleh menjengukku, agar aku senantiasa bersangka baik terhadap Allah.
- Sebelum mati dan bukan sesudahnya saya di tuntun untuk membaca kalimat tauhid; laa ilaaha Illallah. Hal ini berdasarkan sabda Nabi : “Tuntunlah saudaramu yang akan mati dengan kalimat, “laa Ilaaha Illallah”. (H.R. Muslim). Dan juga sabda Rasulullah : “Barang siapa yang akhir ucapannya, “Laa Ilaaha Illallah”, maka ia masuk surga.” ( H.R. Hakim ).
- Setelah meninggal dunia orang-orang, yang hadir mendoakan diriku dengan do’a : “Ya Allah, ampunilah dia dan tinggikan derajatnya dan berilah ia rahmat.”
- Mencarikan seseorang untuk menyampaikan berita kematian kepada sanak family dan handai taulan, walaupun hanya lewat telepon. Bagi imam masjid hendaknya memberitahukan hal itu kepada para jam’ah, agar memintakan ampunan bagi si mayat tersebut.
- Segera melunasi hutangnya, sebagaimana sabda Rasulullah : “Jiwa seorang muslim itu bergantung dengan hutangnya, sehingga hutang itu harus dilunasi.” (H.R. Ahmad). Bagi muslim yang sadar, ia akan melunasi hutangnya selagi masih hidup, karena khawatir urusannya itu menjadi terlantar nantinya.
- Diam dan tenang ketika jenazah diiringkan dan memperbanyak orang yang menyalatkannya dengan ikhlas serta mendo’akannya.
- Setelah dikebumikan, hendaknya di do’akan kembali sambil berdiri, karena Rasulullah, melakukan yang demikian itu sembari bersabda : “Mohonkanlah ampunan dan keistiqamahan untuk saudaramu, karena sekarang ia sedang ditanya.”(H.R. Hakim).
- Berta’ziyah (menghibur) keluarga yang tertimpa musibah, sesuai dengan sabda Rasulullah : “Apa yang diambil Allah dan apa yang diberikan-Nya itu adalah milik-Nya. Segala sesuatu telah ditentukan batas waktunya. Hendaklah engkau bersabar dan rela terhadap apa yang telah menjadi ketentuan-Nya.” (H.R. Bukhari ). Ta’ziyah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, kapan dan dimana saja dapat dilakukan. Orang yang mendapat kunjungan ta’ziyah hendaknya mengucapkan : “Kita adalah milik Allah dan kita akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah aku pahala (sebagai balasan kesabaranku) dalam musibahku ini dan berilah aku pengganti yang lebih baik dari padanya.”
- Bagi keluarga dekat, tetangga dan handai taulan dari yang tertimpa musibah hendaknya membuatkan makanan untuk keluarga duka tersebut, Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah : “Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far karena mereka sedang kedatangan duka yang menyibukan.” (H.R. Abu Daud).
Sumber : Bimbingan Islam
Labels:
Pendidikan Islam,
Seputar-Islam
Thanks for reading WASIAT AGAMA BAGI SETIAP MUSLIM. Please share...!
0 Comment for "WASIAT AGAMA BAGI SETIAP MUSLIM"